Kamis 12 Desember 2024

Di Hari Kartini, Guru Honorer Deklarasi Dukung Yossi-Aries dan Hasanah

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, hari ini ribuan tenaga honorer yang terdiri dari guru, tenaga kesehatan, tenaga administrasi atau Tata Usaha (TU) mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 2 Yossi Irianto-Aries Supriatna dan Cagub-Cawagub Jabar nomor urut 2 Tb Hasanudin-Anton Charliyan (Hasanah).

Deklarasi para tenaga honorer Kota Bandung yang tergabung dalam Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) itu dilakukan dalam acara Silaturahmi FHK2I Jabar bersama Bunda Hebring Ineu Purwadewi Sundari (Istri Aries) dan Bunda Hasanah Ika Hasanuddin (Istri Hasan) di Kawasan Jalan Burangrang, Kota Bandung, Jumat (20/4/2018).

Ketua FHK2I Jawa Barat Iman Supriatna mengatakan, pilihan mendukung Hebring salah satunya karena sejak awal Ineu (istri calon Wakil Wali Kota Bandung Aries) berkomitmen mendukung perjuangan para guru honorer di Jawa Barat maupun di Kota Bandung dengan kapasistasnya sebagai Ketua DPRD Jabar.

“Seluruh honorer Kategori 2 di Kota Bandung semua sepakat mendukung dan memenangkan pasangan Hebring di Pilwalkot Bandung dan Hasanah di Pilgub Jabar,” kata Iman mewakili para tenaga honorer yang hadir.

Iman mengungkapkan, ada sekitar 36.900 tenaga honorer yang siap memenangkan pasangan Hebring dan Hasanah. Dia berharap dukungan mereka tersebut dibalas dengan komitmen Hebring dan Hasanah untuk memperjuangkan nasib para tenaga honorer yang belum diangkat menjadi PNS.

“Padahal kami bersama PNS sama-sama mengabdi untuk pemerintah dan masyarakat.
Tapi selama ini nasib honorer seperti tak ada yang memperhatikan. Ini yang membuat kami kecewa. Kami berharap Hebring dan Hasanah lebih tajam lagi memperhatikan tenaga honorer,” kata dia.

Titin (50) Seorang guru honorer bercerita bahwa para tenaga honorer memiliki tugas dan kewajiban yang sama dengan para ASN atau PNS. Namun dari sisi penghasilan dan kesejahteraan, ibarat bumi dan langit. Dia mencontohkan para PNS gajinya paling kecil sudah di atas Rp2 juta, belum lagi mereka memperoleh dana sertifikasi yang bisa mencapai Rp9 juta per orang.

“Berbeda dengan honorer, yang sudah S2 saja hanya dapat Rp150 ribu. Semoga ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah ke depan. Kami doakan Hebring dan Hasanah menang. Insya Alloh doa kami diijabah karena kami termasuk orang-orang terdzolimi,” tegas Titin yang sudah menjadi tenaga honorer selama 32 tahun.

Bunda Hebring yang juga Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari akan berupaya memperjuangkan keinginan dan harapan para tenaga honorer tersebut.

Ineu mengaku sangat mengapresiasi perjuangan para tenaga honorer yang berhasil mendorong revisi Undang-undang (UU) ASN.

Bunda Hasanah, Ika Hasanudin pun akan menyampaikan keluhan para tenaga honorer tersebut kepada suaminya yang juga calon Gubernur Jawa Barat Tb Hasanudin. Bahkan, Ika siap berdiri paling depan memperjuangkan kesejahteraan para tenaga honorer terutama para guru.

“Saya tidak enak dengan istilah guru honorer. Buat saya, guru adalah guru. Rasanya naif sekali bila negara tidak hadir dalam memberikan kesejahteraan bagi para guru. Saya akan jadi orang pertama yang membisiki suami saya (Hasanudin) untuk memperjuangkan para guru honorer,” kata Ika.

Dia mengaku terenyuh atas kegigihan para guru honorer yang memperjuangkan kesejahteraannya. Dia mengaku kerap sedih setiap kali mendengar para guru honorer yang hanya menerima honor sebesar Rp150 ribu per bulan.

“Guru saya juga sampai sekarang masih honorer. Saya sedih. Saya bisa merasakan betapa ikhlasnya para guru mendidik anak-anak kita. Tanggungjawabnya berat. Guru adalah aset bangsa yang menciptakan karakter anak-anak kita,” tutur Ika.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img