spot_img
Kamis 2 Mei 2024
spot_img
More

    Waspadai Cuaca Ekstrem, Pemkot Bandung Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana. Hal itu dilakukan mengingat curah hujan yang mulai tinggi yang bisa menyebabkan longsor dan banjir. Serta letak geografis Kota Bandung yang berada di cekungan dan berada di bawah patahan atau sesar Lembang.

    Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, potensi bencana di Kota Bandung relatif berbeda dengan kota atau kabupaten lain.

    “Hari ini kita menyelenggarakan apel kesiapsiagaan bencana, ini upaya kita Kota Bandung hadir dan terus berupaya dalam siap siaga bencana walau Kota Bandung mungkin tidak seperti kota-kota yang lain punya laut,” kata Oded, seusai apel di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Jabar Selasa (7/12/2021).

    Menurutnya, potensi bencana yang dapat muncul di Kota Bandung yaitu banjir, longsor dan lebih jauh terkait sesar Lembang serta Tangkuban Perahu. Pihaknya memastikan para personil sudah siap siaga terhadap potensi bencana.

    BACA JUGA: Vaksinasi Kota Bandung Capai 99,07 Persen

    Untuk memperkuat kesiapa siagaan bencana, pihaknya membentuk kampung bencana di 5 kelurahan yang berada di lokasi rawan bencana. Secara bertahap tiap kelurahan di Kota Bandung diharapkan dapat memiliki kampung bencana untuk mitigasi bencana.

    “Ada 5 Kelurahan yang sudah ada, nanti kita akan bertahap, masyarakat diminta dilatih untuk tanggap darurat,”ucapnya.

    Oded menambahkan, ketersediaan alat-alat kebencanaan relatif tersedia bahkan petugas sudah memiliki belasan pompa banjir skala kecil yang dapat dibawa ke pemukiman padat.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Dadang Iriana mengatakan, potensi rawan longsor berada di wilayah utara seperti di Cidadap, Coblong dan Mandalajati. Lokasi rawan kebakaran berada di 5 kelurahan yang memiliki kampung bencana seperti Karanganyar, Sukapura, dan Sukahaji.

    Selain itu potensi rawan bencana berada di pinggiran tebing dan bantaran sungai. Total unit kendaraan untuk pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana terdapat 24 unit.

    “Mudah-mudahan tidak ada bencana tapi kalau ada bencana kita siap. Kita kolaborasi dengan Basarnas, BPBD, instansi terkait PUPR, PMI supaya masyarakat tenang dan pimpinan tahu Pemkot aman,” kata Dadang.

    BACA JUGA: Bansos Tunai Pemprov Jabar Cair

    Menurutnya, upaya mitigasi yang dilakukan yaitu membuat pemetaan risiko bencana, memberikan pelatihan kepada masyarakat, sosialisasi dan simulasi. Apabila masyarakat mendapati bencana untuk segera melapor ke petugas.

    “Pelatihan diberikan kemampuan secara mandiri bila terjadi bencana dilakukan upaya mandiri sebelum OPD terkait datang ada relawan di kelurahan,” ucapnya.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img