spot_img
Senin 3 November 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7215

Banjir Bandung, 1.840 Warga Masih Bertahan di Pengungsian

0
Ilustrasi (web)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Para pengungsi banjir di Bandung Selatan masih memilih bertahan di pengungsian. Mereka khawatir tinggi muka air kembali naik ketika hujan mengguyur bagian hulu Sungai Citarum.

Demikian disampaikan Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Heru Kiatno, Selasa (27/2/2018).

“Hingga saat ini, jumlah pengungsi dari tiga kecamatan yaitu Bojongsoang, Baleendah dan Dayeuhkolot berjumlah 556 KK dengan rincian 1.840 jiwa yang tersebar di 23 titik pengungsian,” papar Heru.

BACA JUGA:

Hari Ini Demokrat Garut Rapat Pengarahan Struktur di 5 Kecamatan

Menurutnya, bencana banjir di akhir Februari ini lebih parah ketimbang biasanya yang hanya menggenangi tiga kecamatan. Banjir kali ini sempat meluas dan menggenangi sembilan kecamatan.

“Banjir sekarang sempat menggenangi Kecamatan Majalaya, Ibun, Paseh Solokan Jeruk dan Rancaekek, tapi banjirnya tidak lama paling lumpur dan sampah sisa banjirnya saja,” terangnya.

Terkait hal ini, BPBD bekerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya untuk mengevakuasi lumpur sisa banjir. Termasuk bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk mengecek kondisi kesehatan masyarakat.

“Kita sudah koordinasi dengan Dinas Kebersihan serta Pemadam Kebakaran untuk membersihkan sisa lumpur dan sampah. Kita juga koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengecek kesehatan masyarakat,” pungkasnya melansir PRFM.

(Vetra)

Ruli Ingin Koperasi di Bandung Dihidupkan Kembali

0
Ruli Ingin Koperasi di Bandung Dihidupkan Kembali (IST)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Calon Wakil Wali Kota Bandung Chairul Yaqin Hidayat atau yang akrab disapa Ruli melakukan kampanye ke kawasan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong, Selasa (27/2/2018) pagi.

Selain mendengar keluhan warga sekitar, Ruli juga meninjau Koperasi Sarekat (Sarana Ekonomi Masyarakat) dan berdialog langsung dengan para pengurusnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ruli pun mendorong aktivitas Koperasi Sarekat karena modal yang dipinjamkan digunakan anggotanya untuk membuka usaha. Apalagi Koperasi Sarekat ini termasuk koperasi yang mapan.

BACA JUGA:

Hari Ini Demokrat Garut Rapat Pengarahan Struktur di 5 Kecamatan

“Koperasi Sarekat ini salah satu koperasi yang mapan, jadi saya ingin koperasi lain bisa hidup kembali agar dapat membantu masyarakat yang membutuhkan modal untuk usaha,” ungkap Ruli melansir PRFM.

Ia berharap, koperasi dapat dihidupkan kembali agar masyarakat tidak meminjam dari renternir. Mengingat pinjaman dari renternir memiliki bunga yang cukup tinggi.

“Soal hambatan mengembalikan modal pinjaman dan pelunasan peminjaman dari anggota, tidak menutup kemungkinan koperasi bisa bekerjasama dengan pemerintah maupun pihak lainnya agar uang di koperasi tersebut terus berputar,” pungkasnya.

(Vetra)

Pergerakan Tanah, Ribuan Warga Kuningan Mengungsi

0
Pergerakan Tanah Landa Kabupaten Kuningan (IST)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Bencana pergerakan tanah melanda tiga Kecamatan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Akibatnya, ribuan warga mengungsi dan sejumlah fasilitas umum rusak.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin mengungkapkan, dari tiga kecamatan ini ada empat dusun yang terdampak pergerakan tanah terparah. Diantaranya Desa Margacina Dusun Cipari, Desa Jabranti Dusun Banjaran, Winduherang serta Jabranti Kecamatam Karangkancana

“Semua warga sudah dievakuasi dan tidak ada korban jiwa. Sementara untuk kerugian materil belum dapat ditaksir,” tuturnya mengutip PRFM, Selasa (27/2/2018).

