spot_img
Senin 27 Oktober 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7230

Kondisi Kim Mulai Membaik 

0
ilustrasi (web)
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Gelandang Persib Bandung, Kim Jeffrey Kurniawan kembali terlihat menjalankan program latihan  di Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (15/2/2018).
Pemain bernomor punggung 23 ini berlatih terpisah dan ditemai fisioterapis tim Maung Bandung, Benidektus Adi Prianto. Persib berlatih lebih dulu di Lapangan Progresif, Kota Bandung.
Menurut Kim sesi latihan tersebut merupakan yang pertama dengan menggunakan bola, sebelumnya dia hanya menjalankan program pemulihan pasca mengalami patah tulang fibula.
“Ini latihan pertama menggunakan bola,” ucap Kim saat ditemui diPersib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (15/2/2018).
Adik ipar Irfan Bachdim ini menuturkan, cedera yang dialaminya sudah berangsur membaik. Dia berharap bisa kembali berlatih dengan tim Persib, apalagi kompetisi Liga 1 2018 akan segera bergulir.
“Mudah-mudahan bisa segera berlatih dengan tim. Doakan saja,” ucap Kim.
(Arif/DH)

Terima Delegasi Laos, DPRD Jabar Bicarakan Prosedur Pembuatan Perda

0
Anggota DPRD Jabar R Yunandar Eka Prawira (Foto: IST)
Anggota DPRD Jabar R Yunandar Eka Prawira (Foto: IST)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: DPRD Provinsi Jawa Barat menerima kunjungan Delegasi Study National Assembly Laos di bidang Justice Committee, pada Kamis (15/2/2018). Delegasi yang terdiri dari enam orang ini dipimpin Mr. Kham Pheng Vilaphane.

Ke enam delegasi itu diterima Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BP Perda) R Yunandar Eka Perwira dan Sekretaris Dewan Daud Achmad serta Pejabat Struktural di lingkungan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat. Kunjungan tersebut bertujuan untuk bertukar informasi terkait pengawasan lembaga legislatif terhadap kinerja pemerintah yang dilaksanakan di kedua negara.

“Mereka di sana baru membentuk DPRD tingkat provinsi dan mereka ingin belaja, seperti apa proses-proses yang ada di DPRD di Indonesia dengan harapan bisa diterapkan di sana,” kata Yunandar di ruang Bamus DPRD jabar, Kamis (15/2/2018).

Kunjungan tersebut pun menjadi bahan pertimbangan bagi mereka di sana untuk membuat sistem bagaimana DPRD bisa menjadi bagian dari pemerintahan di Laos. Selain membahas tentang pengawasan terhadap pemerintahan, pihaknya menjelaskan beberapa hal yang menyangkut tugas dan fungsi kedewanan. Salah satunya terkait prosedur pembentukan peraturan daerah dan prosedur penerimaan apirasi dari masyarakat.

“Ada beberapa hal yang mereka tanyakan ke kami, di antaranya prosedur pembuatan peraturan daerah dan prosedur penerimaan aspirasi serta keluhan dari masyarakat,” jelas dia.

Yunandar menyebut bahwa ada kemiripan antara Indonesia dan Laos, terutama dalam sektor pariwisata, dan itu bisa menjadi awal yang baik untuk menjalin kerja sama. Indonesia punya banyak tempat pariwisata dan mereka (di Laos) sedang mengembangkan sektor pariwisata.

Untuk kerja sama seperti Sister Province, Jawa Barat saat ini telah banyak memiliki pengalaman,seperti Sister Province yang telah dilaksanakan dengan Australia Selatan, kemudian Cina, Jepang, Belgia, dan beberapa negara di Benua Afrika.

Dalam pertemuan tersebut, Mr. Kham Pheng Vilaphane menyampaikan apresiasi dan kesan positif atas sambutan yang hangat dari DPRD Provinsi Jawa Barat dan berharap lewat kerja sama itu akan semakin mengeratkan hubungan antar Indonesia dan Laos.

(LIN)

DPRD Jabar Bersama Dirjen Perhubungan Darat Ganti Tanjakan Emen Jadi Tanjakan Aman

0
Rombongan Komisi IV DPRD Jabar saat Mengunjungi Lokasi Kecelakaan di Tanjakan Emen (foto IST)
Rombongan Komisi IV DPRD Jabar saat Mengunjungi Lokasi Kecelakaan di Tanjakan Emen (foto IST)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Komisi IV DPRD Provinsi Jabar meninjau langsung lokasi kecelakaan bus maut di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang. Dipimpin Ketua Komisi IV Ali Hasan, rombongan DPRD menuju lokasi tersebut, Rabu (15/2/2018).

Untuk diketahui, bus maut yang terguling di Tanjakan Emen, Sabtu (10/2/2018) lalu itu menelan korban jiwa hingga 27 orang. Kunjungan Komisi IV itu bersamaan dengan ispeksi yang dilakukan Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi.

Di lokasi, anggota DPRD Jabar, Kepala Balai Pemeliharaan Jalan Wilayah III Agus Budiono, Kepala Balai Perhubungan Cirebon Diding serta masyarakat Kampung Aster melakukan doa bersama, tahlil dan membaca Yasin.

