spot_img
Kamis 16 Mei 2024
spot_img
More

    Koalisi Besar Dukung Prabowo, JK Sebut Golkar Realistis

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK) mengatakan, kehadiran koalisi besar bukanlah jaminan untuk memenangkan kontestasi pemilu.

    JK menyebut, saat pemilu rakyat tidak lagi melihat asal partai dari kontestan, melainkan sosok calon presiden (capres) itu sendiri.

    “Partai memang mengusulkan calon presiden, tetapi tidak menjamin kemenangan. Hasil Pilpres sepenuhnya berada di tangan rakyat,” ujar JK di Markas Pusat PMI, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2023).

    Hal ini diungkap JK menanggapi Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang memutuskan bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang beranggotakan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

    Keputusan Partai Golkar bergabung ke KKIR berbeda dengan hasil keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar, yang menetapkan Airlangga Hartanto sebagai capres yang akan diusung pada Pemilu 2024.

    BACA JUGA: KSAD Dudung Minta Purnawirawan TNI Tak Gunakan Atribut Saat Berpolitik

    Jusuf Kalla menilai, Partai Golkar melihat kenyataan yang ada, sehingga pada akhirnya memilih Prabowo daripada Airlangga.

    “Kondisi politik kan sulit, Golkar melihat kenyataan yang ada, harus kerja sama. Tidak akan dilakukan Munas ulang,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Jusuf Kalla enggan memberikan pandangan pribadinya mengenai cawapres yang harus dipilih Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

    “Tanya saja ke Anies atau Prabowo, saya juga belum ketemu Anies lagi. Saya tidak ada pandangan pribadi,” kata dia.

    Jusuf Kalla menyebut masing-masing capres melakukan konsultasi terkait cawapres.

    “Ya biasalah, semua bukan hanya Anies yang konsul. Banyak partai-partai bertemu,” lanjutnya.

    Jusuf Kalla menambahkan, setiap kontestan capres harus bijak memilih cawapres yang akan mendampingi mereka pada Pilpres 2024.

    “Fungsi cawapres itu kan ada dua, yakni mendorong elektabilitas capres dan apabila terpilih membantu tugas presiden. Capres harus bijak memilih cawapres,” tutup Jusuf Kalla.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img