spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Memasuki Musim Penghujan, Pemkot Bandung Kembali Bakal Resmikan Kolam Retensi di Kecamatan Rancasari

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemkot Bandung kembali akan meresmikan satu kolam retensi di wilayah Kecamatan Rancasari.

    Tepatnya di Perumahan Bandung Inten Indah, Jalan Raya Derwati, Kecamatan Rancasari Kota Bandung Jawa Barat.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menyambut positif kolam retensi yang telah siap diluncurkan. Untuk memastikan kesiapannya, Ia meninjau langsung kawasan tersebut, Jumat (20/10/2023).

    BACA JUGA: Sampah Menumpuk, Sekda Minta Aparat Kewilayahan Segera Tangani TPS Gedebage

    “Saya lihat kondisinya cukup layak. Tanggal 26 Oktober nanti kami akan usulkan kepada Pak Wali Kota untuk diresmikan,” kata Ema.

    Kolam retensi tersebut dapat menampung air sekitar 1.600 meter kubik. Menurutnya, jumlah tersebut dapat membantu mengurangi dampak banjir di wilayah Kecamatan Rancasari.

    Apalagi, bulan November diperkirakan masuk musim hujan di wilayah Bandung Raya, khususnya di Kota Bandung.

    BACA JUGA: Belum Selesai, Sekda Kota Bandung: Masa Darurat Sampah Kemungkinan Diperpanjang

    “Memang belum menyelesaikan semua. Tetapi, saya rasa dengan jumlah tersebut, ancaman banjir di kawasan ini dapat diminimalisir,”ucapnya.

    Selain membuat kolam retensi, belum lama ini Pemkot Bandung juga telah menggelar acara Mapag Hujan sebagai upaya membersihkan saluran air dan titik-titik yang menjadi potensi titik banjir saat musim hujan tiba.

    Di sisi lain, Ema terus mendorong kewilayahan di Kota Bandung untuk sama-sama menangani sampah secara mandiri.

    Ia mengapresiasi capaian Kecamatan Rancasari yang terus berproses dalam upaya penanganan sampah mandiri ini.

    Sementara itu, Camat Rancasari, Hamdani menjelaskan, beberapa upaya penanganan sampah mandiri telah dilakukan di wilayahnya.

    Selain membentuk satgas darurat sampah dan mengeluarkan surat edaran penanganan sampah, Kecamatan Rancasari juga rutin meningkatkan sosialisasi penanganan sampah mulai dari level rumah tangga.

    Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat memilah sampah dan menangani secara mandiri, setidaknya di level kewilayahan.

    “Beberapa upaya lainnya yaitu melakukan patroli kebersihan rutin, dan melakukan penegakan aturan K3 terkait pembakaran sampah yang dilakukan masyarakat,” kata Hamdani.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img