spot_img
Minggu 21 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6874

2.134 ASN Jawa Barat Berqurban Tahun Ini

0

BANDUNG,FOKUSjabar.co.id: Aparat Sipil Negara (ASN) yang berkurban tahun ini meningkat. Data yang tercatat di Pemprov Jabar sebanyak 2.134 ASN. Sedangkan jumlah hewan qurban yang terdata diantaranya 374 ekor sapi dan 1.018 ekor domba.

“Dalam qurban tahun ini relatif sangat merata tetapi juga meningkat. Jadi di wilayah Pameungpeuk, Ciamis, khususnya di Jabar Selatan, sehingga dengan demikian manfaatnya Insyaallah akan jadi banyak karena yang menikmati jauh lebih banyak,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa menilai, penyebaran hewan qurban yang berasal dari ASN Jawa Barat ini relatif merata dan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Terlebih pendistribusiannya dilakukan hingga wilayah Jawa Barat Selatan, Rabu (22/8/18).

Usai melaksanakan Shalat Ied di Lapangan Gasibu Kota Bandung, Iwa langsung menuju Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat. Di sini Iwa menyerahkan hewan qurban atas nama Presiden RI Joko Widodo berupa sapi limosin seberat 841 kg kepada Wakil Ketua DKM Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat Deddy Rokhaedie. Selain itu, Plt. Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jawa Barat, Sonny Samsu Adisudarma juga menyerahkan hewan qurban atas nama Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat.

Sementara itu, pada pelaksanaan Shalat Iduladha 1439 Hijriah/2018 Masehi Tingkat Provinsi Jawa Barat yang digelar di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu (22/8/2018) atau 10 Dzulhijjah 1439 H, mewakili Pj. Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan, Sekda Iwa mengucapkan Selamat Iduladha 1439 Hijriah untuk seluruh masyarakat Jawa Barat yang merayakan.

“Saya sampaikan permohonan maaf dari Bapak Pj. Gubernur Jawa Barat karena tidak bisa hadir langsung di tengah-tengah bapak/ibu dan hadirin sekalian. Sehubungan beliau (Pj. Gubernur Jawa Barat) beserta istri harus mendampingi Bapak Presiden Republik Indonesia beserta Ibu Negara yang melaksanakan Shalat Iduladha di Kabupaten Bogor,” tutur Iwa dalam sambutannya sebelum Shalat Ied.

“Untuk itu, atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, saya mengucapkan selamat Hari Raya Iduladha 1439 Hijriah,” sambungnya.

Hari Raya Iduladha atau dikenal juga dengan Hari Raya Agung, kata Iwa, karena bertepatan dengan ibadah besar dan monumental bagi umat Islam, yaitu ibadah haji dan qurban.

“Untuk itu, pada kesempatan yang berbahagia ini. Saya mengajak hadirin untuk medoakan seluruh jamaah haji khususnya yang berasal dari Jawa Barat agar senantiasa diberikan kelancaran dalam pelaksanaan seluruh rangkaian ibadah di Tanah Suci dengan meraih predikat haji mabrur dan mabrurah,” harap Iwa.

Pada kesempatan ini, Iwa juga menghimbau agar proses penyembelihan dan pendistribusian hewan qurban agar dilaksanakan dengan tertib dan lancar. “Aspek keabsahan secara Syariah sejatinya mampu disempurnakan dengan tetap menjunjung tinggi aspek kebersihan dan kesehatan, sehingga baik yang berqurban maupun yang menerima sama-sama memperoleh ketenangan lahir dan bathin,” imbuhnya.

Iduladha Martabat Kaum Dhuafa

Bertindak sebagai Khotib pada Shalat Iduladha 1439 Hijriah Tingkat Provinsi Jawa Barat kali ini, yaitu Prof. Dr. KH. T Fuad Wahab, M.A. dan Imam oleh KH. Cecep Abdullah Syahid, M.Pd.I. Tema khutbah yaitu “Meneguhkan Spirit Iduladha Memartabatkan Kaum Dhuafa”.

Dalam Islam, hari raya termasuk Iduladha mengandung dua nilai, yaitu Nilai Rabbani dan Nilai Insani. Nilai Rabbani, yaitu hari raya kaum Muslimin yang dimulai dengan takbir mengagungkan nama Allah dan shalat, tidak menyambut, mengelu-elukan sesama makhluk atau merayakannya dengan perbuatan tercela.

