spot_img
Senin 15 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6839

KONI Kab Bandung Bantah Belum Bayar Insentif Bulanan Atlet

0
(foto web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bandung menyangkal pengakuan atlet menembak Kabupaten Bandung yang mengaku belum mendapatkan insentif bulanan. Padahal KONI sudah menyiapkan dana insentif atlet sesuai dengan kemampuan.

“Insentif bulanan atlet sudah dibayar untuk enam bulan sejak Januari 2018 sesuai dengan anggaran yang kita miliki dari Pemkab Bandung. Dan insentif itu kita bayar untuk atlet dari cabang olahraga yang mengikuti babak kualifikasi,”kata Ketua Umum KONI Kabupaten Bandung, Herda M Ghani.

Herda menambahkan, kondisi berbeda terjadi di cabang olahraga menembak. Pasalnya, cabang olahraga menembak tidak menggelar babak kualifikasi Porda XIII Jabar tahun 2018 dan hanya menggunakan perhitungan dari hasil kejuaraan daerah.

“Kita tidak bisa memberikan insentif kalau tidak memiliki patokan karena cabang olahraga menembak tidak menggelak babak kualifikasi. Berapa yang harus kami bayarkan ke atlet sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Hal itu pun sudah kita sampaikan dan dipahami semua cabang olahraga, hanya saja pihak pengurus Perbakin (Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesi) Kabupaten Bandung jarang hadir pada saat ada rapat sehingga informasi ini tidak tersampaikan secara utuh kepada para atlet,” terangnya.

Herda menuturkan, pihaknya siap memberikan insentif bulanan bagi atlet menembak jika ada patokan dan jaminan dari cabang olahraga yang bersangkutan. Atlet mana saja yang akan mendapatkan insentif sebesar Rp500 ribu per bulan dan atlet mana saja yang mendapatkan insentif bulanan sebesar Rp250 ribu per bulan.

Insentif bulanan bagi atlet tersebut, lanjut Herda, sudah dibayarkan KONI Kabupaten Bandung kepada atlet untuk periode bulan Januari hingga Juni 2018. Sedangkan insentif untuk bulan Juli sampai September 2018, akan dibayarkan setelah bantuan dana hibah di APBD perubahan sudah diterima oleh KONI Kabupaten Bandung.

“Pihak pengurus Perbakin Kabupaten Bandung sempat menyampaikan ke kami jika ranking atlet dihitung dari hasil kejurda. Tapi kita tidak mendapatkan laporannya hingga saat ini, jadi darimana patokan kita untuk memberikan insentif bulanan bagi atlet. Tapi kalau ada jaminan atlet peraih medali di Porda XIII Jabar dari pihak Perbakin Kabupaten Bandung sudah ada, kami siap memberikan insentif bulanan sama seperti yang diterima cabang olahraga lain yakni enam bulan,” tegasnya.

Sebelumnya diinformasikan jika salah satu atlet menembak Kabupaten Bandung, Kinanti Ulfah mengaku tidak mendapatkan insentif bulanan dari KONI Kabupaten Bandung. Dirinya mengaku, sudah sejak Januari 2018 bersama atlet lain tidak mendapatkan hak yang seharusnya didapatkannya.

Kinanti pun mengaku tidak mengetahui alasan KONI Kabupaten Bandung belum memberikan insentif bulanan tersebut. Dari lima atlet menembak yang disiapkan di nomor pertandingan yang sama, diakuinya tiga diantaranya memiliki hak untuk mendapatkan gaji. Sementara dua atlet lain masih baru dan belum mendapat hak mendapatkan insentif bulanan.

(ageng/DAR)

Nurdin Muhammad : Ikadin, Pejuang Advokat Juga Advokat Pejuang

0
Ketua DPD Ikadin Jabar, Nurdin Muhammad (kedua dari kiri) saat kunker ke Ikadin Tasikmalaya. (FOKUSJabar/Nanang Yudi)

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Jawa Barat, Nurdin Muhammad menyampaikan bahwa Ikadin adalah pejuang Advokat juga Advokat pejuang.

“Ikadin Pimpinan Prof. Dr. Todung Mulya Lubis SH, adalah pejuang Advokat juga Advokat pejuang,” ungkap Nurdin Muhammad dalam acara Kunjungan Kerja (Kunker) ke DPC Ikadin Tasikmalaya yang di gelar di RM.Genah Calik jalan Ir. Djuanda Kota Tasikmalaya, Jumat (24/8/2018).

Dalam kunker tersebut Nurdin Muhammad pun menjelaskan tentang perjalanan berdirinya Organisasi Advokat Ikadin kepada para anggota DPC Ikadin Tasikmalaya.

