spot_img
Kamis 14 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7072

Pelatih PPLP Jabar Harus Bersertifikat Nasional

0
1 of many Dispora Jabar Evaluasi dan Rancang Ulang Pengelolaan PPLP. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jabar akan menerapkan aturan khusus bagi pelatih cabang olahraga yang menangani atlet pelajar. Kedepan, pelatih di 11 cabang olahraga yang tergabung di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Jabar minimal harus memiliki sertifikasi pelatih tingkat nasional.

Kepala Dispora Jabar, Yudha M Saputra menuturkan, dalam pemilihan pelatih, akan melibatkan pengurus cabang olahraga yang bersangkutan. Pengurus provinsi cabang olahraga akan mengajukan kepada pihak Dispora Jabar untuk calon pelatih atlet pelajar di kampus PPLP Jabar.

“Nanti kita akan tentukan pelatih dari pengajuan cabang olahraga tersebut. Kita akan rekrut pelatih yang memiliki kualitas dan terjamin. Minimal memiliki sertifikat nasional,” ujar Yudha saat dihubungi melalui telepon selularnya, Kamis (8/2/2018).

Yudha menilai, pada pengelolaan PPLP di tahun 2017, masih banyak pelatih yang justru tidak memiliki program pelatihan yang jelas. Selain itu, banyak program latihan yang dibuat pelatih tidak sinkron dengan kegiatan di sekolah tempat atlet menimba ilmu.

“Jadi jangan asal melatih. Target latihan itu kan harus jelas. Apakah tujuanya untuk popnas, kejurnas, kejurda, popwil, atau popda. Ini harus dimatangkan lagi dan pelatih harus menyadari itu, jangan hanya sekadar gugur kewajiban untuk melatih,” terangnya.

Selain itu, dari sisi perekrutan atlet pun akan dilakukan evaluasi. Bagaimana agar PPLP Jabar itu, benar-benar dihuni dan diisi oleh atlet-atlet pelajar pilihan yang notabene merupakan atlet terbaik di kelompok usianya.

“Jadi dengan pola rekrutmen pelatih yang tidak asal-asalan ditambah dengan perekrutan atlet yang juga memiliki potensi, maka diharapkan dari PPLP Jabar ini bisa menghasilkan atlet-atlet potensial,” tegasnya.

(ageng/DH)

Dispora Jabar Evalusi Pengelolaan PPLP

0
Dispora Jabar Evaluasi dan Rancang Ulang Pengelolaan PPLP. (FOKUSJabar/Husen Maharaja)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Jabar. Hal ini seiring dengan pedoman Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI dimana PPLP harus menjadi bagian strategis dalam pembinaan keolahragaan untuk menciptakan elite atlet.

“Kedepan PPLP ini harus dikelola secara profesional sehingga bisa menghasilkan atlet-atlet pelajar yang nantinya menjadi atlet elite nasional. Atlet pelajar ini tidak hanya mumpuni dari sisi kemampuan olahraga yang ditekuni, tapi juga dari sisi akademis,” ujar Kepala Dispora Jabar, Yudha M Saputra saat dihubungi melalui telepon selularnya, Kamis (8/2/2018).

Pelaksanaan evaluasi PPLP Jabar sendiri, dilakukan dalam sebuah Rapat Kerja (Raker) PPLP Jabar yang digelar di Hotel Gumilang Sari, Jalan Setibudi Kota Bandung, Rabu-Jumat (7-9/2/2018). Selain membahas evaluasi terkait pelaksanaan kegiatan PPLP Jabar di tahun 2018, raker pun menyusun program kegiatan untuk tahun 2018 dan 2019.

“Raker PPLP ini baru pertama kali kita lakukan karena melihat selama ini kurangnya evaluasi dari pelaksanaan kegiatan PPLP. Selama ini, seperti hanya gugur kewajiban saja,” tambahnya.

Pada kegiatan Raker sendiri, para kepala SMP dan kepala SMA tempat atlet pelajar belajar, pelatih cabang olahraga, penanggung jawab, hingga perwakilan cabang olahraga di PPLP diundang.

“Harus ada sinkronisasi antara program latihan yang dibuat pelatih dengan pendidikan atlet di sekolah. Ke depan pun harus ada sistem yang mendukung pelaksanaan latihan atlet di sekolah-sekolah. Sehingga para atlet pelajar tidak hanya mumpuni di bidang olahraga, tapi juga dari sisi akademisnya,” terangnya.

Saat ini, atlet pelajar yang tergabung di 11 cabang olahraga PPLP Jabar sendiri bersekolah di sekolah-sekolah umum di Kota Bandung. Diantaranya di SMA Negeri 10 Kota Bandung dan SMP Negeri 17 Kota Bandung.

