spot_img
Jumat 21 Maret 2025
spot_imgspot_img

Dedi Mulyadi Berikan Kompensasi Rp 3 Juta untuk Pengemudi Angkutan Tradisional Demi Kelancaran Mudik Lebaran 2025

GARUT,FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengambil langkah inovatif untuk mengatasi kemacetan saat arus mudik dan balik Lebaran 1446 H/2025. Gubernur Dedi Mulyadi secara langsung menyerahkan kompensasi biaya operasional kepada para pengemudi angkutan tidak bermotor di Kabupaten Garut, Kamis (20/3/2025).

Kompensasi sebesar Rp 3 juta per orang diberikan kepada pengemudi becak, delman, angkutan kota, dan ojek yang beroperasi di jalur-jalur utama mudik, seperti Garut, Tasikmalaya, Cirebon, dan Subang. Bantuan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dengan mengurangi aktivitas angkutan tradisional di jalan raya selama periode mudik.

“Pemda Provinsi Jawa Barat memberikan stimulus upah kerja kepada para pengemudi becak, sopir angkot, delman, dan ojek di wilayah rawan kemacetan. Dengan adanya bantuan ini, mereka bisa tetap bekerja dari rumah selama Lebaran,” ujar Dedi Mulyadi usai menyerahkan kompensasi secara simbolis kepada pengemudi delman di Polres Garut.

BACA JUGA: Gubernur Jabar KDM Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Warga Antusias Manfaatkan Kesempatan

Pencairan kompensasi dilakukan dalam dua tahap, masing-masing Rp 1,5 juta sebelum dan sesudah Lebaran. Skema ini diterapkan untuk memastikan para penerima mematuhi kebijakan dan tidak beroperasi di jalan selama arus mudik.

“Kami membaginya dalam dua tahap agar mereka tidak tergoda untuk tetap mangkal di jalan,” jelas Dedi.

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa dana kompensasi ini berasal dari realokasi anggaran perjalanan dinas pegawai Pemprov Jabar, sehingga tidak membebani anggaran daerah. Ia menilai bahwa kebijakan ini lebih efektif dibandingkan membiarkan kemacetan parah terjadi.

“Dana ini berasal dari pemotongan belanja perjalanan dinas pegawai Pemprov Jabar. Biasanya digunakan untuk perjalanan dinas, tetapi kali ini diberikan kepada masyarakat, seperti Mang Oding dan kawan-kawan,” katanya.

BACA JUGA: Jawa Barat Siap Sukseskan Program Sekolah Rakyat, Empat Lokasi Strategis Disiapkan

“Bandingkan Rp 6 miliar untuk anggaran kompensasi tapi kemacetan berkurang, atau tidak menganggarkan tapi kemacetan bisa 7 jam, lebih boros macet kan,” pungkasnya.

Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi kemacetan saat mudik Lebaran, sekaligus memberikan dukungan ekonomi bagi para pengemudi angkutan tradisional.

spot_img

Berita Terbaru