spot_img
Sabtu 20 April 2024
spot_img
More

    Jawa Barat Keteteran Dalam Uji Usap Covid-19

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, kelemahan povinsi Jawa Barat dalam penanganan Covid-19 yaitu terkait pengetesan (testing) melalui uji usap (swab test) metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

    “Kelemahan kami hanya di testing PCR, walaupun sudah terbanyak se-Indonesia diluar DKI Jakarta, tapi tetap (untuk) mengejar rasio 50 juta (penduduk) kami keteteran,” kata Emil kepada Presiden RI Joko Widodo dalam rapat koordinasi Gugus Tugas Jabar bersama rombongan presiden di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).

    Emil menyampaikan dua usulan agar rasio pengetesan PCR di Provinsi Jabar dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia kurang lebih 50 juta jiwa bisa ditingkatkan.

    Pertama, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya oleh Kang Emil kepada Satuan Tugas Covid-19, yakni membuka opsi kerja sama dengan pihak swasta baik dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM) maupun peralatan.

    Dengan keterbatasan kapasitas pengujian di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar, Kang Emil mengusulkan untuk menggunakan layanan pay per service PCR dari swasta.

    BACA JUGA: Kota Banjar Terendah Kasus Covid-19 se-Jawa Barat

    “Kita bisa menaikkan statistik (tes) dengan kerja sama swasta. Kita hanya bayar 1 orang per berapa rupiah dititipkan ke lembaga ini. Mereka investasi alat, kita kasih nama pasien atau potensi yang dites swab. Dengan hitungan minggu, kapasitas bisa naik,” kata Emil.

    “Oleh karena itu, inovasi pay per service (dari) swasta kalau boleh dijadikan kebijakan,” kata Emil melanjutkan,

    Usulan kedua, yakni memperbanyak pengadaan kit PCR portabel. Kang Emil menjelaskan, inovasi Jabar berbentuk koper PCR yang mudah dibawa ke pelosok yang tidak terjangkau mobil PCR tersebut sudah dibagikan di Kabupaten Sumedang.

    “Sehingga pengetesan bisa dilakukan merata. Kalau Bapak (Presiden) berkenan, inovasi Jawa Barat ini juga menjadi sebuah terobosan untuk memastikan tingkat pengetesan tidak hanya berkumpul di daerah kota,” kata Emil.

    “Kemudian (jika) PCR portabel ini diperbanyak, dengan begitu Insyaallah semua indikator WHO tentang keilmiahan pengendalian terus bisa ditunjukkan oleh Jabar,” kata Emil menambahkan.

    (Antik)

     

     

    Berita Terbaru

    spot_img