spot_img
Senin 23 Juni 2025
spot_imgspot_img

Pemkot Bandung Dukung Penuh Percepatan Pembangunan BIUTR

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung siap mendukung penuh percepatan pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR). Meski pada pembuatan jalan tol dalam kota itu, Pemkot Bandung hanya berperan memberikan sokongan kebijakan dan dukungan administrasi.

Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengungkapkan, seluruh pendanaan pembangunan BIUTR bersumber dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat dan pihak swasta, yakni PT.Wijaya Karya (Wika), PT. Marga Utama Nusantara (MUN) dan PT. Summarecon Agung (SMRA) yang tergabung dalam satu konsorsium.

“Kami hanya kolaborasi kebijakan saja. Perizinan terkait pembangunan di Kota Bandung kami yang siapkan. Karena urusan pembebasan lahan dan sebagainya oleh konsorsium,” kata Oded usai menggelar rapat bersama PT. Wika Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Senin (11/3/2019).

Proyek BIUTR ini di mulai dari Tol Pasteur kemudian menyusuri jalan utama wilayah utara, Jalan Pasupati ke Jalan Phh. Mustopa, melewati Cicaheum dan sejalur Jalan A.H. Nasoetion menuju Ujungberung. Kemudian berbelok ke arah Gedebage yang kini sudah terbangun interchange dari Tol Cileunyi di KM. 149.

“Kami berharap semua berjalan lancar. Kalau dimulai 2019, mungkin tahun 2023 selesai. Rutenya hampir sekitar panjangnya 22 kilometer,” kata Oded.

Oded sangat bersemangat bisa mendukung percepatan proyek pembuatan BIUTR. Sebab, rencana membangun tol dalam kota ini sudah digulirkan sekitar 14 tahun silam.

Sementara itu, Tim Investasi PT. Wika Jajat Sudrajat mengatakan, pembangunan BIUTR selama ini terkendala proses pembebasan lahan. Sehingga, rencana pembangunan BIUTR terkatung-katung selama 14 tahun.

Jajat sangat berterimakasih dan mengapresiasi kinerja Pemkot Bandung yang sudah berhasil membantu pembebasan lahan di Gedebage menyabung interchange KM 149. Kini, di trase tersebut tinggal menyisakan 2 kilometer lagi hingga menuju ke persimpangan Gedebage-Soekarno Hatta.

“Kalau dengan skema kerja sama pemerintah-swasta itu, semua pembebasan lahan ditanggung oleh swasta. Karena jalan itu milik negara, nanti tanah akan diserahkan ke negara. Jadi pembebasan lahan, Kota Bandung hanya membantu untuk merealisasikan rencana pembebasan. Semakin cepat dibebaskan semakin cepat terbangun jalan tol ini,” kata Jajat.

Pada prosesnya nanti, pembangunan BIUTR dikerjakan dalam dua tahap tahun 2019, yakni dari Tol Pasteur sampai Arcamanik serta menuntaskan trase Gedebage dari Tol Cileunyi interchange KM 149 sampai ke simpang Gedebage.

Kemudian, tahap berikutnya menyambung dari Arcamanik menuju ke Ujungberung. Lalu menyambung ke persimpangan Gedebage. Targetnya, tuntas pada tahun 2023.

“Target tahap 1 dari Gasibu sampai Arcamanik dan KM 149 sampai simpang Gedebage, itu targetnya 2021. Tahap 2 dari Arcamanik sampai Ujungberung ke simpang Gedebage itu beres 2023,” ucapnya.

Selain itu, BIUTR juga direncanakan terintegrasi menembus ke jalur Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisundawu). Untuk menuju ke Tol Cisundawu, pembuatan jalan BIUTR akan dimulai dari Ujungberung.

“Selanjutnya dari Ujungberung sampai Cisundawu selesai tahun 2025. Terkoneksi dengan Cisundawu nanti ada di belakang IPDN. Tidak lewat Cileunyi karena terlalu padat. Sesudah Cibiru, keluar dari jalan nasional,” terangnya.

(Yusuf Mugni/LIN)

spot_img

Berita Terbaru