Sementara Nilai Insani, menurut Fuad, dalam Iduladha ada daging qurban yang semua ini mengandung nilai Insani kemanusiaan, kepedulian bagi dhuafa, fuqara, dan musakin.

“Dalam qurban ada kepedulian pada sesama terutama dhuafa, fuqara, dan masakin, sehingga bagi orang yang mampu dan tidak berqurban, Rasulullah mengancam hendaknya tidak mendekati mushola kami,” ujar Fuad dalam ceramahnya.

Selain itu, Fuad juga mengatakan bahwa pada bulan Dzulhijjah ini ada dua hal besar yang perlu kita renungkan dan hayati bersama secara mendalam, yaitu peristiwa haji dan penyembelihan hewan qurban. Kedua peristiwa ini erat kaitannya dengan Abul Anbiya, bapaknya para Nabi, yaitu Nabi Ibrahim AS dan kaumnya.

“Ada suri teladan yang baik pada diri Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya,” kata Fuad.

Lebih lanjut, Fuad menjelaskan bahwa naluri ketuhanan dan fitrah keagamaan Ibrahim yang digabung dengan kecerdasan berpikir logis, membuatnya mengingkari berhala sembahan orang tuanya dan kaumnya.

Nabi Ibrahim juga adalah penyeru pertama ibadah haji, sebagaimana dalam firman Allah Quran Surat (QS) Al Haj ayat 27. “Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki atau mengendarai setiap unta yang kurus. Mereka datang dari segenap penjuru yang jauh” (QS Al Haj:27).

“Ini janji Allah pasti benar dan ternyata terbukti. Jemaah haji bukan berkurang malah terus bertambah. Peminat dari Indonesia bahkan harus antri bertahun-tahun. Maha Benar Allah dengan janji-janjinya,” pungkas Fuad.

(HUMAS JABAR)

Idul Adha 1439 H, DKM As-Salam Garut Sembelih 4 Ekor Sapi dan 13 Domba

0
DKM As-Salam Sembelih 4 Ekor Sapi dan 13 Domba (Foto Andian)

GARUT, FOKUSJabar.id : Hampir di setiap DKM pascashalat Idul Adha selalu melakukan penyembelihan (pemotongan) hewan kurban. Tak terkecuali DKM As-Salam Kampung Salam 1, RW05, Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut.

Ketua Pelaksana Kurban DKM As-Salam, Taufik Anshori menyebut, pihaknya menyembelih 4 ekor Sapi dan 13 ekor domba atas nama, Dede Yayat binti Karna, Azharani binti Ujang Suherman, Iis Nengsih binti Eman, Laila binti Dede Mulyadi, Elis binti Endang, Aas binti Dodo Zakarya, Eli binti Apih, Bahas bin E. Sutisna, Ade Deni bin Deden, Naira binti Iqbal, Boyke bin Marzuki, Mahmudin bin Uman, Juriah binti Encon, Asep Sujana bin Oco.

Rahmat Hidayat bin Orin, Jajang Amarullah bin Koko, Yana Rimbayana bin Ruhiyat, Yaya bin Hamid, Ayi Hilaludin bin Syaripudin, Ulih Saefuloh bin Sobandi, Wahyudin bin Endang, Ayi Wahidah binti Bili, Kohar Jaelani bin Iri, Ade Suparman bin Idi, Maman bin Iri, Agus M Sholeh bin Sarbini, Imas Masripah binti Endang, Elsa Fiti binti Endang.

Pandu bin Wahyu, Asih binti Iri, Jajang Junaedi bin Mamun serta 10 ekor domba bantuan dari Qatar Carity.

“ Penyembelihan hewan kurban itu sendiri dilakukan di lapang Perguruan Al-Madinah Cibatu,” ungkap Taufik, Rabu (22/8/2018).

Sementara menurut Ketua DOK As-Salam, E. Mahmudin menerangkan, pemotongan hewan kurban sudah menjadi program rutin tahunan menggunakan sistem arisan.

“ Semoga amal kebaikan mereka dibalas Allah SWT,” singkatnya.

(Andian/Bam’s)

Resepsi Diplomatik dan Panggung Gembira HUT RI 73 di Denmark Ramai Pengunjung

0

DENMARK,FOKUSJabar.id: Setelah sukses melaksanakan Peringatan HUT RI ke 73. Kini KBRI Kopenhagen menggelar sejumlah kegiatannya lainnya, seperti kesyukuran HUT RI dengan mengadakan Resepsi Diplomatik bersama seluruh Korps Diplomatik Asing, Pejabat Denmark setempat, pengusaha, mahasiswa Indonesia, masyarakat dan Diaspora di Denmark serta sejumlah mitra asing lainnya.

