spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    BPBD Jawa Barat: Waspadai Datangnya Musim Kemarau

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat meminta masyarakat khususnya di wilayah Jawa Barat untuk bersiap menghadapi pergantian musim dari hujan ke musim kemarau.

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat Dani Ramdan mengatakan, pergantian ke musim kemarau harus diantisipasi dan diwaspadai karena akan menyebabkan kekeringan dan kebakaran.

    “Meskipun saat ini masih disibukkan dan fokus menghadapi Covid-19, namun kita juga tetap waspada menghadapai bencana kekeringan yang sudah di depan mata karena sudah musim kemarau,” kata Dani Ramdan saat berkunjung ke Kota Tasikmalaya Jumat (28/08/2020).

    Dia menjelaskan, guna mempertegas antisipasi bencana kekeringan dengan dikeluarkannya peraturan Gubernur Jawa Barat tentang status siaga darurat kekeringan di wilayah Jawa Barat.

    “Adanya status siaga darurat kekeringan, ini tentu semua mulai melakukan berbagai upaya dalam melakukan langkah-langkah antisipasi kekurangan air salah satunya mulai melakukan penghematan penggunaan air bersih karena diprediksi dampak kekeringan ini nanti akan semakin meluas,” katanya.

    Berdasarkan data dari BMKG Pusat, musim kemarau ini akan berlangsung sampai periode akhir tahun Desember 2020 mendatang saat ini status siaga darurat kekeringan, namun jika eskalasinya semakin meluas bisa saja ditingkatkan status tanggap darurat kekeringan termasuk kebakaran hutan yang ada potensinya di Jawa Barat.

    BACA JUGA: BPBD Kota Tasikmalaya Mulai Antisipasi Kekurangan Air

    Ditambahkan, seiring dengan status siaga darurat kekeringan, BPBD Provinsi Jawa Barat pun terus melakukan upaya-upaya strategis dalam antisipasi salah satunya pengajuan anggaran ke Gubernur.

    “Anggaran ini dibutuhkan untuk operasional, logistik, pembelian pipanisasi, armada tangki-tangki air untuk ke daerah-daerah, peningkatan SDM BPBD,” katanya.

    Kemudian dari 27 Kota/Kabupaten yang ada di Jawa Barat ini, kondisinya berbeda-beda, ada yang sudah kekeringannya sudah parah, ada yang masih hujan tinggi, ada kasus Covid-19 masih tinggi dan ada sudah yang landai sehingga penanganan dan arahannya disesuaikan dengan kondisi daerah agar tepat sasaran.

    Lebih lanjut kata Dani, guna memaksimalkan penanganan bencana yang akan terjadi, kita akan menggandeng pihak-pihak lain dalam penanggulangannya.

    “Kita memperkuat jejaring kerja dengan PMI, TNI, Dinsos, PUPR, Dinas Kesehatan, PDAM termasuk Pihak Kepolisian yang terus bersinergi dalam menangani bencana,” kata dia.

    (Seda/Antik)

    Berita Terbaru

    spot_img