BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kalyana Anjani Samardhya menjadi wisudawati termuda pada kegiatan wisuda pertama Institut Teknologi Bandung (ITB) Tahun Akademik 2018/2019. Mahasiswa program studi Manajemen di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB ini akan diwisuda pada usia 18 tahun 11 bulan di Sasana Budaya Ganesha, Jalan Tamansari Kota Bandung, Sabtu (20/10/2018) besok.
Kalyana sendiri lahir di Jakarta, 28 Oktober 1999 dan masuk sebagai mahasiswa di SBM ITB pada tahun 2015. Kalyana pun mampu menyelesaikan studinya di SBM ITB dalam waktu tiga tahun sesuai dengan kurikulum program studi manajemen.
“Saya masuk SD pun dengan umur masih muda yakni 4 tahun. Lalu di jenjang SMA, saya mengambil program akselerasi sehingga lebih cepat lulus dibanding yang lain,” ujar Kalyana seperti dikutip itb.ac.id, Jumat (19/10/2018).
Meski dengan usia masih muda, Kalyana pun tidak mau berleha-leha atau menunda untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. Dirinya pun memiliki program studi Manajemen SBM ITB sebagai tempat melanjutkan pendidikannya.
“Memang tidak mudah menjadi mahasiswa termuda diantara temen-teman yang lain. Palagi dengan kondisi perkuliahan di ITB yang terbilang padat. Saya sendiri sempat shock,” terangnya.
Bahkan untuk mengejar perkuliahan, Kalyana mengaku jika dirinya harus pulang sekitar pukul 10 malam. Hal ini sesuai dengan peraturan di ITB, dimana mahasiswanya diizinkan melakukan kegiatan di kampus maksimal sampai pukul 23.00 WIB.
“Sejak SMP dan SMA, saya ga pernah pulang diatas jam enam malam. Tapi saat kuliah, saya pulang jam 10 malam. Karena itu, saya pun pernah sampai tifus dan harus diopname serta bedrest sampai sebulan. Tapi saya minta kelonggaran ke dokter sehingga bisa mengikuti UAS,” tuturnya.
Akhirnya, perjuangan keras Kalyana selama 3 tahun membuahkan hasil. Kalyana pun dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar S.Mn yang akan disahkan pada Sabtu (20/10/2018) besok.
“Saat kuliah, saya memang kurang pede juga melihat teman-teman jauh lebih tua dan lebih pintar. Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai bisa beradaptasi dan umur bukan hambatan untuk mengejar mimpi. Kuncinya, serap semua, filter yang butuh. Kalau ada yang ngasih saran atau opini, ambil saja dulu. Siapa tahu berguna buat kedepan, kalau pun enggak kan gak rugi. Dan untuk mahasiswa yang terlalu muda seperti aku, pakailah leap time untuk belajar lebih banyak dan menjadi lebih baik,” pungkasnya.
(ageng/DAR)