spot_img
Rabu 17 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6941

Saat Tandang, Persib Akan Bawa Pemain Lebih Banyak

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persib Bandung akan melakoni tiga pertandingan tandang secara beruntun di Liga 1 2018 menghadapi Barito Putera, Persebaya Surabaya dan PS TIRA.

Jadwal pertandingan yang cukup padat ini membuat pelatih akan membawa pemain dengan jumlah lebih banyak dari laga tandang sebelumnya.

Menurut pelatih fisik Persib, Yaya Sunarya, jumlah pemain yang dibawa lebih banyak dari biasanya untuk mengantisipasi jika ada pemain yang mengalami kelelahan ataupun cedera.

“Pemain harus melakukan maintenance sendiri. Makanya coach akan memberikan pemain dengan seperti biasanya. Contohnya biasanya away dengan 18 pemain sekarang bisa lebih,” kata Yaya, Rabu (18/7/2018).

“Tujuannya apabila ada yang capai bisa dirotasi,” tambah staf pelatih yang sebelumnya mengantarkan Persib meraih gelar juara ISL 2014 ini.

Selain mempersiapkan program dan membawa banyak pemain, staf pelatih juga mengingatkan pemainnya untuk menjaga asupan makanan. Agar kondisi kebugaran tetap terjaga.

“Kita juga harus lihat pemulihan yang bagus. Dan tidak kalah penting menu makanan,” jelasnya.

(Arif/Bam’s)

Hadapi Jadwal Padat, Staf Pelatih Persib Sudah Antisipasi

0

BANDUNG, FOKUSJabar.idPersib Bandung akan menghadapi jadwal padat hingga akhir Juli 2018. Semua laga tersebut akan berlangsung di luar kandang yakni menghadapi Barito Putera, Persebaya FC dan PS TIRA.

Pelatih fisik Persib, Yaya Sunarya menuturkan, untuk menghadapi jadwal pertandingan yang padat, staf pelatih sudah mempersiapkan program latihan bagi tim Maung Bandung.

“Kita akan away dengan waktu yang singkat. Tentunya akan membutuhkan energi yang cukup,” kata Yaya, Rabu (18/7/2018).

Yaya menambahkan, jarak pertandingan yang cukup berdekatan dari satu laga ke laga lainnya membuat pelatih harus pintar memberikan program.

“Jadi setelah pertandingan itu kita maintenance saja,” jelasnya.

(Arif/Bam’s)

Tokoh Elit Politik Banjar ” Turun Gunung ” Nyalon Legislatif

0

BANJAR, FOKUSJabar.id : Kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mulai dinamis. Dengan terdaftarnya tiga elit Politik Banjar ini dipastikan akan meramaikan bursa pertarungan parlemen Kota Banjar.

Berdasarkan data KPU Kota Banjar, terdaftar pula wajah Bacaleg baru yakni H. Maman Suryaman yang juga calon Wali Kota Banjar Pilkada Serentak 2018.

Maman terdaftar di Partai Demokrat Daerah Pemilihan (Dapil) 3 yakni Langensari. Juga Mantan Wakil Wali Kota Banjar era Herman Sutrisno, Ahmad Dimiyati terdaftar pula sebagai Bacaleg dari PDI Perjuangan.

Bacaleg yang kini menjadi sorotan yakni Wakil Wali Kota Banjar, Darmadji Prawirasetia. Orang nomor dua di Kota Banjar ini rela melepas jabatanya hanya untuk nyaleg di Pileg 2019 mendatang.

Ketua Partai PKS Kota Banjar, Budi Kusmono buka-bukaan soal pengunduran kader. Menurut dia, Darmadji merupakan kader partai yang sangat syarat dengan pengalaman pengelolaan pelaksanaan pemerintahan.

Ditambah dengan masa jabatannya yang akan segera berakhir, maka Darmadji kini terdaftar menjadi Bacaleg DPRD Kota Banjar.

” Membaca peluang untuk tetap berjuang demi rakyat ada di legislatif. Karena masa jabatan dirinya akan segera berakhir. Maka beliau akan tetap membangun Banjar melalui Legislatif dengan membawa pengalaman sebelumnya di eksekutif,” terang Budi, Rabu (18/7/2018).

