spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    Tim Sepak Bola Putri Jabar PON XX Kesulitan Cari Lawan Tanding

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Tim sepak bola putri Jabar cukup kesulitan dalam mencari lawan tanding yang sepadan untuk persiapan menghadapi PON XX tahun 2021 mendatang di Papua. Tim sepak bola putri Jabar sendiri ditargetkan meraih medali emas pada gelaran multieven olahraga nasional edisi ke-20 tersebut.

    Pelatih Tim sepak bola putri PON XX Jabar Roni Remon mengatakan, persiapan menuju PON XX sudah digelar sejak awal tahun 2020. Dimulai dari proses seleksi yang dilakukan secara bertahap pada Januari dan Februari 2020.

    “Tapi persiapan kita terganjal akibat adanya pandemi Covid-19 usai pelaksanaan seleksi, sehingga proses persiapan tim dilakukan dengan melakukan latihan mandiri sejak Maret hingga Juni lalu,” ujar Roni saat memberikan keterangan pers di Ruang Kominfo KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa (3/11/2020).

    Saat ini, lanjut Roni, sudah terpilih sebanyak 21 pemain sepak bola putri yang akan memperkuat Jabar di ajang PON XX. Meraka yang terpilih merupakan eks pemain sepak bola putri yang memperkuat beberapa tim di ajang Liga 1 Putri musim 2019.

    “Ada pemain dari eks tim Persib putri, lalu PS Tira Persikabo putri dan tim PSIS putri yang saat ini membela tim sepak bola putri Jabar. Sekarang, kita memasuki proses pelatda tahap tiga,” kata dia.

    BACA JUGA: Di Tengah Pandemi, Siswa SD Kota Bandung Diimunisasi

    Pada tahap ketiga tersebut, lanjut Roni, pihaknya mendapatkan ‘jatah’ dari KONI Jabar untuk melakukan sentralisasi latihan sebanyak 12 kali dalam satu bulan. Pihaknya pun mensiasati dengan melakukan sentralisasi latihan selama satu pekan di pekan pertama dan ketiga setiap bulannya.

    “Program latihan pada tahap desentralisasi ini lebih kepada penguatan skil individu pemain karena saat pelaksanaan latihan mandiri tidak bisa berjalan maksimal. Termasuk penguatan fisik dan beberapa kali melakukan uji coba,” kata Roni Remon.

    Pada laga uji coba, Roni mengaku jika tim sepak bola putri Jabar cukup kesulitan mendapatkan lawan yang sepadan. Dari enam kali laga uji coba yang sudah dijalani menghadapi tim putri asal kota/kabupaten, tidak sesuai dengan yang diinginkan tim pelatih.

    “Tim kita tidak mendapatkan kesulitan yang berarti menghadapi tim putri lagi, bahkan menangnya pun sangat mencolok dan tanpa kebobolan. Namun saat menghadapi tim sepak bola putra, kita sedikit mendapatkan kesulitan sehingga ada hal yang bisa kita evaluasi,” Roni menuturkan.

    Untuk itu, Roni mengaku jika tim pelatih masih mengagendakan laga uji coba lainnya. Dengan demikian, progres kemajuan tim bisa terpantau dan dievaluasi agar lebih baik.

    “Rencananya, kita akan kembali gelar laga uji coba menghadapi tim putra sehingga apa yang menjadi kekurangan tim bisa dievaluasi dan tim bisa lebih berkembang,” kata dia.

    Selain itu, lanjut Roni, pihaknya pun akan memulai proses adaptasi tim dengan kondisi cuaca di Papua. Termasuk mengasah mental anak asuhnya saat menghadapi tim sepak bola putri Mutiara Hitam.

    “Rencananya kita akan gelar uji coba menghadapi tim papua meski bukan dengan dari tim PON-nya, minimal mereka tahu kondisi seperti apa saat menghadapi tim asal Papua,” kata Roni.

    Di PON XX tahun 2021 sendiri, selain tim tuan rumah Papua, juga akan ada empat tim lain. Yakni DKI Jakarta, Kalimantan Tengan, Papua Barat, dan Bangka Belitung.

    “Kita sendiri belum tahu seperti apa sistem pertandingan yang digunakan di PON XX. Apakan dibagi dua grup dan dua besar grup masuk ke semifinal, atau seperti apa. Yang penting sekarang, bagaimana persiapan tim ini bisa lebih baik. Kalau untuk target, sama dengan yang diminta KONI Jabar yakni menjadi yang terbaik dengan meraih medali emas,” kata Roni Remon.

    Kapten tim sepak bola putri Jabar Een Sumarni mengatakan, dirinya dan rekan-rekan setim terus berupaya melakukan persiapan dengan baik. Meski sempat terganjal dengan ketentuan yang diterapkan pemerintah untuk pencegahan penyebaran pandemi Covid-19.

    “Tapi kita tetap bertanggungjawab sebagai seorang pemain dengan menjalankan semua program latihan yang diberikan pelatih semaksimal mungkin. Kondisi pemain sekarang cukup baik dan semua punya tanggung jawab itu,” kata Een.

    Terkait tim yang akan menjadi batu sandungan untuk meraih medali emas cabang olah raga sepak bola putri PON XX, Een menyebut jika semua tim memiliki kelebihan dan kekurangan. Dirinya dan rekan setimnya pun tidak pernah menganggap remeh semua tim yang tampil di PON XX.

    “Sebagai cabang olah raga yang baru dipertandingkan di PON, kita masih buta kekuatan setiap daerah. Meski ada beberapa pemain yang sempat bertemu atau bahkan setim saat kompetisi Liga 1 putri tahun 2019 lalu. Kita semua pemain akan berupaya semaksimal mungkin mencetak sejarah menjadi daerah pertama peraih medali emas PON sepak bola putri,” kata dia.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img