spot_img
Minggu 21 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6875

Legislator Demokrat Maknai Idul Adha Cerminan Siap Berkorban untuk Masyarakat

0
Dadang Sudrajat saat akan berkurban (Foto Andian)

GARUT, FOKUSJabar.id : Sekretaris Komisi A DPRD Garut, Dadang Sudrajat saban tahun terus menjaga tradisi berkurban di Daerah Pemilihan (Dapil) 4.

Pemotongan Hewan Kurban (Foto Andian)

Idul Adha 1439 H (2018), memotong satu ekor Sapi dan tiga ekor Domba di Kampung Harempoy dan Gandok, Desa Karyajaya, Kecamatan Bayongbong, Rabu (22/8/2018).

” Pemotongan hewan kurban dilakukan di Dapil 4. Dagingnya akan dibagikan kepada warga sekitar. Termasuk masyarakat miskin lainnya,” sebut Legislator Partai Demokrat ini.

Menurut Dadang, Idul Adha sebagai cerminan kader Partai Demokrat yang selalu siap berkorban untuk masyarakat. Rela berkorban sambung dia harus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menumbuh kembangkan semangat rela berkorban dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, keteladanan memberikan bimbingan dan pembinaan kesadaran dalam kerelaan berkorban.

” Semangat berkurban ini sangat penting. Kita juga bersedia berkorban untuk masyarakat yang lebih luas,” ucapnya.

Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan dalam memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain.

Definisi rela berkorban, bersedia dengan ikhlas, senang hati tanpa mengharapkan imbalan apapun. Makna yang terkandung dalam pengertian tersebut, untuk mencapai suatu kemajuan, keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam hidup bermasyarakat.

“ Berkurban untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sesama manusia, memupuk keikhlasan, kejujuran dan kesabaran, menucikan jiwa, membersihkan kotoran yang ada pada hati kita dan untuk memperkuat keteguhan hati serta jiwa,” pungkas Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Garut.

(Andian/Bam’s)

Oded: Tiga Hal yang Perlu Diteladani dari Momen Idul Adha

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial berkurban sebanyak 16 ekor sapi dan 105 kambing pada Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriyah. Hewan kurban tersebut disebar ke seluruh wilayah Kota Bandung.

“Mang Oded kan tukang usaha sapi, jadi Alhamdulillah bisa berkurban tiap tahun,” kata Oded seusai  Salat Idul Adha di Masjid Al Fatah, Caringin Kota Bandung, Rabu (22/8/2018).

Dari 16 ekor sapi, sebanyak lima ekor disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) Ciroyom, lalu tiga ekor sapi disembelih di area kediaman pribadi di Cimindi, dan dua ekor sapi disembelih di Masjid Al Fatah Caringin. Sementara sisanya disembelih di sejumlah lokasi di Kota Bandung.

“Kurban itu manifestasi rasa syukur seorang muslim atas berkah dan karunia yang diberikan Alloh SWT. Untuk itu, bagi umat Muslim, mari berkurban sesuai dengan kemampuan,” terangnya.

Selain itu, Oded pun mengajak seluruh warga untuk meneladani sejarah dari pelaksanaan Idul Adha. Setidaknya ada tiga nilai yang bisa diteladani warga dari peristiwa Idul Adha, yakni kekuatan akidah, pengorbanan, dan kesabaran.

“Tiga nilai itu yang bisa diambil dari kisah Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi Ismail pada momen Idul Adha. Tiga nilai itu bisa jadi teladan bagi kita semua,” tegasnya.

(Ageng/LIN)

ASN Pemprov Jabar Kurban Ratusan Sapi dan Ribuan Ekor Kambing

0
Jelang Lebaran Kurban, Potensi Kejahatan Meningkat, Ini Himbauan Polisi. (FOKUSJabar/Boip)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyerahkan 374 ekir sapi dan 1.018 domba.

Jumlah tersebut berkurang dibanding pada kurban tahun sebelumnya, yakni sebanyak 718 ekor sapi dan 1.016 ekor kambing.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan bahwa jumlah hewan kurban tersebut didapatkan dari 2.134 ASN di luar pengawas dan guru. Hewan kurban tersebut sudah disebar di sejumlah daerah.

“Sebagian besar ASN Alhamdulillah melaksanakan kurban. Ada yang dititipkan di Baznas (Badan Amil Zakat Nasional), OPD maupun kampung halamannya masing-masing,” kata Iwa seusai Salat Idul Adha di Lapangam Gasibu, Kota Bandung, Rabu (22/8/2018).