“Saya berkunjung ke sini (Ikadin Tasikmalaya) bersama pak Izzuddin sebagai Ketua Bidang Organisasi, pak
Djumyadi Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan kang Mifa Singarimbun Wakil Ketua DPD Ikadin Jabar,” jelasnya.

Nurdin Muhammad mengimbau kepada seluruh anggota Ikadin Tasikmalaya untuk menjaga kode etik Advokat dan menjaga nama baik Ikadin.”Sampai saat ini Advokat Ikadin belum ditemukan yang macam-macam,” tegasnya.

(Nanang Yudi/Dar)

Mahasiswa STAI Al- Maarif Ciamis Sembelih Hewan Qurban di Lokasi KKN

0

CIAMIS, FOKUSJabar.id: Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Maarif yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ikut melaksanakan ibadah kurban dengan menyembelih kambing. Dagingnya kemudian dibagikan kepada warga Dusun Selaawi Desa Imbanagara Raya Kecamatan/Kabupaten Ciamis.

“Daging qurban ini kami bagikan untuk masyarakat di mana kami sedang melaksanakan KKN,” kata Ketua Badan Executif Mahasiswa (BEM) STAI Al- Maarif Aja Harun, pembagian daging hewan qurban tersebut sebagai kepedulian mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di tengah masyarakat.

Aja mengatakan, sebagaimana mahasiswa sudah seharusnya mempunyai kepedulian sosial terhadap masyarakat yang membutuhkan. “Moment Idul Adha ini sangat tepat untuk saling berbagi,” ucapnya.

Adapun hewan yang disembelih oleh mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di Desa Imbanagara Raya tersebut berupa satu ekor kambing. “Alhamdulilah kami bisa melaksanakan qurban walaupun dengan kondisi mahasiswa,” ungkapnya.

(Husen Maharaja/DAR)

Puskesmas PONED Sukasari Lengkapi Pelayanan Kesehatan di Wilayah Utara Kota Bandung

0
Ground Breaking Puskesmas PONED Sukasari oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Keberadaan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) berkategori PONED (Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Dasar) di wilayah Sukasari semakin melengkapi pelayanan kesehatan bagi warga Kota Bandung. Pasalnya, wilayah utara Kota Bandung belum memiliki pelayanan kesehatan persalinan ibu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita mengatakan, pembangunan Puskesmas PONED diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya di bidang kesehatan. Hal ini seiring dengan target Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Sarana dan prasarana dan sumber daya kesehatan yang berkualitas harus ditingkatkan untjuk mencapai apa yang kita inginkan. Hadirnya Puskesmas PONED di Sukasari ini melengkapi pelayanan kesehatan khususnya persalinan ibu di wilayah utara Bandung yang memang belum ada,” ujar Rita usai pelaksanaan Ground Breaking pembangunan Puskesmas PONED oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, Jumat (24/8/2018).

Camat Sukasari, Zamzam Nurzaman merasa bangga dengan adanya Puskesmas PONED di wilayahnya. Dengan demikian, tempat pelayanan kesehatan di wilayah Sukasari pun semakin berkembang.

“Ini penting karena salah satu pelayanan dasar kepada masyarakat yakni kesehatan. Dan pembangunan Puskesmas menjadi salah satu upaya penyelesaian masalah kesehatan. Insha Allah, kesehatan ibu dan bayi akan terjangkau karena Puskesamas ini ada rawat inap,” tegas Zamzam.

(ageng/bam’s)

Bek Muda Persib Siap Tampil Saat Timnas U-19 Uji Coba di Padang

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Timnas Indonesia U-19 saat ini sedang mempersiapkan diri untuk tampil di ajang Piala Asia U-19 2018 yang akan bergulir pada Oktober 2018 mendatang.

Selain menggelar pemusatan latihan, Timnas U-19 akan menggelar pertandingan uji coba menghadapi Liga 2 2018, Semen Padang. Pertandingan tersebut rencanannya akan berlangsung di Stadion Haji Agus Salim, Sabtu (25/8/2018) malam.

Pelatih Timnas U-19, mempersiapkan sebanyak 28 pemainnya untuk pertandingan tersebut, dua diantaranya adalah penggawa Persib Bandung Indra Mustafa dan Aqil Savik.

Menjelang pertandingan tersebut, Indra mengaku kondisinya dalam keadaan bugar dan siap untuk tampil menghadapi tim berjuluk Kabau Sirah.

“Alhamdulillah kondisi fisik saya stabil. Saya siap 100%,” kata Indra dikutip laman Persib, Jumat (24/8/2018).