Setelah pelaksanaan Resepsi Diplomatik masyarakat dan Diaspora Indonesia pun dihibur dengan kegiatan panggung gembira bersama yang diisi sejumlah tarian, live musik, karaoke serta joget rakyat. Tidak lupa tarian poco-poco,tarian Tobelo dan Gemufamire pun ikut memeriahkan acara tersebut.

BACA JUGA:

Bey Machmudin Berduka Atas Kecelakaan Bus di Subang

Sejumlah Duta Besar Asing, pengusaha setempat dan Friends of Indonesia ikut terhibur dengan persembahan sejumlah tarian tradisional Indonesia antara lain: Tari Pendet, Tari Topeng Bapang Malang, Tari Enggang, Tari Ngapotek dan Tari Selayang Pandang.

Resepsi Diplomatik ini diawali dengan mendengarkan lagu kebangsaan kedua negara, yakni Denmark ‘Der Er Et Yndigt Land’ dan Indonesia ‘Indonesia Raya’.

Seluruh rangkaian kegiatan Resepsi Diplomatik rangka HUT RI ke 73 berlangsung sukses dan diakhiri oleh Panggung Gembira bersama masyarakat dan Diaspora Indonesia di Denmark. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 300 peserta yang datang dari berbagai kota di sekitar Ibukota Kopenhagen yang begitu antusias.

(LIN)

Polres Ciamis Sembelih 8 Ekor Sapi Kurban Untuk Dibagikan ke Masyarakat

0

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Polres Ciamis sembelih 8 ekor sapi kurban untuk dibagikan kepada mayarakat yang membutuhkan. Sapi-sapi yang diqurbankan tersebut dari para anggota Polres yang yang menyisihkan sebagian rizkinya untuk saling berbagi terhadap warga yang sangat membutuhkan.

“Daging qurban ini akan kami bagikan ke pondok-pondok pesantren, yayasan yatim piatu dan warga sekitar Mapolres,” kata  Kapolres Ciamis AKBP.Bismo Teguh Prakoso. Disela-sela penyembelihan hewan qurban di halaman samping Mapolres Ciamis. Rabu (22/8/2018).

Bismo mengatakan, makna yang harus diambil dari kurban itu sendiri rela berkoban dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Kita harus saling berbagi dengan masyarakat yang sangat membutuhkan itulah makna yang harus kita ambil dari ibadah kurban ini,” ucapnya.

Sementara itu Dede (49) salah seorang warga lingkungan Mapolres Ciamis yang telah menerima daging qurban mengaku, sangat berterimaksih kepada Polres Ciamis yang telah memberikan daging qurban kepadanya.

“Alhamdulilah saya mendapat daging qurban dari Polres karena selama ini keluarga saya tidak mampu untuk membelinya karena harganya cukup mahal,” ungkapnya.

(Husen Maharaja/DAR)

Legislator Demokrat Maknai Idul Adha Cerminan Siap Berkorban untuk Masyarakat

0
Dadang Sudrajat saat akan berkurban (Foto Andian)

GARUT, FOKUSJabar.id : Sekretaris Komisi A DPRD Garut, Dadang Sudrajat saban tahun terus menjaga tradisi berkurban di Daerah Pemilihan (Dapil) 4.

Pemotongan Hewan Kurban (Foto Andian)

Idul Adha 1439 H (2018), memotong satu ekor Sapi dan tiga ekor Domba di Kampung Harempoy dan Gandok, Desa Karyajaya, Kecamatan Bayongbong, Rabu (22/8/2018).

” Pemotongan hewan kurban dilakukan di Dapil 4. Dagingnya akan dibagikan kepada warga sekitar. Termasuk masyarakat miskin lainnya,” sebut Legislator Partai Demokrat ini.

Menurut Dadang, Idul Adha sebagai cerminan kader Partai Demokrat yang selalu siap berkorban untuk masyarakat. Rela berkorban sambung dia harus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menumbuh kembangkan semangat rela berkorban dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, keteladanan memberikan bimbingan dan pembinaan kesadaran dalam kerelaan berkorban.