“Sekolah maupun guru, diharapkan tidak terlalu memaksakan para atlet pelajar ini seperti pelajar pada umumnya. Kita tidak minta diistimewakan, tapi ada dua hal yang harus diperhatikan dari atlet pelajar ini yakni perestasi di olahraga juga dari sisi akademiknya,” tegasnya.

(ageng/DH)

Dinas Kesehatan Tasikmalaya Terapkan Layanan Jemput Bola Langsung ke Keluarga

0
Pencanangan Layanan kesehatan dengan siatem jemput bola. (FOKUSJabar/Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Tasikmalaya terus meningkatkan kapasitas layanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satunya dengan menerapkan layanan jemput bola langsung ke keluarga dengan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Dr. Cecep Zainal Kholis mengatakan, layanan jemput bola merupakan salah satu program untuk menjangkau pelayanan masyarakat sampai ke pelosok kampung.

”Beberapa program layanan kesehatan berbasis masyarakat antara lain Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK),”ujar Dr. Cecep dalam kegiatan sosialisasi Program PIS-PK tingkat Kota Tasikmalaya di Aula Balaikota Tasikmalaya, jalan Letnan Harun Kec.Bungursari Kota Tasikmalaya Kamis (08/02) yang diikuti para Camat, lurah dan pegawai Puskesmas se-Kota Tasikmalaya dan dibuka Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman.

BACA JUGA:

Berikut Nama Pemenang Program Musapahah Kota Tasikmalaya

”Secara teknis, kita jemput bola, mengunjungi keluarga yang ada di wilayah, memberikan layanan kesehatan kepada mereka, karena diketahui sejauh ini masih banyak masyarakat kita yang belum tau harus kemana mendapatkan pelayanan kesehatan baik saat sakit maupun hanya untuk kontrol kesehatan,” ungkap Cecep.

Dia menjelaskan, kurangnya fasilitas pelayanan kesehatan dan sulitnya masyarakat untuk menjangkau pusat pelayanan karena lokasi dan tempat yang sangat jauh menjadi kendala.

”PIS-PK menjadi terobosan baru. Petugas kesehatan langsung terjun ke rumah-rumah warga untuk melakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan keluarga, ” katanya.

Dalam melakukan pendataan kesehatan pada keluarga harus sesuai dengan prosedur kesehatan. Diharapkan PIS-PK dapat mewujudkan pola hidup sehat, jaminan kesehatan, penguatan layanan kesehatan yang akhirnya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Tasikmalaya.

Sementara itu, Walikota Budi Budiman mendukung PIS-PK yang lasngung menyisir mendatangi rumah-rumah warga. “Ini sangat tepat karena petugas kesehatan bersama pemerintah setempat secara aktif mendata dan memeriksa kondisi kesehatan di dalam keluarga, ini lebih tersentuh dan masyarakat, ” kata Budi Budiman.

Budi Budiman berharap para camat, lurah dan petugas kesehatan di Puskesmas harus bersinergi untuk menyukseskan PIS-PK guna membantu masyarakat untuk mencapai kualitas dan derajat kesehatan yang lebih baik.

(Seda/DH)

Cemari Lingkungan Kandang Ayam di Ciamis Ditutup Satpol PP

0
Tegakan Perda Sat Pol Ciamis Tutup Kandang Ayam Pencemar Lingkungan. (FOKUSJabar/Husen Maharaja)

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Diduga mencemari lingkungan, kandang ayam petelur di Dusun Cibonteng Desa Tanjungjaya Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis disegel Satpol PP Ciamis. Penutupan kandang ayam tersebut berlangsung alot, meski pada akhirnya petugas Satpol PP berhasil menyegelnya, dan mengeluarkan ratusan ayam dari kandang tersebut.

“Pengusaha tidak mau mengosongkan kandang sendiri, terpaksa kami mengosongkan kandang ayam secara paksa, ” kata Sekertaris Sat Pol PP Kabupaten Ciamis Dedi Iwa Saputra, Kamis (8/2/2018)

Dedi mengatakan, sebelumnya pihak Sat Pol PP sudah beberapa kali melakukan peringatan kepada pengusaha agar mengosongkan kandang ayam petelurnya karena telah diprotes warga akibat mencemari lingkungan.

BACA JUGA:

Berikut Nama Pemenang Program Musapahah Kota Tasikmalaya

“Sebenarnya bukan hanya pencemaran lingkungan yang telah dilanggar pengusaha itu tetapi perijinanpun belum ada,” kata Dedi.