Kaitannya dengan jumlah, Iwa menyebut bahwa ada sebagaian yang tidak mau dicatat. Dan yang tercatat tahun ini jumlahnya 374 ekor sapi dan 1.018 ekor kambing.

“Yang tidak tercatat (dicatat) bisa lebih banyak lagi,” jelas dia.

Adapun sebaran daerah untuk hewan kurban tersebut, yakni Jabar Selatan, seperti Garut dan Tasikmalaya yang mendapat porsi lebih banyai karena dianggap banyak yang membutuhkan.

Pemprov Jabar pun memilih tidak menyalurkan daging kurban kepada masyarakat terdampak Gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Selain pertimbangan distribusi, ditakutkan daging kurban tidak segar lagi.

“Berdasarkan informasi, mereka lebih butuh uang. Tidak seperti di Aceh (saat tsunami), infrastruktur nyaris tidak ada. Di Lombok masih bisa beli kebutuhan di sana,” terangnya.

“Kalau donasi, pengumpulan untuk korban di Lombok masih dibuka melalui dompet Jabar Peduli. Kalau daging, ditakutkan busuk distribusinya juga repot,” tambah dia.

Idul Adha, Ini Pesan Sekda Jabar soal Penyemblihan Kurban

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan tidak hadir di tengah masyarakat yang melaksanakan Salat Idul Adha di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (22/8/2018).

Diketahui Iriawan mendampingi Presiden RI, Joko Widodo yang menggelar Salat di Kabupaten Bogor.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa saat memberikan sambutan di hadapan jamaah.

“Saya mewakili pak Iriawan meminta maaf bahwa beliau tidak bisa hadir karena menemani bapak Presiden di Kabupaten Bogor,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Iwa mengingatkan bahwa momen hari raya Idul Adha sangat monumental karena bertepatan dengan ibadah haji.

Untuk itu, diharapkan para jamaah turut mendoakan warga Jabar yang tengah menjalankan ibadah haji.

Iwa juga menyebut saat ini kondisi cuaca di tanah suci perlu jadi perhatian. Sebab, beberapa waktu lalu terjadi badai pasir dan hujan deras.

“Kita berdoa supaya jamaah haji selamat dan bisa kembali ke keluarga tercinta,” katanya.

Iwa pun berpesan terkait proses penyembelihan hewan kurban agar prosesnya dilakukan secara benar dan sesuai syariat Islam.

“Proses penyembelihannya diharapkan lancar, aspek kebersihan dan kesehatannya diperhatikan agar penyembelih dan penerima tenang,” ucap Iwa.

“Saya ucapkan selamat hari raya Idul Adha semoga Alloh memberikan perlindungan, semoga aktivitas pengorbanan sebagai ibadah dan kebajikan,” pungkasnya.

(LIN)

Pj Gubernur Solat Idul Adha bersama Presiden di Bogor PP

0

BOGOR,FOKSJabar.id: Pj Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pelaksanaan Solat Idul adha 1439/ 2018, di Lapangan Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (22/08/2018).

Iriawan mengungkapkan rasa bahagia dan bangga yang tak terkira. Bahwa dua tahun berturut- turut Presiden RI berkenan Solat Iduladha di Wilayah Jawa Barat.

“Tahun 2017 lalu, Pak Presiden Solat Iduladha di Kota Sukabumi. Hal ini tentunya mempererat keakraban masyarakat Jawa Barat dengan pak Presiden,” ungkap Iriawan.

BACA JUGA:

Bey Machmudin Berduka Atas Kecelakaan Bus di Subang

Hal tersebut, sambung Iriawan, seiring dengan perhatian khusus untuk Jawa Barat mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, yang berujung pada majunya perekonomian.

Usai Shalat Iduladha yang dipimpin Kiai Haji Zainal Abidin sebagai imam, dan Kiai Haji Muhammad Suhendra sebagai khatib, Presiden Jokowi menyerahkan hewan kurban berupa sapi kepada Dewan Kemakmuran Masjid Baitul Faizin Cibinong secara simbolis.

Pakuan Gelar Sembelih Hewan Kurban

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan, melakukan pemotongan hewan kurban, di Rumah Dinas Gubernur, Gedung Negara Pakuan Bandung, Rabu (22/08/2018).

“Saya ikut nyembelih, melihat, dan membagikan,” kata Iriawan.

Nantinya, daging sapi dan kambing yang disembelih dengan tangannya sendiri itu, akan dibagikan ke warga sekitar, dan juga para karyawan Gedung Pakuan.

“Dagingnya nanti diberikan ke masyarakat sekitar sama karyawan di sini,” katanya.

