spot_img
Kamis 16 Mei 2024
spot_img
More

    Di Jabar 25 Ribu Karyawan Hotel Dirumahkan

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sekitar 25 ribu karyawan perhotelan di rumahkan dari 575 hotel di Jabar yang ditutup sementara semenjak pemberlakuan pembatasan sosial oleh pemerintah.

    Aturan pemerintah pembatasan sosial akibat pandemi virus corona (covid-19) sangat berdampak pada industri pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat mencacat bahwa okupasi hotel selama pandemi sayang berkisar lima persen.

    “Memang untuk okupansi hotel sudah turun, sudah hampir 5 persen. Biasanya (angka okupansi paling rendah) 50 persen. Kemudian juga karyawannya hampir 25 ribu itu dirumahkan dari industri hotel dan restoran, belum ada yang di PHK,” kata Kepala Disparbud Dedi Taufik, Kamis (9/4/2020).

    Baca juga: Soal PSBB, Oded Harus Koordinasi Dulu Ke Gubernur Jabar

    Menurut Dedi, selain hotel aktivitas ekonomi wisata mengalami penurunan yang sangat signifikan, dari informasi yang didapat dari Gabungan Industri Pariwisata, Kata Dedi sedikitnya 141 restoran di Jabar tutup.

    Selain itu sebanyak 342 tempat industri kreatif tutup yang berdampak pada sedikitnya 12.521 orang kehilangan penghasilannya.

    Dedi mengaku, telah berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk menindak lanjuti surat sekretaris daerah Nomor 556/563-Sekre tanggal 30 Maret 2020 Hal Tindak lanjut PMK No 23 Tahun 2020 dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, yang berisi tentang permohonan adanya kebijakan relaksasi kewajiban untuk perusahaan untuk mebayar pajak dan restribusi daerah.

    “Kita berupaya merealisasikan Social Sefty Net, untuk pemerintah membantu para pelaku usaha kecil informal, yang bergelut pada industri wisata dan kreatif. Pasalnya mereka bagian yang terdampak langsung dari pandemi,” ucapnya.

    Menurut Dedi, harus mencari strategi untuk tahap pemulihan, selain emergency kesehatan dan ekonomi, karena semua sudah disusun dalam gugus tugas.

    “Salah satunya kita lagi menghimpun data yang kena dampak (pandemi virus corona) ini, terutama di tempat destinasi, kemudian UMKM yang tidak bisa jualan, nah itu yang akan kita data, by name by address,” ucapnya.

    Ada strategi dengan tiga mitigasi wisata agar semua industri kembali pulih, akan tetapi kata dia, tahapan strategi mitigasi wisata ini harus menyesuaikan dengan pandemi.

    “Jika memang belum ada penurunan, maka pemulihan belum akan dilakukan. Tentu kita berharap pandemi ini segera berakhir. Makanya kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk ikuti aturan dari pemerintah, seperti social distancing dan work from home,” tuturnya. (As)

    Berita Terbaru

    spot_img