spot_img
Senin 15 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6840

Ini Pesan Menhan untuk Prajurit TNI

0
Menhan RI Ryamizard RC saat memberikan arahan kepada prajurit TNI (fokusjabar-Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu mengunjungi para prajurit Brigif Raider 13/Kostrad dan Perwira TNI wilayah Tasikmalaya dan Ciamis, Jumat (24/8/2018).

Dalam lawatannya tersebut, mantan Pangkostrad  tersebut memberikan motivasi kepada seluruh prajurit dan berpesan agar tetap menyatukan pandangan dalam membangun dan mewujudkan cita-cita  bangsa Indonesia.

“Cita-cita Bangsa adalah tanggung jawab kita semua, terlebih dalam menciptakan keamanan dan ketahanan bangsa demi terwujudnya kesejahteraan serta kemakmuran rakyat Indonesia,” kata Ryamizard di Aula Pertemuan Brigif 13/Galuh, Jalan Siliwangi 109, Tawang, Kota Tasikmalaya.

Sebagai prajurit, kata dia, semangat harus terus menyala untuk kepentingan bangsa dan negara. Prinsip jiwa korsa prajurit harus terus tertanam.

“Dari dulu hingga sekarang saya tidak berubah, sekali prajurit, sampai mati akan tetap prajurit,” tegas dia.

Tidak hanya itu, Menhan pun menegaskan bahwa komunikasi harus terus dibangun antara pemimpin dan yang dipimpin. Hal itu penting dalam menyusun serta membangun strategi untuk menghadapi ancaman yang bisa saja memecah belah kedaulatan Indonesia.

“Prajurit TNI harus menjadi garda terdepan dalam menghadapi ancaman-ancaman bangsa, baik yang nyata maupun perang melawan teroris, termasuk ancaman dunia cyber yang saat ini merajalela,” tutur dia.

Menurut dia, nilai-nilai kebangsaan perlu ditanamkan dalam setiap diri prajurit guna membangkitkan semangat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Terlebih saat ini Indonesia memasuki persiapa Pemilu Nasional.

“Di sini saya tegaskan bahwa anggota TNI harus netral dalam proses demokrasi nanti. Anggota TNI pun harus menjaga agenda demokrasi agar prosesnya berjalan aman dan lancar, TNI kuat karena bersama rakyat, TNI harus mencintai dan dicintai rakyat,” tegas dia.

(Seda/LIN)

Gunakan Bola Yoga Beracun, Profesor di Hong Kong Bunuh Istri dan Anaknya

0
ilustrasi (web)

HONG KONG, FOKUSJabar.id : Seorang dokter yang juga profesor di Hongkong , Khaw Kim-Sun tega menghabisi istri dan anaknya yang berusia 16 tahun. Pelaku membunuh keduanya menggunakan bola yoga yang diisi karbon monoksida.

Melansir Detik, (Jumat (24/8/2018) dalam dakwaannya, jaksa penuntut menyebut Khaw meninggalkan bola yoga tersebut di bagasi mobil. Kemudian dengan sengaja mengempiskan bola tersebut hingga gas karbon monoksida yang ada di dalamnya bocor dan membunuh anak istrinya.

Di persidangan, Khaw mengaku tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan tersebut. Sementara dari pemeriksaan post-mortem menunjukkan bahwa istri dan putri Khaw meninggal karena keracunan karbon monoksida.

Fakta lain yang terungkap dalam persidangan yakni, adanya motif perselingkuhan di balik pembunuhan tersebut.

Khaw merencanakan pembunuhan tersebut setelah mengetahui istrinya selingkuh dan tak ingin bercerai. Sementara terkait anak yang ikut dibunuh, hal itu kemungkinan tidak disengaja. Penuturan dari saksi mata di Universitas Hong Kong mengatakan bahwa sebelum kejadian Khaw sempat mengisi dua bola dengan karbon monoksida di kampus.

