spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Trio Pesilat Jabar Raih Prestasi Emas di Kejuaraan Dunia

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Trio atlet pencak silat Jawa Barat, Nunu Nugraha, Asep Yuldansani dan Anggi Mubarok, sukses mencetak prestasi medali emas di nomor regu putra pada ‘1st World Beach Pencak Silat Championship 2019’ di Pantai Patong, Phuket, Thailand, 30 September-4 Oktober 2019. Kejuaraan yang menjadi kejuaraan pencak silat pertama yang digelar di tepi pantai ini diikuti 35 negara.

    Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Pengprov Ikatan Pencak Silat indonesia (IPSI), Ferry Hendarsin menuturkan, pencapaian prestasi yang diraih trio peraih medali emas PON XIX/2016 ini menjadi bukti jika mereka sudah sangat siap tampil pada ajang SEA Games 2019 di Manila, Philipina. Ketiga atlet tersebut pun menjadi andalan Jabar untuk mendulang medali emas dari cabang olahraga pencak silat pada PON XX tahun 2020 di Papua.

    “Bermain di kejuaraan kali ini menjadi hal yang berbeda bagi ketiganya karena tidak diatas matras tapi diatas pasir pantai. Karena itu, dibutuhkan stamina dan kondisi fisik yang prima agar bisa tampil maksimal,” ujar Ferry saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (3/10/2019).

    Keberhasilan yang diraih ketiganya di kejuaraan dunia tersebut, diakui Ferry, menjadi modal berharga untuk persiapan menuju SEA Games 2019 di Manila, Philipina. Pada gelaran ‘1st World Beach Pencak Silat Championship 2019’ tersebut, ketiganya mampu mengalahkan atlet juara dunia 2018 asal negara tuan rumah, Thailand yang harus puas dengan medali perak.

    “Semoga prestasi yang sudah mereka raih, bisa diulang di ajang SEA Games 2019 di Manila. Begitu pun di PON XX tahun 2020 di Papua, mereka merupakan atlet andalan Jabar untuk mendulang medali emas,” tegasnya.

    Salah seorang atlet pencak silat, Nunu Nugraha mengaku, bertanding di atas pasir pantai memiliki tantangan yang cukup berat. Apalagi mereka berlaga di nomor regu, dimana tiga atlet harus tampil kompak dan serasi di setiap gerakan.

    “Biasanya kan bertanding di matras, sekarang di pasir yang otomatis jauh beda. Selain beban di kaki lebih berat, keseimbangan pun jadi tantangan tersendiri karena media pasir tidak rata seperti matras. Butuh stamina, fisik, dan fokus yang ekstra,” ujar Nunu saat dihubungi melalui telepon selularnya.

    Nunu mengaku jika prestasi yang mereka raih di kejuaraan dunia menjadi modal awal untuk tampil lebih baik di SEA Games 2019. Apalagi di ajang SEA Games 2019, nomor yang mereka ikuti bertanding di atas matras.

    “Kita jadi termotivasi untuk meraih yang terbaik di SEA Games 2019 maupun di PON XX/2020. Mudah-mudahan kita bisa mempertahankannya,” pungkasnya.

    (ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img