Pada Iduladha 1439/ 2018 ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengkoordinir penyaluran hewan kurban dari Aparat Sipil Negara (ASN). Tercatat ada 1.392 ekor hewan kurban terdiri dari 374 ekor sapi dan 1.018 ekor domba.

Adapun sejumlah hewan kurban yang disembelih, di rumah dinas Gubernur, diantaranya 3 ekor sapi, dan dua ekor kambing.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, yang hadir pada acara pemotongan hewan kurban di Gedung Pakuan bersama Pj Gubernur, mengatakan hewan kurban yang dikoordinir oleh Pemprov Jabar rencananya akan disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan.

Adapun, sebut Iwa, wilayah yang paling banyak membutuhkan ada di Jawa Barat bagian Selatan.

“Daerah-daerah yang membutuhkan contohnya Jabar Selatan bisa di Garut Selatan, Cianjur Selatan atau Tasik Selatan. Kelihatannya jauh lebih manfaat,” tuturnya.

(HUMAS JABAR)

Hari Raya Kurban, Tumbuhkan Rasa Kesalehan Sosial Antar Sesama

0
Jpeg

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Ribuan kaum muslim se-KotaTasikmalaya tumpah ruah memenuhi pelataran Masjid Agung Tasikmalaya bahkan sampai  jalanan untuk melaksanakan sholat Idul Adha 1439 H  Rabu (22/08/18) ini.

Sholat Ied idul adha sendiri dihadiri Walikota Tasikmalaya Budi Budiman, Wakil Walikota Muhammad Yusuf, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Agus Wahyudin serta para pejabat di lingkungan Pemkot Tasikmalaya.

BACA JUGA:

Bey Machmudin Berduka Atas Kecelakaan Bus di Subang

Dalam Kesempatan itu Walikota Budi Budiman mengatakan, pelaksanaan ritual hari raya Idul Adha mengandung makna yang sangat mendalam bagi umat islam yang bertaqwa.

”Idul Adha atau hari raya Kurban mengandung nilai filosofis bagi umat islam dari peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim yang dengan kesediaannya siap mengorbankan putra kesayangannya Ismail AS demi melaksanakan perintah Allah SWT,”ungkap Walikota.

Tambahnya, peristiwa ruh yang dialami Nabi Ibrahim dapat mengingatkan kita bahwa sesuatu yang dikorbankan tidak berbentuk fisik manusia, namun disini memiliki makna yakni merefleksikan diri kita suntuk membuang sifat-sifat kebinatangan, dengki, rakus, ambisi, menindas serta melanggar norma-norma agama”inilah yang harus kita buang jauh-jauh sebagai makna hari raya Kurban dengan harapan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,”jelas Budi.

”Sekarang ini kita harus berani berkorban demi kepentingan yang lebih besar untuk bangsa dan umat demi terbangunnya kebersamaan ukhuwah islamiyah,”tuturnya.

(Seda)

Pemerintah Belum Mampu Turunkan Angka Kemiskinan Sesuai Target

0
Jpeg
TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Empat tahun pemerintahan era Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla dianggap belum mampu menurunkan angka kemiskinan di Indonesia secara signifikan.

2014 lalu, angka kemiskinan nasional sekitar 11,3 persen dan pemerintahan Jokowi hanya mampu menurunkan 1,5 persen ke 9,8 persen hingga pertengahan 2018.

Demikian disampaikan anggota dewa  pertimbangan Preside  RI Suharso Monoarfa saat menghadiri launching Outreach Therapeutical Infant Foof Agency (OTIFA) di Ballroom Hotel Santika, Jalan Yudanegara, Kota Tasikmalaya, Selasa (21/8/2018).

Kendati begitu, pihaknya mengapresiasi kinerja pemerintah yang mampu menurunkan angka kemiskinan satu digit (9,8 persen).

“Angka ini baru pertama kalinya menyentuh satu digit sejak indonesia merdeka,” kata Suharso kepada Wartawan.

Dia menjelaskan, target penurunan angka kemiskinan secara nasional dari tahun 2014 seharusnya 7,5 persen, namun sampai saat ini pemerintah nasional hanya mampu menurunkan kemiskinan 9,8 persen.

“Sekarang sisa waktu tinggal satu tahun lagi, dan kita tidak mungkin bisa mencapai target angka 7,5 persen itu,” jelas dia.

Namun, pihaknya optimistis pemerintah akan terus berusaha agar tingkat kemiskinan nasional terus menurun. Terlebih kemiskinan adalah bagian dari tanggung jawab  dan usaha bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

(Seda/LIN)