Darmadji terdaftar di Dapil 1 yakni Banjar-Purwaharja yang dikenal sebagai zona panas di pehelatan kontestasi politik di Banjar.

(BOIP/Bam’s)

DKPP Jawa Barat Gelar Event Kontes Ternak ke-37

0
Jpeg

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.idUntuk memotivasi dan mendukung para peternak, khususnya di Jawa Barat dalam menghasilkan bibit unggul yang produktif sekaligus meningkatkan daya saing produksi ternak, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat kembali menggelar kontes ternak se-Jawa Barat ke-37 tahun 2018, Selasa-Kamis (17-19/7/2018).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika mengatakan, event kontes ternak tersebut tidak sebatas kontes. Namun, bagian dari edukasi dan dorongan para peternak serta lingkungan sekitarnya agar ketersediaan bibit-bibit unggul di Jawa Barat tetap terjamin dan terjaga.

” Kontes ini untuk melestarikan, mengembangkan serta menumbuhkan rasa kesadaran, perhatian dan kepedulian seluruh komponen masyarakat terhadap kemajuan dan peningkatan sektor peternakan di Jawa Barat kedepan,” katanya di Lapang upacara Kompleks Olahraga Dadaha Kota Tasikmalaya, Rabu (18/7/2018).

Pihaknya berharap, melalui event tersebut, para peternak terus bergairah dan bersemangat dalam melakukan pembibitan. Semisal, Domba Garut, Domba Priangan, Sapi Pasundan, Ayam Pelung dan Ayam Wareng.

” Potensi-potensi inilah yang perlu dikembangkan,” ujar Dewi Sartika.

Menurut dia, kontes ternak tersebut diikuti seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Barat. Sedikitnya 570 ternak seperti Domba, Sapi Potong, Sapi Perah, Kambing serta Ayam dengan jumlah peternak 430 orang ambil bagian.

” Event tersebut melombakan ternak jenis pejantan, ratu bibit hingga petetan. Total hadiah sebesar Rp200 juta,” pungkas Dewi.

(Seda/Bam’s)

Termotivasi Semangat Membangun Bangsa, Srikandi Demokrat Sukabumi Ini Nyaleg di Dapil 4

0
Reni Endaeni

SUKABUMI, FOKUSJabar.id : Keterlibatan perempuan dalam arena politik menjadi salah satu agenda penting dalam negara demokratis. Kebijakan affirmative action dalam bentuk kuota minimal 30 persen perempuan, merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen.

Motivasi perempuan jika dilihat dalam bentuk motif bertujuan untuk memenuhi kepentingan ekonomi dan memperjuangkan kepentingan perempuan di parlemen.

Sebut saja salah satunya Reni Endaeni, Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD Kabupaten Sukabumi, Daerah Pemilihan (Dapil) 4 yang meliputi Kecamatan Cisaat, Gunung Guruh, Kadudampit, Sukaraja, Sukalarang, Kebon Pedes, Geger Bitung, Cirenghas dan Kecamatan Sukabumi.

Reni yang menjabat Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Kabupaten Sukabumi mengaku, ikut andil menjadi Bacaleg, dirinya termotivasi semangat membangun bangsa dan negara.

“ Peranan wanita dalam keterlibatan memajukan daerah melalui sistem legislatif secara aktif dan produktif,” beber Reni, Rabu (18/7/2018) malam.

Target yang dia emban, mampu membuktikan loyalitas dan dedikasi terhadap Partai Demokrat dan kepentingan masyarakat pada umumnya. Selain itu, mampu memberikan konstribusi sosial, pemikiran serta tindakan yang bermanfaat.

“ Target saya, mampu membuktikan loyalitas, dedikasi terhadap partai dan kepentingan, kontribusi sosial, pemikiran dan tindakan yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

(Bam’s)

Hadapi Barito Putera, Persib Latihan Berbeda

0
persib
Persib Beratih di Lintasan Atletik Pajajaran. (FOKUSJabar/Arif)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pelatih Persib Bandung Mario Gomez memberikan program berbeda kepada pemain yang tampil dan tidak saat menghadapi Persela Lamongan, Senin (16/7/2018) lalu. Pada sesi latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Rabu (18/7/2018), pemain yang tidak tampil mendapat materi game internal dari staf pelatih.