Agus menuturkan, total jumlah pengungsi sekitar 2.500 jiwa lebih. Beberapa diantaranya terisolir karena akses jalan yang terputus. Untuk itu, bantuan logistik berupa air bersih, makanan, pakaian dan obat-obatan menjadi kebutuhan prioritas.

“Saat ini ada beberapa posko sudah didirikan dan siap untuk menerima dan mendistribusikan bantuan. Logistik air bersih, makanan, pakaian dan obat-obatan masih diperlukan,”

BPBD Kabupaten Kuningan, lanjutnya, masih mendata rumah maupun fasilitas lainnya yang mengalami kerusakan. Mengingat BPBD memprioritaskan evakuasi warga ke tempat yang aman.

“Karena letak geografis Kabupaten Kuningan ada di pegunungan, sehingga bencana longsor dan pergerakan tanah masih dominan. Status tanggap darurat bencana pun sudah ditetapkan untuk satu bulan ke depan,” pungkas Agus.

(Vetra)

Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki Ada Sanksinya

0
Ilustrasi jalan rusak (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Saat musim hujan tiba, jumlah jalan rusak kian bertambah. Tak jarang kecelakaan pun terjadi akibat terperosok ataupun menghindari jalan rusak. Bukan hanya korban luka saja, tak jarang jalan rusak pun bisa menghilangkan nyawa.

Anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Joko Setiawarno menilai, aparat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di daerah sesuai kewenangan jalan nasional, provinsi dan kota/kabupaten, masih banyak yang tidak memahami jeratan hukum akibat membiarkan jalan rusak tanpa dilakukan perbaikan segera. Padahal, sesuai pasal 24 (ayat 1) UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkuran Jalan, penyelenggara wajib segera dan patut untuk memperbaiki jalan rusak yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.

“Jika karena kondisi cuaca atau kendala anggaran, masih dapat dilakukan cara lain. Yang penting bisa menjadi perhatian pengguna jalan untuk lebih waspada dan berhati-hati. Dan jika terjadi kecelakaan, tidak terkena sanksi hukum,” tuturnya mengutip PRFM, Selasa (27/2/2018).

Ia menambahkan, di Pasal 24 (ayat 2), dalam hal belum dilakukan perbaikan jalan yang rusak, penyelenggara jalan wajib memberi tanda atau rambu pada jalan yang rusak untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Ada ketentuan pidana bagi penyelenggara jalan yang abai terhadap kerusakan jalan sesuai wewenangnya.

“Pasal 273, setiap penyelenggara jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki jalan yang rusak yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, sehingga menimbulkan korban luka ringan dan/atau kerusakan kendaraan dipidana kurungan paling lama 6 bulan atau denda maksimal Rp 12 juta. Mengakibatkan luka berat, pelaku dipidana kurungan maksimal 1 tahun atau denda paling banyak Rp 24 juta. Jika korban meninggal dunia, dapat dipidana penjara hingga 5 tahun atau denda paling banyak Rp 120 juta,” terang Joko.

Sementara, lanjutnya, jika penyelenggaran jalan tidak memberi tanda atau rambu pada jalan rusak dan belum diperbaiki, dapat dipidana kurungan penjara hingga 6 bulan atau dendan bayar maksimal Rp 1,5 juta.

“Sudah banyak korban kecelakaan akibat jalan rusak. Jika korban atau keluarga korban sadar hukum, pasti penyelenggara jalan yang abai bisa terkena sanksi hukum. Sebelum terjerat hukum, lakukan perbaikan segera, jika tidak memungkinkan karena faktor cuaca, berilah tanda atau rambu pada pada jalan yang rusak tersebut,” pungkasnya.

(Vetra)

Gempa 7,5 Skala Richter Guncang Papua Nugini, 30 Orang Tewas

0
ilustrasi (web)

PAPUA NUGINI, FOKUSJabar.id: Gempa 7,5 skala Richter mengguncang wilayah Pegunungan Papua Nugini, 90 kilometer selatan Porgera di Provinsi Enga, Senin (26/2/2018).