(Agung/LIN)

Menyusui Bayi Lapar, Polwan Argentina Naik Pangkat

0
(foto via facebook)

ARGENTINA, FOKUSJabar.id: Menteri Keamanan Buenos Aires, Cristian Ritondo, memberikan kenaikan pangkat kepada seorang polisi wanita (polwan) karena menyusui seorang bayi yang tengah lapar. Aksi heroik polwan tersebut dilakukan ketika ia bepatroli di sebuah rumah sakit anak -anak di Australia.

“Kami ingin berterima kasih kepada Anda secara pribadi atas tindakan cinta yang spontan untuk menenangkan bayi yang menangis,” kata Ritondo dalam cuitan di akun Twitter resminya.

Sang polwan, Celeste Jaqueline Ayala yang juga merupakan sorang ibu dapat merasakan tangisan bayi yang tengah kelaparan tersebut, tanpa sungkan dia pun langsung menyusui bayi itu, Kebetulan saat itu adalah “Hari Nasional Polisi Wanita” di Argentina.

Aksi Ayala mengejutkan rekannya, yang memotret lalu mempostingnya di laman Facebook.

“Saya ingin publik mengetahui tindakan cinta yang kamu tampilkan hari ini dengan bayi itu, yang kamu tak kenal, tapi kamu tidak ragu bertindak seperti seorang ibu. Kamu tidak peduli apakah dia kotor atau bau. Hal seperti ini tidak terjadi setiap hari,” tulis Marcos Heredia, sang rekan di laman Facebook-nya, pada 14 Agustus lalu.

Hingga berita diturunkan, postingan itu telah dibagi sebanyak 113 ribu kali, menuai ratusn komentar dan 162 ribu respons.

(Agung)

Sri Mulyani: Pemerintah Cairkan Rp1 Trilyun untuk Gempa Lombok

0
ilustrasi (web)

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemerintah telah mencairkan dana sebesar Rp985,8 miliar untuk penanganan darurat dan kemanusian pasca-gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sepanjang Agustus.

Sri merinci, dana sebanyak Rp557,7 miliar disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sedangkan sisanya Rp428,1 miliar melalui kementerian dan lembaga terkait.

Dia mengungkapkan, anggaran sebesar Rp557,7 miliar merupakan bagian dari program penanggulangan bencana yang dilakukan BNPB dengan total nilai Rp1,1 triliun. Dana ini digunakan untuk kegiatan operasi dan logistik seperti makanan, perlengkapan keluarga, sandang, dan tenda.

“Kementerian Keuangan dan BNPB terus melakukan pemeriksaan atau verifikasi ke seluruhan jumlah rumah yang rusak, sehingga dapat segera diberikan bantuan dan dibangun kembali,” ujar Sri Mulyani dikutip dari akun Facebook resmi, Jumat (24/8/2018).

“Pemerintah akan membangun kembali atau melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi agar kehidupan masyarakat Lombok dapat kembali normal dan kegiatan ekonomi serta masyarakat serta pemerintahan dapat bangkit kembali secara lebih cepat,” tambahnya, seperti dilansir CNN.

Di samping dana yang telah dicairkan, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut pemerintah juga telah menyiapkan cadangan bencana sebesar Rp3,3 triliun yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

Anggaran tersebut bisa digunakan untuk memberikan tambahan bantuan ke Lombok. Terlebih, BNPB sebelumnya telah mengusulkan tambahan anggaran yang dimaksud.

(Agung)

555 Orang Tewas dan 76.765 Rumah Rusak Pasca-Gempa Lombok

0
ilustrasi (web)

LOMBOK, FOKUSJabar.id: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut total korban meninggal akibat gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 555 orang, sementara rumah yang rusak mencapai 76.765 unit sepanjang Agustus.

“555 orang meninggal dunia akibat gempa Lombok selama Agustus 2018,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, melalui akun Twitter-nya, Jumat (24/8/2018).

Sutopo menerangkan, korban meninggal itu tersebar di wilayah Kab. Lombok Utara sebanyak 466 orang, Lombok Barat 40 orang, Lombok Timur 31 orang, Lombok Tengah dua orang, Kota Mataram sembilan orang, Sumbawa Besar lima orang, dan Sumbawa Barat dua orang.