“Memang program hari ini kita bagi dua, setelah membuat recoverasi untuk pemain yang bermain dan tidak, kita bikin intern game, yang main naik sedikit dengan lari delapan kilo. Tentunya ada waktu yang ditempuh para pemain, kurang lebih 1 jam,” kata pelatih fisik Persib Yaya Sunarya.

Yaya menambahkan, program tersebut akan kembali diberikan kepada skuad Maung Bandung. Pasalnya, tim kebanggaan Bobotoh ini akan melakoni laga tandang kontra Barito Putera, Minggu (22/7/2018).

“Gomez sengaja membuat program ini dua hari, sekarang sama besok. Besok akan meningkat,” jelasnya.

(Arif/LIN)

Tangani PMKS, Perlu Kerjasama Semua Pihak

0
(FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Ketua Forum Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kota Bandung Tulus Raharjo tergerak membenahi Kota Bandung dalam hal penanganan persoalan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Pria yang sudah berkutat dalam persoalan PMKS dalam 9 tahun terakhir ini pun sudah memiliki konsep dalam penanganan PMKS.

Menurut dia, penanganan persoalan PMKS membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Tidak hanya dari pemerintah kota yang dalam hal ini melalui Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung, tapi juga dukungan dari pihak legislatif dan masyarakat.

“Saya melihat, program dari Dinsosnangkis ini sudah cukup baik, namun terkendala oleh kebijakan anggaran di dewan, sehingga banyak yang kurang berjalan optimal. Karena itu, saya ingin ikut dalam penanganan masalah PMKS ini dengan masuk dalam lingkaran dewan dan maju pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019,” kata Tulus saat ditemui di kediamannya, komplek KPAD Gegerkalong Kota Bandung, Rabu (18/7/2018).

Dia mengaku sudah memiliki konsep yang siap diterapkan dalam penanganan persoalan PMKS di Kota Bandung. Salah satunya dengan meningkatkan jumlah sumber daya manusia (SDM) relawan sosial serta memberikan kompensasi kepada petugas kesejahteraan sosial (PKS).

“Dengan masuk sebagai anggota dewan, saya akan upayakan penambahan relawan sosial maupun kompensasi bagi PKS,” terang dia.

Petugas relawan sosial dan atau PKS, lanjutnya, tidak jauh berbeda dengan pasukan gorong-gorong atau gober yang bertugas membersihkan setiap jengkal gorong-gorong di Kota Bandung. Padahal, untuk kebersihan gorong-gorong, selokan, atau jalan, bisa diserahkan atau diwajibkan kepada setiap warga setempat. Dengan begitu warga memiliki tanggung jawab terhadap pekarangan dan gorong-gorong di depan rumahnya.

“Ini sekaligus menumbuhkan kembali sikap gotong royong di masyarakat. Dan anggaran gober ini, lebih baik dialihkan untuk persoalan sosial kemasyarakatan. Saat masalah sosial masyarakat itu tuntas, maka warga akan sejahtera dan saya yakin pembangunan pun tidak akan terhambat,” tuturnya.

Menurut dia, ada dua cara memecahkan masalah PMKS jalanan. Salah satunya dengan menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwal) yang mengatur terkait pemberian sanksi bagi pemberi maupun penerima.

“Kalau ada dorongan dari dewan, ini sangat memungkinkan. Hasil pemantauan saya bersama tim di 15 titik perempatan di Kota Bandung, rata-rata PMKS jalanan itu mengemis bukan untuk memenuhi kebutuhan hidup tapi lebih ke senang-senang,” tegas dia.

Cara lain dalam penanganan PMKS jalanan, yakni dengan menambah jumlah relawan sosial dan atau ‎PKS untuk ditempatkan di sejumlah titik tertentu pada jam tertentu.

“Memang cukup sulit, namun dengan menempatkan petugas khusus di beberapa titik dan jam tertentu, itu akan membuat PMKS jalanan gerah dan secara tidak langsung akan mengurangi jumlahnya. Semua itu bisa dilakukan jika semua pihak bisa berkontribusi dan mendukung satu sama lain,” pungkasnya.

(Ageng/LIN)