BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sejak Januari hingga Desember 2020 data centre milik pemerintah Provinsi Jabar di serang 6 juta aksi hacker, aksi serangan dari hackcer tahun ini lebih meningkat dari tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jabar Setiaji mengatakan, peningkatan aksi seranga dari hacker untuk melumpuhkan data centre pemerintah Provinsi Jabar hingga 50%, bahkan kata dia aksi hacker yang ingin melumpuhkan sistem data pemerintah sangat tingga pada September kemarin jumlahnya hampir mencapai 1,4 juta aksi cyber atack.
“Ini tentu menjadi tantangan kami seiring dengan semakin banyaknya aplikasi yang dibangun. Ada sekitar 400 lebih yang harus diamankan. Alhamdulillah semua serangan bisa diatasi,” katanya dalam Sandikamimania SERIES#6 Bertema Building The Power of Information Security in Regional Government, Jumat (18/12/2020).
BACA JUGA: Pemerintah Provinsi Jabar Yakin Raih Opini WTP
Kondisi ini menurutnya harus menjadi perhatian dari pemerintah termasuk dengan meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak. Kemudian perlu diskusi lebih banyak terkait upaya pengamanan data centre.
“Dengan diskusi ini akan meningkatkan kolaborasi kami dengan semua pihak termasuk juga dengan white hacker, agar semakin mampu menangani ancaman kedepan yang semakin meningkat,” kata dia.
Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmadja menambahkan secara nasional serangan hacker tercatat mencapai 88 juta serangan, jumlah itu menurutnya mengalami penurunan. Namun justru di Jabar serangan mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
“Kita harus mengetahui persis ancaman datang dari mana saja, bagaimana kita bisa mengamankan informasi dari serangan cyber, sehingga tema seminar ini sangat cocok, yakni membangun kemampuan kita dalam mengamankan data dan jaringan,” katanya.
Dia menambahkan pada 2025 dunia akan dibanjiri datasphere namun sebagian besar data masih belum terstruktur, hanya 20 persen saja yang sudah baik dan dikelola dengan matang. Data yang andal dan aman, menurut Sekda harus menjadi tujuan dari Pemrov jabar.
Sementara itu pembicara seminar yang hadir antara lain Faisal Yahya yang merupakan praktisi Cybersecurity , IT Strategy, and Enterprise Architecture. Kemudian Zendy Agung Permana yang merupakan Sandiman Pertama serta Digit Oktavianto yang merupakan IT Security Specialist.
(Anthika Asmara)