spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Ojol Angkut Penumpang, Jika Ada Komitmen Aplikator

    BANDUNG, FOKUSJabar.id : Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Yana Mulyana menuturkan di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini baik ojol ataupun ojek pangkalan sudah diberikan relaksasi. Hanya saja, terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangka penerapan standarisasi protokol kesehatan.

    “Sebetulnya Pak Wali atau Pemerintah Kota sudah mengizinkan selama ada pernyataan komitmen dari mereka,” ucap Yana usai rapat evaluasi AKB di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jawa Barat Jumat (10/7/2020).

    Menurut dia, penyedia aplikasi ojol sudah bertemu dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung. Aplikator juga telah mempresentasikan upaya penerapan standar protokol kesehatan.

    Yana menegaskan, saat ini Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung hanya tinggal menunggu perusahaan penyedia aplikasi datang kembali, untuk menyatakan komitmennya secara tertulis guna menjaga standarisasi protokol kesehatan.

    FOKUSJabar.id Ojol
    Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana Bersama Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan dan Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Jawa Barat Jumat (10/7/2020). (FokusJabar/Yusuf Mugni)

    “Utamanya, motor ada sekat dan penumpang harus bawa sendiri. Pada dasarnya tergantung kesiapan temen-temen juga. Kalau sudah siap tinggal mengajukan ke gugus tugas,” katanya.

    BACA JUGA: Tarik Penumpang, Driver Ojol Wajib Tes Covid-19

    Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan meminta agar perusahaan penyedia aplikasi berbasis online bisa segera membuat pernyataan kesiapan untuk menerapkan standar protokol kesehatan. Khususnya untuk angkutan roda dua agar bisa kembali mengangkut penumpang.

    “Pihak aplikator tinggal kembali menghadap membawa surat kesiapan untuk menerapkan protokol kesehatan,” kata Tedy

    Tedy menjelaskan, mengenai persyaratan rapid test tidaklah diwajibkan. Hanya saja, harus ada komitmen dari perusahaan penyedia aplikasi yang siap ikut menjaga keamanan penumpangnya.

    “Tadi di pembahasan rapid test tidak disyaratkan lagi. Tinggal datang lagi memastikan standar protokol kesehatan. Paling rawan itu di helm, kemudian juga penyemprotan kendaraannya,” kata dia.

    (Yusuf Mugni/As)

    Berita Terbaru

    spot_img