Wakil Ketua Komisi IV Daddy Rohanady mengatakan, tanjakan tersebut memang rawan kecelakaan. Selain karena tikungannya tajam, ruas jalan tersebut pun kemiringannya cukup curam. Menurut dia, tanjakan tersebut harus dilengkapi beberapa sarana pengamanan, seperti rambu peringatan atau semacam rambu save-front.

“Ke depan di ruas jalan itu akan dibangun areal penyelamatan darurat. Bahkan saat ini tengah disusun perencanaan untuk jalur alternatif,” kata Daddy Rohanady.

Semua itu, kata dia, dilakukan agar tidak terjadi kecelakaan, khususnya di lokasi sama, dan umumnya di sepanjang ruas jalang yang cukup panjang itu.

“Kami bersama Pak Dirjen Perhubungan Darat pun sepakat mengganti nama Tanjakan Emen itu menjadi Tanjakan Aman,” tutur dia.

Untuk diketahui, nama Emen (yang digunakan nama jalan) adalah nama panggilan seorang Purnawirawan TNI bernama Taslim. Pada tahun 1965 dia (Taslim) mengalami kecelakaan di tanjakan tersebut hingga meninggal dunia. Keluarga Taslim keberatan nama Emen (Taslim) selalu dikaitkan dengan kecelakaan yang terjadi. Mereka menilai seolah-olah Emen memberi andil pada kecelakaan tersebut.

(LIN)

Permudah Wisata Belanja, Jalan Cibaduyut Dibuat Tembus Kopo

0
Jalan Cibaduyut Baru (humas pemkot Bandung)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Salah satu bentuk perhatian Pemerintah Kota Bandung untuk wilayah Jalan Cibaduyut adalah adalah dengan melakukan revitalisasi di daerah tersebut dengan membuat jalan tembus menuju Kopo.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Arief Prasetya menyebutkan, jalan ini merupakan partisipasi dari salah seorang pengusaha di Jalan Kopo.

“Ini salah satu partisipasi dari salah satu pengusaha yang ada di jalan Kopo, jadi mereka membuat jalan tembus antara Cibaduyut dan Kopo, maksudnya revitalisasi di sini adalah memperbaiki sirkulasi arus lalu lintas, sehingga orang akan nyaman berbelanja di kawasan wisata belanja Cibaduyut,” ungkap Arief mengutip PRFM, Kamis 15 Februari 2018.

Diakui Arief, pembicaraan pihaknya dengan para pengusaha untuk membangun jalan Kopo tembus Cibaduyut tersebut sudah berlangsung lama. Dan akhirnya setelah disepakati bersama, pada Rabu 14 Februari 2018 kemarin dilakukan groundbreaking oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, sebelum dirinya cuti kampanye Pilkada Serentak 2018.

“3 hingga 4 bulan kebelakang ada pembicaraan-pembicaraan itu dengan para pimpinan pa wali kota dan lain-lain,” ujarnya.

Selain persoalan pembebasan lahan yang akan diurus oleh pihak pengusaha, Arief mengaku jika persoalan konstruksi turut menjadi masalah dalam pembangunan jalan tersebut.

“Konstruksi juga kan kita punya proses yang harus kita jalani,” tambahnya.

Untuk panjang jalan Kopo tembus Cibaduyut ini adalah 1,3 KM dengan lebar 19 meter. Disebutkan Arief, jalan terserbut pun akan dilengkapi dengan trotoar.

“Kemarin ada pesan dari pa Wali Kota sebelum cuti, trotoarnya itu harus sekelas dengan yang ada di jalan Dago,” paparnya.

Dalam pengerjaan jalan tersebut, Arief mengaku jika pihaknya dan Pemkot Bandung Bandung tidak mengeluarkan dana sepeser pun. DPU Kota Bandung hanya memberian pengarahan dan perencanaan saja.

“Anggaran belanja engga, kita hanya memberikan konsultasi dan perencanaan saja, dana mutlak semuanya oleh pengusaha,” tegasnya.

Arief berharap, pengerjaan jalan ini berlangsung dengan cepat, dan bisa rampung sebelum idul fitri 2018. Pasalnya, setiap menjelang idul fitri, kawasan Cibaduyut ini selalu ramai.

“Kita harapkan di tahun 2018 ini sudah beres,” harapnya.

(Vetra)

Keamanan Boseh Jadi PR Dishub

0
Boseh Bikesharing (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kabid Manajemen Transportasi dan Parkir Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Dudi Prayudi mengaku, masih banyak pekerjaan rumah untuk melengkapi fasilitas keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan Bike Sharing atau Boseh di Kota Bandung.

Menurut Dudi, fasilitas yang perlu dilengkapi antara lain jalur khusus sepeda, kelengkapan penerangan, ketersediaan sepeda, serta asuransi bagi penyewa.

