spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Pemkab Tasikmalaya Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Pontren

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, meminta kepada seluruh pimpinan pondok pesantren (Pontren) untuk menyiapkan ruang isolasi khusus bagi santri yang baru datang dari luar kota terutama dari zona merah. 

    Artinya, santri yang datang dari luar kota, agar tidak langsung ditempatkan dan berbaur dengan santri lainnya di lingkungan pesantren. Mereka harus diisolasi mandiri selama 14 hari di ruang isolasi khusus.

    Baca Juga: Partai Demokrat Garut Buka Kran Pilkada 2023

    “Hari ini kita rancang aturannya untuk segera diterapkan di masing-masing pesantren dengan menyediakan ruang isolasi khusus. Ini kita tegaskan, menyusul penemuan dua santri salah satu Pontren di Kabupaten Tasikmalaya yang terpapar Covid-19 berdasarkan hasil swab. Dan informasinya telah menyebar secara luas di media sosial maupun pesan berantai,” kata Ketua Harian Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, Moh Zen, Rabu (30/9/2020).

    Bahkan, tambah Zen, informasinya bukan hanya santri tetapi sudah masuk ke ranah dewan guru atau keluarga pengurus Pontren tersebut.

    “Ini kita tanggapi serius dan cepat. Kami juga sudah melakukan pemeriksaan swab kepada pimpinan pesantren dan sejumlah santri yang trakinh kontak erat dan hasilnya masih kita tunggu. Sementara menunggu hasil, mereka kita himbau mengisolasi mandiri,“ ujar Zen.

    Ruang isolasi khusus di Pontren itu kata Zen, sebagai bagian dari ikhtiar memutus rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren.

    Lebih lanjut Zen menegaskan, Kabupaten Tasikmalaya saat ini masih masuk zona orange meski ada peningkatan jumlah kasus Covid-19. Pihaknya berusaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini dengan melakukan swab massal dan lainnya.

    Zen pun memastijan jika ada peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya, pemerintah daerah sudah mempersiapkan tempat untuk isolasi di Gedung Diklat ASN Kecamatan Ciawi, sebagai antisipasi terjadinya lonjakan pasien positif Covid-19.

    “Itu ada 150 kamar, yang akan kita siapkan dan ditata secara bertahap . Karena kalau kita melakukan isolasi di Puskesmas akan mengganggu pelayanan, kalau di gedung Diklat kosong, jadi fokus,” papar dia,” ucapnya.

    Adapun untuk di RSUD SMC, kondisi saat ini masih ada ruangan isolasi. Tetapi itu khusus untuk pasien dengan gejala sedang hingga berat. Adapun untuk pasien tanpa gejala itu diisolasi mandiri di rumahnya.

    (Farhan)

    Berita Terbaru

    spot_img