BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemprov Jabar salurkan anggaran sebanyak Rp 78,5 milyar untuk 49.509 Posyandu, anggaran tersebut untuk menjaga performa Posyandu di Jabar dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat.
Bukan hanya itu Pemprov Jabar juga menyalurkan anggaran sebannyak Rp 26,9 milyar untuk membantu operasional 27 Pokjanal (Kelompok Kerja Operasional) Posyandu Kabupaten Kota, 627 operasional Pokjanal Posyandu Kecamatan, 645 Pokja Kelurahan, dan operasional 10.194 Posyandu Kelurahan.
“Hari ini kita mulai sebuah proses yang sudah lengkap yaitu pemberian hibah untuk lebih dari lima ribuan Posyandu se-Jabar, kepada 300.000 Kader Posyandu yang tersebar. Ada hibah Rp78,5 milyar untuk kader dan Rp26,9 miliar untuk kabupaten/kota sebagai pembina Posyandu se-Jabar,” kata Ridwan Kamil saat meluncurkan Pendamping Posyandu Juara di Horison Green Forest Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (25/5/2021).
“Saya titipkan bahwa definisi Jabar Juara itu SDM-nya harus memiliki empat nilai. Fisiknya sehat, otaknya cerdas, berahlakul karimah, dan rajin ibadah,” kata dia menambahkan.
Menurutnya, selain menciptakan SDM yang memiliki fisik yang sehat, Pendamping Posyandu berperan penting dalam menekan angka kasus stunting di Jabar.
BACA JUGA: Cegah Penularan Covid-19, Pemprov Jabar Tutup Destinasi Wisata Batu Karas
“Kedua saya titip stunting Jabar harus minim. Dari 30 persen diawal jabatan, sekarang sudah 26 persen dan terus sampai suatu hari nol stunting,” kata dia.
Demi menangani stunting di Jabar, manajemen data harus terus diperkuat. Salah satunya dengan melakukan digitalisasi terkait manajemen data. Oleh karena itu, ia berpesan kepada Pendamping Posyandu untuk meningkatkan literasi digital.
“Untuk pengelolaan manajamen data secara digital di Kabupaten Sumedang sudah saya titipkan. Kemudian juga kepada daerah-daerah yang Posyandu-nya belum banyak, itu harus terus ditingkatkan, sehingga akhirnya tidak ada bayi yang lahir di Jabar yang tidak tersentuh oleh program kesehatan,” katanya.
(Anthika Asmara)