Dari sisi ketentuan dan aturan yang berlaku Satpol PP memiliki dasar untuk melakukan penutupan secara paksa.

(Husen Maharaja/DH)

Empat Hari di Jepara ini Kata Asisten Pelatih Persib

0
ilustrasi (web)

JEPARA, FOKUSJabar.id : Persib Bandung sejak Senin (5/2/2018) menggelar pemusatan latihan di Jepara, setelah empat hari asisten pelatih Persib Herrie Setyawan membeberkan kondisi tim.

Menurut asisten yang akrab disapa Jose ini selama berada di Jepara, seluruh pemain Maung Bandung bisa menjalankan program latihan yang diberikan oleh pelatih Roberto Carlos Mario Gomez.

“Kondisi pemain tetap kondusif mereka menjalankan program Gomez, kita banyak di game juga bermain di latihan possession disamping menjaga kondisi fisik sama Pa Yaya,” ucap Herrie, Kamis (8/2/2018).

Selain itu, asisten yang sempat mengantarkan Persib meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014 ini menuturkan, kondisi kebugaran Oh In-Kyun sudah bugar dan bisa berlatih dengan rekan-rekannya yang lain.

“In-Kyun sudah ikut dari hari kedua di sini dia sudah ikut gabung,” jelas Herrie.

(Arif)

IWAPI Jadi Faktor Penting Perekonomian di Jawa Barat

0
(HUMAS JABAR)

BANDUNG – Kaum perempuan mendapatkan posisi dan peluang yang sama di negeri ini, termasuk dari sisi pembangunan eknonomi. Pemprov Jawa Barat mendorong kaum perempuan agar bisa mandiri dan mengembangkan berbagai kreasi bisnisnya.

“Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong perempuan-perempuan Jawa Barat terus maju, bersaing bebas. Kemudian belajar untuk terus memajukan usahanya dengan baik, sehingga perempuan-perempuan Jawa Barat yang tergabung dalam IWAPI atau yang belum tergabung menjadi faktor penting dalam kemajuan perekonomian Jawa Barat,” kata Aher usai membuka XXVI Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jawa Barat di Harris Hotel & Conventions Festival Citylink, Jl. Peta No. 241, Kota Bandung, Kamis pagi (8/2/18)..

Aher mengatakan, kita harus memahami betul agar perekonomian dari hulu hilir dikelola. Sebab kalau kita tidak mengelola hulu dan tengah, maka hilirnya harus ada, pasti harus ada hilir.

“Nah, kalau tidak dipasok hulu dan tengah kita, darimana dipasoknya? Dari impor, kan bahaya. Dalam konteks kemandirian itu berbahaya,” jelas Aher.

Siapapun pengusahanya, laki-laki ataupun perempuan Pemprov Jawa Barat akan mensuport.

“Tentu saja akan beda kebijakannya antara perekonomian hulu dan hilir, ” kata Aher.

Usaha di hulu memiliki risiko dan benefit besar. Namun, itu pun apabila usaha yang dilakukan di hulu tidak memiliki masala atau risiko besar. Usaha di hilir memiliki benefit yang besar, dengan risiko yang kecil. Sementara usaha di tengah memliki potensi risiko dan benefit yang imbang.

“Jadi, perlu ada keberpihakan. Perbankan dan jasa keuangan keberpihakan pada hulu itu melebihi atau berbeda kebijakannya dengan usaha hilir. Kenapa? Karena meskipun hulu banyak risiko, kalau dibina dengan baik risikonya jadi tidak ada. Kalau hulu tidak ada, darimana tengah dan hilirnya. Ga mungkin ada. Padahal kita sangat kaya raya memiliki produk hulu, baik mining dan migas, maupun hulu untuk jenis-jenis pertanian secara umum. Dan kalau dikelola dengan baik, kita akan jadi negara mandiri, betul-betul Trisakti bisa dilaksanakan,” ujar Aher.

Rakerda IWAPI ke XXVI ini mengambil Tema: “Meningkatkan Daya Saing Wanita Pengusaha Jawa Barat Menuju Pasar Global dengan Teknologi Digital”. Ketua Umum IWAPI Jabar Masrura Ramidjla menuturkan, pihaknya sengaja mengambil tema tersebut, karena pengusaha perempuan juga perlu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produksi dan memperkuat pemasaran produk yang dihasilkan, sehingga bisa bersaing secara global.

“Dengan berkembangnya teknologi informasi kita harus menyadari bahwa kita tidak boleh lengah, harus memanfaatkannya untuk kemajuan produk usaha kita. Baik mulai dari proses produksi sampai dengan pemasarannya hingga pasar global,” ucap Masrura.

