spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Soal Klaster Secapa, Ini Kata Kepala Staf TNI AD

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan bahwa awal kasus klaster baru penyebaran Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) bermula dari ketidaksengajaan.

    Hal itu diawali dari adanya dua orang siswa calon perwira yang berobat ke RS Dustira TNI AD di Cimahi. Dari kunjungan itu, keduanya mengikuti tes pemeriksaan Covid-19.

    “Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka dilakukan swab test dan positif,” kata Andika di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7/2020).

    BACA JUGA: DPR RI Minta Kasus Covid-19 di Secapa AD Ditangani Serius

    Atas dasar dua siswa yang positif itu, Dia memerintahkan seluruh siswa dan staf yang ada di Secapa AD untuk dilakukan rapid tes. Hasilnya ditemukan 187 orang di Lemdik militer itu dinyatakan reaktif.

    Untuk lebih meyakinkan penyebaran wabah itu diketahui swab tes pun dilakukan terhadap seluruh siswa maupun staf di sana.

    Tes usap yang ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction, kata dia, ditemukan sekitar 1.200 personel TNI di Secapa yang dinyatakan terinfeksi Covid-19.

    Saat ini, kata dia, ada 1.280 personel yang positif di Secapa AD, sebanyak 991 personel di antaranya siswa dan 289 staf di Secapa beserta anggota keluarga dari staf.

    KSAD memastikan bahwa mayoritas personel yang positif Covid-19 itu tanpa gejala apapun. Hanya sedikit personel yang dirawat karena bergejala ataupun mengidap penyakit lainnya.

    Lebih lanjut dia mengatakan, sejauh ini ada 16 personel yang masih dirawat di RS Dustira berkaitan dengan klaster Secapa. Awalnya, kata dia, yang dirawat ada sebanyak 17 personel, namun satu di antaranya telah dinyatakan negatif meski belum diizinkan pulang.

    “Dan 16 yang masih positif tapi semuanya sudah tidak merasakan gejala apapun. Yang satu negatif tetap di sana karena memang masalah TBC atau paru-paru,” kata Andika.

    (LIN/ANT)

    Berita Terbaru

    spot_img