BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) meminta atlet elite Jabar ikut menjadi duta melawan Covid-19. Salah satunya dengan ikut mensosialisasikan gerakan 3M yakni Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak.
Harapan tersebut disampaikan orang nomor satu di Jabar seiring dengan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) tahun 2020 tingkat Jawa Barat, Rabu (9/9/2020) kemarin. “Insan olahraga, khususnya atlet, adalah pahlawan dan sudah menjadi teladan serta idola di masyarakat. Karena itu, saya harap mereka bisa ikut aktif dalam pencegahan penyebaran Covid-19 dengan mensosialisasikan 3M,” ujar Emil.
KONI Jabar sebagai induk organisasi olahraga, diminta Emil untuk memobilisasi atlet iku aktif dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk ikut berperan aktif bersama semua pihak dalam ‘mengusir’ virus corona tersebut.
“Salah satunya, KONI Jabar bisa mengajak atau mengimbau atlet membuat video terkait penerapan protokol kesehatan melalui 3M dan memasangnya di media sosial mereka atau melalui media lainnya,” kata dia.
BACA JUGA: KONI Jabar Terapkan Tiga Model Pelatihan untuk Persiapan PON XX/2021
Tak hanya itu, Emil menyarankan KONI Jabar untuk melakukan swab test kepada semua atlet Jabar. Terutama mereka yang saat ini sedang berlatih mempersiapkan diri menghadapi PON XX tahun 2021 di Papua.
“Terus terang, saya khawatir dengan kesehatan atlet karena banyak orang tanpa gejala yang saat ini terpapar. Jadi alangkah baiknya jika atlet Jabar pun di-swab dan koordinasikan dengan gugus tugas,” ujar dia.
Waki Ketua II KONI Jabar Yunyun Yudiana menyambut positif saran yang diungkapkan Gubernur Jabar. Sebelumnya, pihaknya sudah melakukan rapid test terhadap semua atlet dan pelatih Pelatda PON XX Jabar hingga seluruh insan olahraga di Jabar.
“Kekhawatiran Pak Gubernur itu karena kondisi Covid-19 saat ini susah diprediksi dan fluktuafif, bahkan banyak yang terpapar ini statusnya OTG. Saran Pak Gubernur, atlet untuk PCR atau swab test dan kita akan koordinasi dengan gugus tugas,” ujar Yunyun.
Terlepas dari itu, Yunyun mengaku jika pihaknya sudah melakukan berbagai upaya pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Mulai dari pemantauan kesehatan atlet secara berkala oleh tim psikologi dan kesehatan hingga penerapan protokol kesehatan yang ketat di lokasi-lokasi tempat atlet melakukan latihan.
“Jadi selain rapid test, kita pun lakukan upaya pencegahan lainnya. Kalau untuk swab test, kita koordinasi dengan gugus tugas karena untuk itu membutuhkan dana yang tidak sedikit ditengah kondisi anggaran kita yang pas-pasan,” kata dia.
(Ageng)
