spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Nekad Buka, Puluhan Warung Remang-remang di Bekasi Disegel

    CIKARANG, FOKUSJabar.id: Puluhan warung remang-remang di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, masih nekad beroperasi. Alhasil, petugas keamanan gabungan setempat menutup paksa puluhan warung remang-remang tersebut.

    “Kami sudah me-warning agar tidak nekad membuka usaha tapi mereka tetap saja membandel jadi terpaksa kita segel dan tutup paksa,” ujar Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kompol Sunardi di Cikarang, Sabtu (13/6/2020).

    Selain personel kepolisian, lanjutnya, operasi gabungan pun melibatkan aparat TNI, Satpol PP, hingga petugas keamanan di tingkat kecamatan.

    “Tidak ada kompromi di sini. Saya tegaskan sekali lagi, jangan membuat keramaian terlebih saat kita tengah di masa transisi akibat terdampak virus corona. Jadi jangan sampai justru menciptakan kluster baru penyebaran virus,” tegasnya.

    BACA JUGA: Pemkab Bekasi Izinkan Rumah Ibadah Dibuka Kembali 

    Sunardi mengimbau segenap lapisan masyarakat mematuhi anjuran pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan selama pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19). Dengan demikian penyebaran virus dapat diminimalisir.

    “Tentunya kita semua berharap pandemi ini segera berakhir. Jadi segala aktivitas yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan keramaian harus dihindari pada saat ini,” terangnya.

    Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Mulnadiantorio Sopiandi mengatakan, sedikitnya ada 70 warung remang-remang yang ditutup paksa.

    “Sudah diperingatkan untuk tidak beroperasi tapi puluhan warung remang-remang itu tetap masih nekad buka,” ujar Sopian.

    Puluhan warung yang ditutup paksa petugas itu berada di sepanjang bantaran Sungai Kalimalang. Tepatnya di wilayah Desa Pasirsari dan Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan.

    Selain menutup warung remang-remang, petugas gabungan pun menutup tiga lapo (tempat makan tradisional) serta kontrakan yang kedapatan dialihfungsikan menjadi tempat prostitusi oleh penghuninya.

    “Penutupan dilakukan menyusul adanya keluhan dari masyarakat sekaligus sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona di masa pandemi ini,” tuturnya.

    Pihaknya melakukan penyegelan bangunan untuk mengantisipasi beroperasinya kembali warung-warung tersebut. Selain itu, pihaknya telah menginstruksikan anggotanya untuk berpatroli secara rutin dengan dibantu petugas Linmas di masing-masing desa.

    “Beberapa pemilik warung sudah kita minta untuk menandatangani surat perjanjian agar mematuhi aturan pemerintah. Kita akan pantau ketat untuk pastikan tidak ada lagi warung remang-remang yang nekad beroperasi,” pungkasnya.

    (ars/ant)

    Berita Terbaru

    spot_img