Dia berharap kedepan penggunaan teknologi informasi ini akan lebih meningkatkan daya saing sebagai perempuan pengusaha di Jawa Barat, khususnya kontribusi terhadap perekonomian di Jawa Barat ini.

Ada sekitar 130-an pengusaha perempuan hadir dalam Rakerda ini. Mereka merupakan pengurus IWAPI dari 26 DPC kabupaten/kota di Jawa Barat. Selain rapat yang mengagendakan evaluasi dan pembuatan program kerja setahun ke depan.

Dalam Rakerda ini juga digelar pameran berbagai macam produk dalam IWAPI Bazar Expo. Seperti produk kerajinan, pakaian, hingga produk kuliner. Pameran diikuti peserta dari 16 DPC, 37 UKM, dan 10 sponsor.

Ketua DPP IWAPI Dyah Anita Prihapsari mengatakan, kepengurusan IWAPI sudah ada di 32 provinsi, hingga pengurus tingkat kabupaten/kota, serta kecamatan atau Dewan Pengurus Ranting. Saat ini anggotanya lebih dari 30 ribu perempuan pengusaha di seluruh Indonesia.

“Kami mempunyai program yang fokus kepada tiga, yaitu meningkatkan SDM, kemudian membuka jaringan untuk marketing, dan membuka akses permodalan,” tutur Dyah dalam sambutannya.

Lanjut Dyah, perempuan sangat tepat untuk melakukan bisnis. Karena menurut Dyah, perempuan adalah pengembali kredit terbaik. Sementara 60 persen dari jumlah pengusaha di Indonesia juga kaum perempuan. Selain itu, perempuan memiliki karakter yang ulet, setia, dan tabah.

“Berdasarkan buku Medeleine Albright juga dikatakan bahwa 90 persen dari profit perempuan pengusaha kembali kepada keluarga dibanding dengan laki-laki kembalinya hanya 30 sampai 40 persen,” pungkas Dyah.

(DH)

Perpani Jabar Yakin Kembalikan Kejayaan

0
Sri Ranti usai meraih medali emas pertama bagi kontingen Indonesia di SEA Games 2017 Malaysia. (FOKUSJabar/Ageng)
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Jawa Barat bertekad mengembalikan kejayaan panahan Jabar di kancah nasional dan internasional. Saat ini, Jabar hanya menempatkan satu atlet dalam komposisi tim Pelatnas Panahan Asian Games 2018 atas nama Sri Ranti.
Ketua Umum Perpani Jabar, H M Yusuf menuturkan, Jabar memiliki prospek yang bagus di cabang olahraga panahan. Hal ini terlihat dari mulai banyaknya masyarakat yang meminati dan mulai melakukan olahraga panahan.
“Untuk Asian Games 2018, kita memang hanya diwakili Sri Ranti yang merupakan peraih medali emas nomor Ronde Compound di SEA Games 2017 lalu. Tapi kami yakin, kedepan panahan Jabar akan kembali ke masa kejayaannya dan menjadi barometer di Indonesia,” ujar Yusuf saat ditemui di sekretariat Perpani Jabar, komplek olahraga KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (8/2/2018).
Bukti dari mulai meningkatnya daya tarik masyarakat terhadap olahraga panahan, terlihat dari pelaksanaan babak kualifikasi Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XIII yang digelar di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2017 lalu. Dari sisi jumlah atlet yang mengikuti, jumlahnya membludak sampai tiga kali lipat dari kejuaraan atau single even lain yang biasa digelar.
“Sekarang antusiasme masyarakat terhadap panahan sangat besar. Saat babak kualifikasi Porda Jabar sebelumnya atau even kejurda, biasanya hanya diikuti kurang dari 100 atlet. Namun saat babak kualifikasi kemarin, yang ikut membludak hingga 340 atlet,” terangnya.
Selain meningkatnya animo masyarakat, potensi atlet muda pun mulai terlihat di babak kualifikasi tersebut. Atlet-atlet muda potensial tersebut, akan menjadi bekal bagi Jabar untuk mencetak atlet panahan kedepan layaknya Sri Ranti. Salah satunya untuk pelaksanaan PON XX tahun 2020 di Papua dan even-even kejuaraan nasional lain.
“Data atlet-atlet muda potensial ini sudah ada di kami dan akan terus kami tingkatkan kemampuannya. Untuk itu kami punya keyakinan kalau Jabar bisa kembali menjadi lumbung atlet nasional untuk membela Indonesia di ajang internasional,” tegas Wakil Wali Kota Tasikmalaya ini. (ageng/dar)