spot_img
Tuesday 30 April 2024
spot_img
More

    Ditengah Covid-19, SBY Sesalkan Masyarakat VS Pejabat

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyesalkan ketegangan yang terjadi antara pejabat di Indonesia dengan elemen/warga masyarakat ditengah pandemi virus corona (Covid-19). Hal tersebut diungkapkan Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini dalam sebuah tulisan panjang di akun facebook-nya dengan judul ‘INDONESIA HARUS BERSATU, DAN FOKUS PADA PENGHENTIAN PENYEBARAN VIRUS KORONA‘, Rabu (8/4/2020).

    Di awal paragraf tulisannya, SBY menyinggung terkait pejabat negara yang positif terpapar virus corona yang salah satunya Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson. Bahkan SBY pun menyampaikan doa tulus untuk kesembuhan peminpin Inggris tersebut.

    SBY pun menuliskan alasannya berempati terhadap seorang pemimpin yang jatuh sakit saat bekerja keras menyelamatkan bangsa dan negaranya dari sebuah krisis. Hal ini didasarkan pada pengalaman pribadinya saat memimpin Indonesia selama sepuluh tahun yang juga diterpa beberapa krisis. Mulai dari tsunami Aceh dan Nias, krisis meroketnya harga minyak dunia di tahun 2005, 2008 dan 2013, serta krisis ekonomi global tahun 2008-2009.

    Baca juga: Di Jabar 25 Ribu Karyawan Hotel Dirumahkan

    “Dalam masa krisis dan ‘darurat’ tersebut, saya harus memimpin secara langsung. Bertanggung jawab secara penuh. I must be at the driving seat. Ibarat sedang menjalankan kendaraan, saya sendiri yang harus mengemudikannya, sementara rakyat Indonesia sebagai penumpangnya. Tentu saja perjalanan kendaraan itu dalam cuaca yang buruk, menembus hujan lebat dan badai, sementara jalannya berliku dan kiri kanannya pun tebing dan bukit. Secara manusiawi dalam keadaan seperti ini semua merasa tegang, ‘stress’ bahkan takut,” tulis SBY.

    Namun ditengah krisis yang sedang menimpa Indonesia dan dunia saat ini yakni virus corona, SBY menyesalkan terjadinya ketegangan antara pejabat di Indonesia dan elemen/warga masyarakat. Bahkan ketegangan tersebut berujung ancaman mengambil langkah hukum atas pihak yang melontarkan kritik kepada sang pejabat negara dan pemerintah.

    “Saya perhatikan beberapa hari terakhir ini justru ada situasi yang tak sepatutnya terjadi. Apa itu? Kembali terjadi ketegangan antara elemen masyarakat dengan para pejabat pemerintah, bahkan disertai dengan ancaman untuk ‘mempolisikan’ warga kita yang salah bicara. Khususnya yang dianggap melakukan penghinaan kepada Presiden dan para pejabat negara,” kata SBY.

    SBY berharap, ketegangan yang terjadi bisa diselesaikan dengan bijak. Pasalnya, seluruh elemen bangsa sudah seharusnya bersatu ditengah wabah Covid-19.

    Jika masalah ini berkepanjangan, SBY mengingatkan, maka sang pejabat yang akan ditimpa rasa malu. Tidak hanya kepada rakyat tapi juga kepada dunia yang juga sedang berjuang melawan wabah yang terjadi saat ini.

    “Ketegangan vertikal seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi. Tidakkah kita justru harus makin kompak, makin bersatu dan makin efektif dalam kerjasama memerangi virus korona saat ini?,” terangnya.

    Untuk itu, SBY meyakini jika persatuan menjadi kunci menghadapi Covid-19. Dengan bersatu, SBY yakin Indonesia akan melewati wabah ini termasuk dampak ekonomi yang telah muncul karena wabah corona.

    Ia juga mengingatkan beberapa hal yang harusnya menjadi perhatian pemerintah saat ini.

    “Prioritas kita adalah menyelamatkan saudara kita yang sudah terjangkit corona (to save their life), serta membatasi dan menghentikan penyebaran virus corona (to contain and to stop the spread of COVID-19). Kalau sasaran ini dapat dicapai, kita bisa menyelamatkan lebih banyak lagi jiwa rakyat Indonesia,” ujarnya.

    “Kalau virus corona bisa kita lumpuhkan, kehidupan masyarakat akan kembali normal. Ekonomi Indonesia juga akan tumbuh dan berkembang lagi,” pungkasnya.

    (ars)

     

    Berita Terbaru

    spot_img