spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    AS Tembak Jatuh Pesawat UFO di Dekat Perbatasan Kanada  

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Amerika Serikat (AS) mengklaim telah menembak jatuh Unidentified Flying Object (UFO) yang terbang di dekat perbatasan Kanada di Midwest. Hal itu disampaikan Pentagon pada Senin (13/2/2023).

    Juru bicara Pentagon, Patrick Ryder mengatakan, UFO terbang pada ketinggian 6.100 meter. Dia menjelaskan meskipun bukan ancaman militer, kehadiran tersebut berpotensi mengganggu lalu lintas penerbangan domestik.

    Ryder menyebut, benda tak dikenal itu ditembak jet tempur F-16 di atas Danau Huron di perbatasan AS-Kanada pada pukul 14:42 waktu setempat.

    Al Jazeera memberitakan, hingga kini, AS telah menembak jatuh tiga objek tak dikenal yang terbang di wilayah Amerika Utara beberapa hari sebelumnya. Selain itu, AS juga menembak jatuh sebuah balon putih yang mengudara selama berhari-hari di wilayahnya pada akhir Januari.

    BACA JUGA: JQR Sediakan Hotline untuk Korban Gempa Turki-Suriah

    Saat itu, Washington mengatakan benda tersebut merupakan alat pengintai yang diduga milik China. Balon akhirnya ditembak jatuh jet tempur di lepas pantai Carolina pada 4 Februari.

    Terkait penembakan terbaru, seorang pejabat AS mengatakan bahwa objek itu tampaknya berbentuk segi delapan dengan tali yang tergantung di atasnya. Namun benda itu tidak terlihat membawa muatan.

    Menurut pernyataan Pentagon, UFO terdeteksi di atas Montana yang dekat dengan situs militer sensitif. Objek itu membuat AS harus menutup wilayah udaranya.

    Jenderal Angkatan Udara AS, Van Herck, mengatakan bahwa pihaknya belum dapat mengidentifikasi tiga objek yang terdeteksi, termasuk bagaimana mereka bisa tetap terbang secara tinggi atau dari mana asalnya.

    “Kami menyebutnya objek, bukan balon, karena suatu alasan,” kata VanHerck, kepala Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD) dan Komando Utara, melansir IDN.

    Kendati begitu, VanHerck mengatakan bahwa dia tidak akan mengesampingkan alien atau penjelasan lainnya. “Saya akan membiarkan komunitas intel dan komunitas kontraintelijen mencari tahu,” ujarnya.

    Sementara itu, anggota parlemen meminta Departemen Pertahanan AS lebih transparan soal objek tersebut.

    “Kami membutuhkan fakta tentang dari mana asalnya, apa tujuannya, dan mengapa frekuensinya meningkat,” kata anggota parlemen AS Debbie Dingell.

    Mantan Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Asia Timur, Heino Klinck, mengatakan bahwa Washington perlu lebih terbuka soal serangan terbaru.

    “Saya pikir apa yang saat ini ditantang oleh pemerintah adalah apa yang harus dirilis ke publik tanpa mengorbankan sumber dan metode,” kata Klinck.

    “Kami tidak ingin memberi musuh kami wawasan tentang apa yang dapat kami deteksi, apa yang tidak dapat kami deteksi [dan] bagaimana kami memperoleh jenis informasi tertentu. Meskipun demikian, sudah saatnya bagi pemerintah untuk mengatakan sesuatu.” sambung dia.

    Terkait penembakan terbaru, benda itu awalnya terdeteksi pada Sabtu malam di atas Montana, namun dianggap sebagai anomali, kata seorang pejabat AS secara anonim.

    Benda itu, lanjut dari pejabat AS, kembali terdeteksi oleh radar pada Minggu. Objek itu melayang di atas Semenanjung Michigan dan bergerak di atas Danau Huron.

    Diketahui, otoritas AS dan Kanada memutuskan membatasi beberapa wilayah udaranya di atas danau tersebut. Kemudian, angkatan udara dikerahkan untuk mencegat dan mencoba mengidentifikasi objek tersebut.

    Pasca penembakan, otoritas Kanada mengumumkan sedang mencari puing-puing objek yang ditembak jatuh di atas Yukon pada Sabtu.

    “Tim pemulihan sedang berada di lapangan, mencari untuk menemukan dan menganalisis objek tersebut,” kata Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau pada Minggu, dilansir Channel News Asia.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img