KUNINGAN,FOKUSJabar.id: Masyarakat Tionghoa di Kabupaten Kuningan menggelar ritual nyala lilin bersamaan menyambut tahun baru Imlek.
Ritual tersebut biasa digelar pada malam pergantian tahun baru imlek di Klenteng Kun An Tong. Ritual tersebut, menjadi tradisi turun temurun oleh umat Konghucu dan warga Tionghoa di Kota Bokor Kuningan.
“Menyalakan lilin ini sudah menjadi tradisi dan memiliki makna penting. Lilin itu sebagai penerang jalan kehidupan untuk setahun ke depan,” ujar Toto Heryanto (Poey Lok Tek), Ketua Umun Yayasan Klenteng Kun An Tong, Selasa (1/2/2022).
BACA JUGA: Sembahyang Imlek Dibatasi, Ini Kata Plt Wali Kota Bandung
Dikatakan Toto Heryanto dengan lilin tersebut menjadi penerang dalam hidup dengan harapan agar kehidupan yang dijalani dapat berjalan dengan mudah dan lancar.
“Jadi saat lilin dibakar, asap yang mengepul seperti mengantarkan doa ke Tuhan,” kata dia.
BACA JUGA: Lampaui Target Penerimaan Pajak, Ini Strategi Samsat Kuningan
Ukuran lilin Imlek pun bervariasi mulai dari yang terkecil hingga ukuran raksasa, sebesar tubuh orang dewasa.
“Banyak yang menitipkan lilin di klenteng, agar lilin tak sampai padam. Sebab lilin tersebut akan terus dinyalakan hingga perayaan Cap Go Meh atau 15 hari setelah perayaan Imlek,” katanya.
(Andini/Anthika Asmara)