Sedikitnya 30 orang tewas akibat gempa tersebut.

Gempa yang terjadi pada Senin dini hari tersebut diikuti dua gempa susulan. Gempa menyebabkan sebagian besar saluran telepon terputus

Setidaknya 13 orang meninggal di ibukota Dataran Tinggi Selatan Mendi. Di wilayah Kutubu dan Bosave dekatnya, korban tewas mencapai 18 orang.

Sedikitnya 300 orang terluka, dan sejumlah properti rusak. Ada pula laporan tanah longsor dan tanah amblas.

Situs berita Papua New Guinea Today mengutip Pastor Katolik Pius mengatakan setidaknya 10 orang tewas. Termasuk empat anak-anak akibat tanah longsor yang dipicu gempa.

Gubernur Hela Philip Undialu yang tengah berada di ibu kota Port Moresby mengungkapkan kerusakan yang luas akibat gempa bumi.

“Skala kerusakan, dari informasi lapangan yang kami dapatkan, cukup luas,” kata Hela seperti dilansir CNN.

“Kantor polisi, gedung pengadilan, rumah sakit… bahkan rumah pribadi runtuh atau amblas ke dalam tanah,” tambahnya.

(Agung)

Guru Ngaji di Ciamis Diserang Orang Tak Dikenal

0
CIAMIS,FOKUSJabar.id:  Seorang guru ngaji di Dusun Sorok, Desa Darmacaang, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis dianiaya orang tak dikenal.

Tubuh guru ngaji bernama Rian Riana itu terluka dan dibawa ke RSUD Ciamis setelah dianiaya sesaat setelah pulang dari masjid sekitar pukul 20.00 WIB, Senin (26/2/2018).

“Saat itu korban baru pulang dari masjid, tiba-tiba saja diserang orang tak dikenal hingga terluka dan pingsan,” kata Kades Darmacaang Ili Suherli saat ditemui di RSUD Kabupaten Ciamis, Selasa (27/2/2018).

BACA JUGA:

Hari Ini Demokrat Garut Rapat Pengarahan Struktur di 5 Kecamatan

Setelah sadar, korban langsung berteriak dan meminta pertolongan warga.

“Pas warga datang pelaku sudah melarikan diri,” jelasnya.

Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka dalam sehingga harus dirawat di RSUD Ciamis.

“Saat ini korban masih dirawat di RSUD Ciamis,” kata dia.

(Husen  Maharaja/LIN)

Putin Perintahkan Gencatan Senjata 5 Jam Sehari di Suriah

0
Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan gencatan senjata selama lima jam setiap hari di Ghouta timur, Suriah, agar warga sipil dapat dievakuasi. (Reuters/Kirill Kudryavtsev/Pool)

SURIAH,FOKUSJabar.id: Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan gencatan senjata selama lima jam setiap hari di Ghouta timur, Suriah. Hal itu dilakukan  agar warga sipil dapat dievakuasi melalui koridor kemanusiaan.

“Dengan tujuan mengurangi korban sipil di Ghouta timur, gencatan senjata setiap hari dilakukan mulai 27 Februari, dari 09.00 sampai 14.00,” kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu seperti dilansir dari kantor berita RIA, Senin (26/2/2018).

Shoigu mengatakan bahwa Putin juga memerintahkan koridor kemanusiaan agar warga sipil bisa dievakuasi dari medan pertempuran antara pasukan Suriah dan oposisi tersebut.

BACA JUGA:

Hari Ini Demokrat Garut Rapat Pengarahan Struktur di 5 Kecamatan

“Koordinat koridor itu sudah dipersiapkan dan akan diumumkan dalam waktu dekat,” ucap Shoigu, dilansir Reuters.

Putin memerintahkan pembentukan koridor kemanusiaan ini setelah sepekan penuh daerah kekuasaan pemberontak itu dibombardir oleh pasukan pemerintah Suriah, sekutu Rusia.

Kelompok pemantau The Syrian Observatory for Human Rights melaporkan bahwa lebih dari 500 orang tewas dalam rangkaian serangan pasukan rezim Bashar al-Assad tersebut sejak pekan lalu.

(Agung/LIN)