Kamis 12 Desember 2024

Triwulan Pertama 2023, bank bjb Tumbuh 10,8 Persen

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kinerja bank bjb sepanjang triwulan pertama 2023 tetap terjaga seiring perbaikan kondisi ekonomi makro, serta semakin pulihnya mobilitas disertai dengan perbaikan daya beli masyarakat.

Dirut bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan bahwa dalam kondisi makro saat ini, konsumsi masyarakat diperkirakan semakin kuat dengan terus naiknya mobilitas, membaiknya keyakinan konsumen hingga meningkatnya daya beli seiring penurunan inflasi.

“Ini menjadi sinyal positif terhadap kondisi perekonomian Indonesia, termasuk bisnis bank bjb yang memiliki fokus utama pada segmen konsumer,” kata Yuddy dalam paparan Analyst Meeting 1stQ 2023 yang digelar Rabu (3/5/2023).

Hasil survei Bank Indonesia menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Pertumbuhan kredit keseluruhan untuk tahun 2023 sebesar 10,4 persen year on year (y-o-y), atau tumbuh positif meski tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit tahun lalu. Hal itu didorong oleh kondisi moneter, ekonomi dan terjaganya risiko dalam penyaluran kredit.

Bjb
Analyst Meeting bank bjb (Ist)

Yuddy menyebut bahwa faktor suku bunga menjadi tantangan bagi sektor perbankan, karena dampak dari kenaikan suku bunga acuan yang sudah naik sebesar 225 basis poin sejak pertengahan tahun 2022.

BACA JUGA: Lagi, bank bjb Tawarkan Hadiah Menarik bagi Nasabahnya

Maka perseroan pun fokus dalam mendorong pendapatan lainnya melalui produk layanan berbasis fee based income, ekosistem digital, produk layanan berbasis teknologi dan wealth management.

Pertumbuhan Bisnis 2023

Adapun dari sisi kinerja keuangan dan bisnis, kata Yuddy, pertumbuhan bisnis bank bjb di awal tahun 2023 berfokus mengambil langkah lebih selektif untuk pertumbuhan kredit yang berkualitas sekaligus berupaya menjaga yield yang memadai.

Mengawali 2023, bisnis konsumer bank bjb menyumbang sebagian besar porsi penyaluran kredit yang dilakukan terus bertumbuh dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) yang terjaga sangat baik, didorong baik oleh kredit kepada pegawai berpenghasilan tetap dan aktif, prapensiun maupun pensiunan.

Di tengah tantangan ekonomi, suku bunga kredit yang diberikan perlu terus mengikuti perkembangan kondisi pasar yang ada dengan repricing untuk menjaga margin yang sehat. Kendati begitu, kata dia, implementasinya dilakukan secara bertahap dan mempertimbangkan kemampuan bayar debitur dan menjaga kualitas kredit tidak menjadi kredit macet.

Adapun kinerja keuangan hingga 31 Maret 2023, kata Yuddy, secara konsolidasi beserta anak perusahaan, pertumbuhan Kredit dan Pembiayaan y-o-y tumbuh sebesar 10,8 persen menjadi Rp116,45 trilyun dengan pertumbuhan pada seluruh segmen kredit, baik konsumer maupun business segmen.

bank bjb pun terus melakukan manajemen likuiditas yang baik agar tetap lebih efisien dalam biaya dana. Hal itu dilakukan guna mengimbangi kebijakan suku bunga acuan yang terus naik untuk mengantisipasi tekanan inflasi yang ada.

Kondisi keuangan yang semakin baik itu didukung berbagai perbaikan di sektor kredit. Kredit konsumer tumbuh 5,8 persen y-o-y menjadi Rp66,2 trilyun dengan segmen porsi terbesar, 61,1 persen terhadap total kredit yang disalurkan.

Yuddy mengatakan bahwa permintaan untuk segmen KPR terus bertumbuh, khususnya KPR bersubsidi, sehingga mendorong pertumbuhan sebesar 16,3 persen y-o-y menjadi Rp9,4 trilyun. Tahun 2023, bank bjb pun memperoleh kuota FLPP sebanyal 8 ribu unit.