“Memang banyak yang mengeluhkan terutama jalur sepeda karena harus beradu dengan mobil dan motor. Boseh juga belum bisa dipakai malam hari soalnya sepeda kita belum ada lampu jadi agak rawan kalau dipakai malam hari. Kalau ada kecelakaan, untuk yang pakai belum ada asuransi. Kalau sepedanya sudah ada asuransi ini jadi PR besar kita,” ungkap Dudi mengutip PRFM, Kamis (15/2/2018).

Selain keluhan tersebut, Dishub terus berupaya menjamin keamanan sepeda dan keyamanan warga yang ingin menyewa Boseh dengan menempatkan petugas di setiap shelter.

Nantinya petugas akan membantu warga dalam hal teknis bahkan membantu memperbaiki sepeda jika dirasa kurang nyaman.

Dudi juga menjelaskan, keamanan Boseh dapat mudah dimonitor sehingga tidak akan ada yang bisa mencuri sepeda tersebut.

“Kita pernah kehilangan sepeda tiga hari pertama ditelpon, lalu didatangi ke rumahnya. Kan data sudah terekam, jadi mudah. Dengan seperti itu mereka juga tahu sistem monitoring kita berjalan,” ujarnya.

Dudi berharap, nantinya Boseh bisa menjadi moda transportasi alternatif yang paling ramah dan paling murah. Sehingga bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Apalagi menurutnya Bandung sudah macet parah terlebih saat weekend.

(Vetra)

Sewa Boseh Bikesharing Keliling Kota Bandung Hanya Rp1000

0
Ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perhubungan Kota Bandung menyediakan moda transportasi ramah lingkungan yakni bike sharing yang dinamai Boseh.

Kabid Manajemen Transportasi dan Parkir Dishub Kota Bandung Dudi Prayudi menyebutkan, ada sekitar 350 sepeda tersedia yang bisa disewa oleh warga.

Boseh yang beroprasi sejak Juli 2017 itu tersebar di 30 shelter di beberapa lokasi di kota Bandung. Masing-masing shelter disediakan 8 sampai 12 sepeda.

“Yang dioperasikan hanya 70 persen. Sisanya cadangan untuk mengganti yang rusak atau kalau ada event bisa dikeluarin,” ungkapnya mengutip PRFM, Kamis (15/2/2018).

Dudi menjelaskan, secara teknis, warga yang akan menyewa harus melakukan registrasi untuk memastikan identitas penyewa dan menjamin keamanan sepeda. Untuk melakukan registrasi penyewa bisa menggunakan e-money dari BRI, BNI, dan Mandiri dan mendatangi booth registrasi.

Adapun lokasi booth registrasi tersebar di Kawasan seperti Alun-alun Bandung, Taman Cibeunying, dan Grha Pos Jalan Banda.

“Caranya bisa pake kartu e-tol juga yang dari bank kerjasama kami ke booth lalu registrasi dengan menyertakan e-ktp, daftar, difoto, langsung bisa digunakan. Kalau pelajar bisa juga pakai kartu pelajar,” paparnya.

Biaya sewa yang dibebankan sebesar Rp 1.000 untuk satu jam pertama, dan Rp 2.000 untuk satu jam berikutnya. Boseh mulai beroperasi dari pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB.

“Lalu untuk penyewa yang ambil sepeda dari shelter asal, bisa mengembalikan ke shelter terdekat dari tujuan. Jadi tidak perlu kembalikan ke shelter asal. Kebetulan kita sudah punya aplikasi di playstore, tinggal ketik boseh disitu diketahui shelter ada dimana saja, dan tahu sisa isi shelter ada berapa. Jadi bisa ketauan ketersediaannya,” ungkapnya.

Nantinya, Dudi berharap animo masyarakat kian meningkat sehingga bisa disediakan lebih banyak booth registrasi, shelter, dan sepeda di seluruh Kota Bandung.

(Vetra)

BIN : Penyerangan Pemuka Agama Bentuk Kampanye Hitam Jelang Pilpres

0
Ilustrasi (web)

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyebut kasus penyerangan terhadap para pemuka agama yang terjadi akhir-akhir ini sudah diprediksi dan dideteksi pihaknya.

Menurut Budi, kasus tersebut adalah bagian dari kampanye hitam yang dilancarkan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

“Seluruh jajaran sudah mendeteksi dan memprediksi di tahun politik ini 2018-2019 akan marak kampanye hitam. Wujudnya isu-isu PKI, agama, SARA, politik identitas,” kata Budi, di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Kamis (15/2/2018).

Budi pun mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan tak mudah dipolitisasi, serta diprovokasi oleh oknum-oknum yang punya kepentingan tersebut.

“Masyarakat harus lebih waspada, lebih peka. Jangan mudah terpolitisasi, terprovokasi, terhasut sehingga terseret dalam permainan itu,” ujar Budi, sperti dikutip Kompas.

Budi juga membantah bahwa BIN kecolongan atas kasus-kasus penyerangan terhadap pemuka agama di sejumlah daerah tersebut.

“Enggak. Karena kami sudah prediksi. Ini kan tahun politik. Kami sudah ingatkan bahwa kampanye hitam itu akan marak,” tambahnya.

(Agung/Vetra)