Pilpres 2019, Ketum Gerindra Berpasangan dengan Gubernur Jabar?
Soal Hoax, MUI Jabar: Intinya Tabbayun
“Intinya harus tabbayun (konfirmasi). Jangan sampai berita yang belum jelas di share kemana-mana. Akhirnya bisa menjadi opini publik, padahal sumber dan kebenarannya masih sangat diragukan,” ucap Rafani kepada wartawan di Jalan Riau Kota Bandung, Rabu (4/4/2018 ).
Rafani mengungkapkan bahwa MUI pun telah mengeluarkan fatwa tentang hukum dan pedoman bermuamalah melalui media sosial. Ada 17 halaman tersebut berisikan aturan – aturan dalam menggunakan media sosial dengan bijak dan bermanfaat.
BACA JUGA: Penghina Presiden dan Penyebar Hoax asal Cianjur Dikenakan Wajib Lapor
“Penggunaan media sosial seringkali tidak disertai dengan tanggung jawab. Akibatnya, banyak penyebaran informasi tidak benar. Disini kita harus benar-benar bijak dan selalu melakukan kroscek,” ujar dia.
Menurut dia, berita hoax sangat berbahaya. Terlebih yang menyangkut sara dan kepentingan orang banyak yang dapat menimbulkan kegaduhan dan ketidaknyamanan kepada masyarakat.
“Seperti berita kasus penganiayaan terhadap ustad. Memang ada tapi pemberitaan terutama di medsos ini lebih banyak hoaxnya, dari 45 kasus yang di beritakan ternyata hanya tiga kasus yang benar-benar terjadi,” pungkas dia.
(Budi/LIN)
Kemenag Tak Maksimal Awasi Biro Haji
Hal itu menyusul terus berulangnya kasus penipuan terhadap jamaah haji dan umroh yang dilakukan oleh biro perjalanan.
“Peristiwanya berulang. Jadi di mana peran kementrian agama. Saya rasa belum maksimal, apalagi banyak kasus serupa bermunculan,” jelas Rafani di Bandung, Rabu (4/4/2018).
Menurut Rafani, kementrian agama harus benar-benar menjamin tidak ada lagi biro perjalanan umroh yang melakukan aksi tipu-tipu. Kerugian yang dialami para jamaah dan mitra berdampak cukup besar terhadap psikologis dan materil mereka.
BACA JUGA: Kemenag: Pembatalan Ibadah Haji 2020 Bukan Keputusan Sepihak
“MUI sangat prihatin dan sedih dengan banyaknya korban penipuan. Aksi penipuan dibungkus dengan kedok agama. Kementrian agama ini nggak bisa hanya ngomong begitu saja. Tetapi harus bisa membuktikan bahwa tidak ada lagi travel haji dan umroh yang melakukan seperti ini,” kata dia.
Dia mengimbau agar masyarakat le ih hati-hati dan teliti saat memilih biro perjalanan haji dan umroh. Jangan tergiur dengan tawaran harga yang murah di bawah standar yang telah ditetapkan oleh kementrian agama.
“Masyarakat harus lebih jeli memilih biro perjalanan. Demi kenyamanan dan kesempurnaan ibadah, kenapa tidak mengambil paket yang normal yang sudah nyata-nyata baik daripada mengambil yang murah tapi gagal berangkat,” katanya.
(Budi/LIN)