Sektor UMKM tumbuh 10,3 persen menjadi Rp6,8 trilyun, didorong penyaluran mikro yang dilakukan langsung oleh bank tumbuh dengan baik sebesar 20 persen y-o-y, termasuk penyaluran KUR dimana bank bjb tahun ini diberikan kuota Rp3 trilyiun.

Di sisi lain, Commercial & Corporate menjadi salah satu growth driver dengan pertumbuhan 14,7 persen menjadi 16,4 trilyun untuk corporate dan 34 persen menjadi 9,4 trilyun bersumber dari anchor client government related party, BUMN dan Top Tier Corporate.

Sepanjang sisa tahun 2023, ekspansi pada segmen corporate dan commercials akan dilakukan secara selektif dengan melihat suku bunga yang diberikan untuk menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat untuk mengimbangi tekanan biaya dana.

Tidak hanya itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan pertama tahun 2023 tumbuh 1,2 persen menjadi Rp129,8 trilyiun. Kemudian, total Aset tumbuh 5 persen y-o-y menjadi Rp175,9 trilyun; dan mencatatkan Laba Rp446 milyar, sedangkan laba setelah pajak Rp366 milyar secara konsolidasian.

Yuddy optimistis kinerja bank bjb akan semakin baik hingga akhir tahun dengan proyeksi pertumbuhan pada level 11 persen sampai 12 persen untuk kredit, dimana porsi kredit dengan yield yang lebih tinggi akan diutamakan untuk mengimbangi tekanan biaya dana.

“Kami melihat ruang pertumbuhan untuk penyaluran kredit masih cukup baik didukung dengan berbagai kebijakan yang ada untuk mendorong pemulihan ekonomi, meski masih terdapat tekanan pada biaya dana,” kata Yuddy.

bank bjb pun berkomitmen terus memperluas bisnis, antara lain memperkuat jaringan hybrid offline dan online channels. Saat ini bank bjb memiliki 926 jaringan fisik dan 1.883 terminal perbankan elektronik terus kami pertahankan.

Saat ini, kata Yuddy, ekosistem digital bank bjb terus bertumbuh pesat dengan jumlah pengguna DIGI Mobile apps user sebanyak 1,38 juta user, tumbuh 103 persen dibanding tahun sebelumnya dan QRIS merchant sebanyak 945,9 ribu merchant, tumbuh 70,8 persen dibanding tahun sebelumnya.

Layanan hybrid online offline tersebut saat ini tersebar di 14 provinsi di Indonesia, dimana pengembangan kepada provinsi-provinsi lainnya dijalankan melalui ‘Kelompok Usaha Bank’, bersinergi dengan BPD-BPD setempat yang tentunya sehat dan berkinerja baik, sehingga bisa saling memberikan nilai tambah bagi seluruh anggota kelompok usaha di bawah bank bjb sebagai perusahaan Induk.

Saat ini, kata Yuddy, Bengkulu dan Sulawesi Tenggara merupakan dua provinsi terdekat yang sedang berproses menjadi provinsi ke 15 dan 16 untuk cakupan operasional secara grup. Aksi korporasinya untuk Bank Bengkulu saat ini tengah berproses untuk setoran modal kedua dengan nilai sebanyak-banyaknya 150 milyar yang apabila berjalan dengan lancar seluruh proses akan dapat rampung dalam waktu dekat di tahun 2023 ini.

BACA JUGA: bank bjb Sukses Gelar Kompetisi MTQ DiGi FeSRa

Mengenai Kelompok Usaha Bank, bank bjb telah memperoleh persetujuan dari RUPS Bank Bengkulu untuk menjadi pemegang saham pengendali bersama sama dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu dan akan melakukan setoran modal tahap kedua, sebanyak-banyaknya Rp150 milyar dengan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan terlebih dahulu.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img