PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Pangandaran, Cecep Nurhidayat menyebut, bupati Pangandaran tidak maksimal merealisasikan visi misinya yakni program Pangandaran mengaji.
Menurut Cecep, program tersebut sudah dianggarkan di Dinas pendidikan. Namun ironis, anggaran tersebut tak kunjung cair dengan alasan tidak ada anggaran.
“Padahal pada tahun 2020, guru ngaji diniyah telah membuat pernyataan bermaterai untuk mencairkan anggaran Pangandaran mengaji. Tapi sayangnya tidak cair juga,” ujar Cecep, Rabu (31/7/2024).
Baca Juga: Soal Temuan, Bawaslu RI Tekanan Pengawasan di Pilkada Pangandaran
Cecep menghitung, sudah sekitar 5 tahun para guru ngaji tidak mendapat insentif. Sementara, insentif itu sangat diharapkan oleh para guru ngaji di Kabupaten Pangandaran.
Meski mereka (guru ngaji) menginginkanya kata dia, tapi para guru ngaji tidak meminta secara pakasa. Sebab, para guru ngaji sangat menjaga marwahnya.
“Tapi saya sebagai anggota DPRD menjerit, menangis. Kenapa engga ada yang memperhatikan guru ngaji ini dan memprioritaskan walaupun jumlahnya Rp 1,200 juta waktu itu/guru ngaji,” ujar Cecep.
Sebelumnya dikabarkan, Bupati Pangandaran, Jawa Barat Jeje Wiradinata menjadi salahsatu tokoh di Indonesia yang telah berkontribusi dalam memajukan Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) indonesia.
Jeje mendapat penghargaan PGM Indonesia Award tahun 2024 pada Jumat 26 Juli 2024 kemarin.
PGM Award sendiri diberikan kepada Tokoh yang telah mendukung, berpartisipasi, dan peduli terhadap Guru Madrasah dan PGM Indonesia.
Menurut Ketua Umum PGM Indonesia, Penghargaan PGM Award diberikan berdasarkan laporan dari pimpinan daerah dan wilayah dengan memperihatikan beberapa aspek serta melalui penilaian secara saksama.
(Sajidin/Irfansyahriza)