Sementara itu, pelatih indra Sjafri masih memantau pemainnya, sebelum menentukan skuad yang akan tampil di Piala Asia U-19.

(Arif/Bam’s)

Timnas Indonesia U-23 Gagal Melaju ke Babak Delapan Besar

0
ilustrasi (web)

BEKASI, FOKUSJabar.id : Timnas Indonesia U-23 gagal melangkah ke babak depalan besar Asian Games 2018 cabang olah raga sepak bola, setelah takluk dari Uni Emirat Arab (UEA) melalui drama adu penalti 4-3 (2-2).

Pertandingan yang digelar di Stadion Wibawa Mukti, Jumat (24/8/2018), Timnas langsung menekan pertahanan UEA, beberapa kali peluang didapat Alberto Goncalves. Namun, sayang belum ada yang bisa dimaksimalkan menjadi gol.

UEA berhasil unggul lebih dulu 0-2 pada menit 20, melalui tendangan penalti Zayed Alameri setelah sebelumnya pemain Indonesia melakukan penggaran.

Timnas Indonesia mencoba mengejar ketertinggalannya dengan membangun serangan. Selain itu, peluang didapat oleh pemain skuad Garuda, hanya saja hingga babak pertama usai skor 0-1 tetap bertahan.

Memasuki babak kedua, Indonesia mencoba bangkit dan pada menit 52, Alberto Goncalves berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Skor imbang tersebut tak berlangsung lama, pasalnya pada menit 65 UEA kembali mendapatkan penalti. Zayed Alameri yang menjadi eksekutor mampu memaksimalkan bola menjadi gol, 1-2 UEA kembali unggul.

Indoensia berusaha menyamakan kedudukan, untuk membuka peluang ke babak selanjutnya. Pada masa injury time, gol yang dinantikan datang setelah Lilipaly mampu menjebol gawang UEA, skor 2-2 bertahan hingga laga usai.

Wasit memberikan tambahan waktu 2×15 menit, namun pada babak tambahan tersebut tidak ada tambahan gol bagi kedua kesebelasan.

Sehingga, harus dilanjutkan ke babak adu penalti. Pada babak ini, dua penenang Indonesia gagal mencetak gol, sedangkan UEA hanya satu pemain yang gagal memaksimalkan tendangan penalti.

(Arif/Bam’s)

Setelah Asian Games, Menpora Perjuangkan Pencak Silat Masuk Cabor Olimpiade

0
Pencak Silat pada Kamis (23/8/2018) memulai kejuaraan di Asian Games 2018. Menpora Imam Nahrawi menjadi Inspektur Upacara Buka Gelanggang di Pedepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. (Istimewa/detik.co)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pencak silat sebagai warisan budaya adi luhung asli Indonesia akan terus diperjuangkan. Jika kali ini menjadi yang pertama diperlombakan di tingkat Asia, perjuangan akan terus dikuatkan untuk bisa masuk secara resmi menjadi cabang olahraga (cabor) di olimpiade.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi pun mensyukuri eksistensi Pencak Silat di gelaran Asian Games 2018. Ia berharap cabor Pencak Silat ikut resmi dipertandingkan di Olimpiade mendatang.

“Sekarang pencak silat sudah ada di Asian Games, maka tidak berhenti disini, kita akan terus perjuangkan hingga pencak silat dipertandingkan di Olimpiade di masa-masa yang akan datang,” kata Menpora dilansir laman resmi Kemenpora, Jumat (24/8/2018).

Pencak Silat sendiri secara resmi mulai dipertandingkan di Asian Games 2018 pada Kamis (23/8/2018) kemarin. Sebagai tradisi yang terus dilestarikan, kejuaraan Pencak Silat selalu diwali dengan upacara buka gelanggang yang diikuti oleh seluruh kontingen.

Menurut Nahrawi, upacara ini tidak sekedar sebagai tanda kesiapan seluruh tim, melainkan sebagai awal memupuk kebersamaan, dan saling menghargai sesama kontingen.

“Selamat datang di Indonesia, selamat datang di negara Bhineka Tunggal Ika, selamat bertanding, junjung tinggi sportifitas, jadikan pencak silat sebagai ajang silaturahiom, tali persaudaraan bangsa-bangsa Asia,” kata Menpora saat menjadi Inspektur Upacara Buka Gelanggang, di Pedepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Pada perhelatan Asian Games 2018, pencak silat diikuti oleh 16 negara dengan 167 pesilat. Pencak silat mempertandingkan 16 kategori yang terbagi 10 tanding dan 6 seni, dengan jadwal bertanding mulai 23-29 Agustus 2018.

(Vetra)