spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Bungkus Daging Kurban Lebih Baik Dengan Daun Jati

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Daun jati dianggap menjadi solusi pengurangan sampah plastik dari pembagian daging kurban, selain yang dianjurkan menggunakan bungkus besek.

    Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan ramah lingkungan pasalnya dari tahun-tahun sebelumnya kresek plastik selalu menjadi bungkus pembagian daging hewan kurban.

    Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, penggunaan daun jati sebagai tempat membungkus daging sudah diajarkan oleh orang tua dahulu bahkan bagian tradisi masyarakat Jawa Barat, karena selain efektif dalam menjaga lingkungan, dengan daun jati kualitas daging lebih terjaga.

    “Jadi di bungkusnya bukan lagi pake plastik, tetapi pake daun jati. bukan hanya efektif membungkus, tetapi hawa harum dari daunnya itu memberikan efek pada daging serta mampu menjaga kualitas daging,” kata Dedi Mulyadi, Senin (5/8/2019).

    Dedi mengaku ingin memberikan contoh serta mengingat masa kecilnya,Dedi pun mulai mencontohkan kepada masyarakat dan pedagang memanfaatkan daun jati sebagai pembungkus daging.

    Menurutnya hal tersebut merupakan hal biasa bagi dirinya, apalagi sebelum berangkat ke sekolah dirinya sering membuat tali dari bambu untuk dijual kepada pedagang di sekitar rumahnya, termasuk kebiasaan ibunya yang berbelanja membawa kantong sendiri.

    “Ya kan dulu sebelum ke sekolah sering kali membuat tali dari bambu,bahkan ibu saya berbelanja bawa kantong sendiri,kalau daging dibungkus pakai daun dan dimasukin ke sain atau wadah dari anyamam bambu yang besar” ujar Dedi.

    Menurut politisi Partai Golkar tersebut, Pemerintah Daerah harus membuat regulasi dalam penggunaan plastik diantaranya membuat regulasi penggunaan daun untuk membungkus daging kepada pedagang.

    ” jangan sampai hanya pada kurban saja,tapi buat regulasi agar penggunaan daun sebagai pembungkus digunakan untuk keseharian”, kata anggota DPR RI terpilih tersebut.

    Dengan membangun regulasi tersebut,akan memberikan dampak positif bagi lingkungan, apalagi menurut Dedi, penggunaan plastik hari ini sudah cukup mengkhawatirkan.

    “selama ini plastik menjadi problem dari keseharian kehidupan masyarakat, bahkan sampai tingkat berbahaya bagi lingkungan di rumah tidak pernah lepas dari plastik,selokan,sungai besar bahkan di laut sampah plastik sudah mengkhawatirkan dan gampang kita temui,” ucap dia.

    Selain memberikan efek positif bagi lingkungan,lanjutnya bisa membangun kreatifitas bagi masyarakat terutama kepada anak – anak sekolah. Apalagi keberadaan daun jati yang sering kali berserakan kurang dimanfaatkan dengan baik.

    “Kan nanti anak – anak sekolah bisa mendapatkan aktifitas dan kreasi yang menghasilkan,tinggal diitung berapa perlembar plus talinya jadi bisa dimanfaatkan, lingkungan terjaga dapat juga keuntungan,” kata dia.

    Apalagi di berbagai wilayah,khususnya di Jawa Barat banyak terdapat pohon jati, seperti Purwakarta, Indramayu atau Cirebon. Sehingga untuk kebutuhan pedagang pun menurutnya bisa tercukupi.

    “Mudahlah mendapatkan daun jati hampir di semua wilayah bisa didapatkan,kan nanti tinggal drop saja mau itu pasar di Bandung atau Jakarta, satu truk kan udah banyak,” tuturnya.

    (AS)

    Berita Terbaru

    spot_img