” Semangat berkurban ini sangat penting. Kita juga bersedia berkorban untuk masyarakat yang lebih luas,” ucapnya.

Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan dalam memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain.

Definisi rela berkorban, bersedia dengan ikhlas, senang hati tanpa mengharapkan imbalan apapun. Makna yang terkandung dalam pengertian tersebut, untuk mencapai suatu kemajuan, keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam hidup bermasyarakat.

“ Berkurban untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sesama manusia, memupuk keikhlasan, kejujuran dan kesabaran, menucikan jiwa, membersihkan kotoran yang ada pada hati kita dan untuk memperkuat keteguhan hati serta jiwa,” pungkas Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Garut.

(Andian/Bam’s)

Oded: Tiga Hal yang Perlu Diteladani dari Momen Idul Adha

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial berkurban sebanyak 16 ekor sapi dan 105 kambing pada Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriyah. Hewan kurban tersebut disebar ke seluruh wilayah Kota Bandung.

“Mang Oded kan tukang usaha sapi, jadi Alhamdulillah bisa berkurban tiap tahun,” kata Oded seusai  Salat Idul Adha di Masjid Al Fatah, Caringin Kota Bandung, Rabu (22/8/2018).

Dari 16 ekor sapi, sebanyak lima ekor disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) Ciroyom, lalu tiga ekor sapi disembelih di area kediaman pribadi di Cimindi, dan dua ekor sapi disembelih di Masjid Al Fatah Caringin. Sementara sisanya disembelih di sejumlah lokasi di Kota Bandung.

“Kurban itu manifestasi rasa syukur seorang muslim atas berkah dan karunia yang diberikan Alloh SWT. Untuk itu, bagi umat Muslim, mari berkurban sesuai dengan kemampuan,” terangnya.

Selain itu, Oded pun mengajak seluruh warga untuk meneladani sejarah dari pelaksanaan Idul Adha. Setidaknya ada tiga nilai yang bisa diteladani warga dari peristiwa Idul Adha, yakni kekuatan akidah, pengorbanan, dan kesabaran.

“Tiga nilai itu yang bisa diambil dari kisah Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi Ismail pada momen Idul Adha. Tiga nilai itu bisa jadi teladan bagi kita semua,” tegasnya.

(Ageng/LIN)

ASN Pemprov Jabar Kurban Ratusan Sapi dan Ribuan Ekor Kambing

0
Jelang Lebaran Kurban, Potensi Kejahatan Meningkat, Ini Himbauan Polisi. (FOKUSJabar/Boip)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyerahkan 374 ekir sapi dan 1.018 domba.

Jumlah tersebut berkurang dibanding pada kurban tahun sebelumnya, yakni sebanyak 718 ekor sapi dan 1.016 ekor kambing.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan bahwa jumlah hewan kurban tersebut didapatkan dari 2.134 ASN di luar pengawas dan guru. Hewan kurban tersebut sudah disebar di sejumlah daerah.

“Sebagian besar ASN Alhamdulillah melaksanakan kurban. Ada yang dititipkan di Baznas (Badan Amil Zakat Nasional), OPD maupun kampung halamannya masing-masing,” kata Iwa seusai Salat Idul Adha di Lapangam Gasibu, Kota Bandung, Rabu (22/8/2018).

Kaitannya dengan jumlah, Iwa menyebut bahwa ada sebagaian yang tidak mau dicatat. Dan yang tercatat tahun ini jumlahnya 374 ekor sapi dan 1.018 ekor kambing.

“Yang tidak tercatat (dicatat) bisa lebih banyak lagi,” jelas dia.

Adapun sebaran daerah untuk hewan kurban tersebut, yakni Jabar Selatan, seperti Garut dan Tasikmalaya yang mendapat porsi lebih banyai karena dianggap banyak yang membutuhkan.

Pemprov Jabar pun memilih tidak menyalurkan daging kurban kepada masyarakat terdampak Gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Selain pertimbangan distribusi, ditakutkan daging kurban tidak segar lagi.

“Berdasarkan informasi, mereka lebih butuh uang. Tidak seperti di Aceh (saat tsunami), infrastruktur nyaris tidak ada. Di Lombok masih bisa beli kebutuhan di sana,” terangnya.

“Kalau donasi, pengumpulan untuk korban di Lombok masih dibuka melalui dompet Jabar Peduli. Kalau daging, ditakutkan busuk distribusinya juga repot,” tambah dia.