spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    PON XX, Tim Dayung Jabar Pilih Sentralisasi

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Tim Dayung PON XX Jawa Barat tetap menjalani latihan ditengah kondisi pandemi Covid-19. Tidak seperti cabang olahraga lain, pelaksanaan latihan tim dayung digelar secara sentralisasi di kawasan Cipule, Kabupaten Karawang.

    Pelatih Tim Dayung PON XX Jabar, Dian Kurniawan menuturkan, para atlet tetap dikarantina dengan aturan. Selama masa karantina, para atlet dilarang keluar area Situ Cipule kecuali keperluan mendesak.

    Di luar jam latihan, para atlet pun diwajibkan mengenakan masker sesuai anjuran pemerintah dan KONI Jabar sebagai upaya pemutusan mata rantai Covid-19. Untuk memastikan kondisi para atlet, KONI Jabar pun sudah melakukan pengecekan kondisi kesehatan.

    BACA JUGA: Orangtua Youtuber Ferdian Paleka Minta Maaf

    “KONI Jabar sudah mengirimkan tim medis untuk memeriksa 79 atlet, 10 pelatih dan 10 tukang masak di Cipule. Seluruh kegiatan latihan pun dipantau tim kesehatan Kabupaten Karawang serta tim keamanan Polsek Ciampel, Kabupaten Karawang,” ujar Dian saat dihubungi melalui telepon selularnya, Selasa (5/5/2020).

    Selain itu, lanjut Dian, pihaknya pun mengimbau para atlet untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan menjaga kesehatan, menjaga kebugaran dengan tetap aktif, menjaga kebersihan serta menghindari kegiatan di tempat umum. Pihaknya pun sudah menyipakan sarana cuci tangan di sekitar tempat latihan dan mess.

    “Selama pandemi Covid-19, intensitas latihan atlet tidak kita naikkan melainkan diturunkan volumenya. Ini untuk menjaga imunitas tubuh para atlet, sehingga atlet tidak cepat lelah,” tambahnya.

    Salah seorang atlet dayung putri PON XX Jabar nomor kayak, Selvianti Devi Hidayat mengatakan, proses latihan berjalan lancar selama masa karantina Covid-19. Bahkan dirinya dan atlet lain masih menjalankan ibadah puasa.

    Meski demikian, Selvi mengaku jika rasa rindu kepada keluarga di Pangalengan kerap dirasakan. Pasalnya, sebelumnya dirinya selalu rutin pulang satu minggu sekali.

    “Tapi dengan kondisi saat ini, mau tidak mau kita harus menjalani masa karantina dan nahan kangen juga dengan video call. Kalau latihan dan puasa, Alhamdulillah lancar. Tidak ada kendala,” ujar perain medali emas nomor kayak 4 putri babak kualifikasi PON XX.

    Pelaksanaan sentralisasi latihan di Cipule, diakuinya lebuih efektif dibandingkan melakukan latihan mandiri di rumah masing-masing. Hal ini yang membuatnya memilih untuk tetap menjalani pemusatan latihan guna mempersiapkan diri menghadapi PON XX di Papua.

    “Kalau (latihan) di rumah ruang lingkup terbatas, dan pasti ada rasa jenuh karena sendiri. Kalau di sini bareng tim, jadi ya semangat, latihannya juga menggebu. Prosedur kesehatan disini pun sangat diperhatikan,” pungkasnya.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img