Selain korban jiwa, Sutopo menyebut sebanyak 23.098 unit rusak di Kabupaten Lombok Utara, 37.285 unit di Lombok Barat, 7.280 unit di Lombok Timur, 4.629 unit di Lombok Tengah, 2.060 unit di Kota Mataram, 105 unit di Sumbawa Besar, dan 6.131 unit di Sumbawa Barat.

“Pendataan dan verifikasi rumah rusak masih terus dilakukan,” tambahnya, seperti dilansir CNN.

(Agung)

Prabowo-Sandi akan Bentuk Satgas Emak-emak

0
ilustrasi (web)

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Djoko Santoso akan membentuk satuan tugas (satgas) Emak-emak dan Satgas Lintas Agama demi menyuarakan aspirasi masyarakat. Satgas tersebut dibentuk untuk memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 mendatang.

“Yang jelas itu, yang pertama Satgas Emak-emak,” kata Djoko saat ditemui di arena HUT ke-20 PAN di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Kamis malam.

Pentingnya Satgas emak-emak itu menurut Djoko untuk menopang aspirasi rakyat, khususnya kaum perempuan yang memang banyak mengeluhkan keadaan perekonomian akar rumput saat ini.

Djoko menerangkan, Suara perempuan khususnya kaum emak memang masih dianggap sepele, padahal peran perempuan sangat penting di kehidupan bernegara.

Meski bernama satgas emak-emak Djoko menjelaskan koordinasi tetap akan diberikan kepada kaum muda. Hal ini demi menjaga stabilitas dalam satgas tersebut.

“Wanita ini, kan, tiang negara, nanti soal koordinatornya diurus sama yang muda, lah,” kata Djoko, seperti dilansir CNN, Jumat (24/8/2018).

Terkait Satgas Lintas Agama Djoko menyebut tak akan terlalu menggelembung, satgas ini juga akan diisi oleh orang-orang yang memiliki kompetensi di bidang agama.

(Agung/LIN)

Samakan Persepsi Penanganan Barbuk Satwa Liar Hidup, IAR Gelar Workshop

0
Salah seorang pemateri memaparkan penanganan barang bukti satwa liar hidup pada Workshop yang digelar IAR di Bandung Jumat (24/8/2018) (foto Ibenk)
Salah seorang pemateri memaparkan penanganan barang bukti satwa liar hidup pada Workshop yang digelar IAR di Bandung Jumat (24/8/2018) (foto Ibenk)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Samakan persepsi dalam penanganan barang bukti satwa liar hidup, International Animal Rescue (IAR) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menggelar Workshop penanganan barang bukti satwa dilindungi hasil penegakkan hukum (Law Enforcement) di Hotel Cordella, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Jumat (24/8/2018).

“Masih banyak perbedaan persepsi dalam penanganan satwa liar yang masih hidup di antara instansi pemerintah dan organisasi iyang bergerak dalam lingkungan hidup, begitupun penegak hukum, termasuk hakim dan jaksa. Menurut para ahli, kalau satwa liar yang jadi barang bukti itu bisa langsung dilepas ke alam liar,” kata Panitia Workshop dari IAR, Ode.

Dia menjelaskan bahwa masih banyak satwa liar yang menjadi barang bukti tersebut terbengkalai dan tidak terurus. Hal itu terjadi karena ada perbedaan persepsi atau bahkan karena lamanya proses birokrasi.

“Satwa liar itu punya sifat-sifat liar, dia tidak mau tergganggu manusia, bahkan jika lama-lama dikarantina dan diberi makan oleh manusia, nanti mereka terbiasa. Siapa yang akan memberi makan mereka jika di alam liar,” tegas dia.

Berbeda dengan bukti satwa liar yang sudah mati, barang buktinya bisa dimusnahkan agar tidak ‘diputarkan’ lagi di pasar gelap oleh oknum tak bertanggungjawab.

Hadir dalam workshop itu sejumlah pemateri, seperti dari IAR, BKSDA, Kejagung, Polda Jabar dan Ditjen Gakkum KLHK.

(Ibenk/LIN)