BANDUNG,FOKUSJabar.id: Satlantas Polrestabes Bandung memiliki 11 polisi bersertifikasi yang berwenang untuk melakukan tilang manual di Kota Bandung. Mereka akan berkeliling Kota Bandung untuk menindak pengendara yang kedapatan melanggar aturan lalu lintas.
“Untuk tilang manual, anggota yang bersertifikasi itu, anggota kita ada 11 orang,” kata Kasatlantas Polrestabes Bandung, Kompol Eko Iskandar Kamis (8/6/2023).
BACA JUGA: Kafilah Jawa Barat Siap Wujudkan Jabar Juara Lahir Batin di MQK Nasional 2023
Eko menyebut, polisi akan menyasar pelanggaran lalu lintas seperti tidak menggunakan helm hingga pelanggaran yang berat yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
“Jadi anggota mobile bisa pakai mobil bisa juga pakai motor, melihat ada pelanggaran, kemudian menepikan pengendara, diperiksa, dan ditertibkan,”ucapnya.
Tak hanya itu, Polisi juga akan menyusuri wilayah-wilayah rawan pelanggaran lalu lintas yang tidak terjangkau oleh kamera ETLE di Kota Bandung.
“ETLE kan tidak bisa menjangkau semua titik, kita akan susuri daerah yang banyak pelanggaran, di Bandung di tengah kota saja di jalan merdeka masih banyak, knalpot brong, perbatasan kota seperti cimahi, wilayah timur, kemudian Tegalega,”katanya.
Menurutnya, tidak hanya polisi bersertifikasi yang berhak melakukan penindakan awal bagi pelanggar lalu lintas. Setiap anggota satlantas berhak melakukan pemeriksaan terhadap pengendara yang dinilai melakukan pelanggaran lalu lintas.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Segera Bangun Kolam Retensi di Babakan Ciparay
“Bisa jadi ada polisi lagi mengatur lalu lintas, ada pelanggaran, kemudian dipinggirkan, diperiksa, namun yang melakukan penilangan petugas yang ada sertifikasinya,”ujarnya.
Oleh karna itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk terus meningkatkan kesadaran tertib berlalulintas. Pihaknya menjamin, anggota satlantas yang bekerja di lapangan secar profesional.
“Kita menjamin tidak ada penyimpangan oleh anggota di lapangan, tidak perlu takut dan khawatir, tetap patuhi aturan, lengkapi dokumen surat, insyaallah aman,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)
