spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    Soal Penculikan Viral di Kawaluyaan, Ini Paparan Kuasa Hukum Terduga Pelaku

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kasus penculikan terhadap seorang perempuan muda berinisial K dan sempat viral di media sosial Instagram, masih belum menemui titik terang. Hingga kini, RZ yang disangkakan sebagai penculik pun masih menjadi penghuni sel Polrestabes Bandung.

    Kasus tersebut ramai setelah rekaman CCTV RG yang menjemput K di salah satu rumah di Komplek Kawaluyaan VI No. 16, Kota Bandung, diupload pemilik akun instagram @masayuputri22 dan viral. Saat itu, RG menjemput K pada Minggu (7/5/2023) malam sekitar pukul 20.00 WIB menggunakan sepeda motor bersama seorang temannya.

    Pemilik akun @masayuputri22 mengupload rekaman CCTV rumahnya dengan durasi 1.30 menit. Dalam captionnya tertulis ‘MOHON BANTU VIRALKAN! TERJADI PENCULIKAN SEORANG SISWI SMA KELAS 1, DIDEPAN RUMAH SAYA SEMALAM JALAN KAWALUYAAN INDAH VI BANDUNG. DIDUGA KORBAN DICULIK MANTAN PACARNYA DAN DITODONG DENGAN PISAU! HINGGA SAAT INI PUKUL 19.33 WIB KORBAN MASIH HILANG. KORBAN BERNAMA KESYA DAN PELAKU BERNAMA RIZKY! INSTAGRAM PLEASE DO YOUR MAGIC! @ahmadsahroni88 @hotmanparisofficial’.

    Video unggahan tersebut pun viral dan menjadi perhatian warganet. Bahkan tidak berselang lama, petugas kepolisian pun langsung turun tangan dan berhasil menemukan serta menangkap terduga pelaku di daerah Cipaera pada Selasa (9/5/2023) dinihari WIB.

    Edwin Hardi & Partner Law Firm pun menjadi pendamping tersangka K dalam kasus yang disangkakan. Edwin Hardi, SH., MH., menceritakan kronologis kejadian berdasarkan pemaparan tersangka K serta beberapa alat bukti yang dikantonginya.

    “Sebenarnya apa yang dipaparkan di media sosial yakni penculikan, tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Justru klien kami yang sudah berpacaran dengan korban sejak Mei 2022 berusaha untuk mengembalikan K yang sudah pergi dari rumahnya di Baleendah selama tiga hari,” kata Edwin kepada wartawan, Senin (29/5/2023).

    Edwin menuturkan, kejadian bermula saat kliennya RG berusaha menghubungi K untuk merayakan satu tahun berpacaran. Namun yang bersangkutan tidak bisa dihubungi.

    “Terakhir, klien kami menghubungi K itu pada 5 Mei 2023. Ketika tidak bisa dihubungi, klien kami mencoba mencari tahu keberadaan K di sekitar rumahnya di Baleendah serta ke sahabat maupun kerabat korban,” lanjut Edwin.

    Kliennya RG, kata Edwin, baru mengetahui jika K tidak pulang ke rumah dalam tiga hari dari ibu sahabat korban yang berinisial M. Ibunya M mengatakan jika anaknya belum pulang ke rumah sejak tanggal 5 Mei 2023 dan pergi bersama K.

    Selanjutnya, RG mencari info keberadaan K kepada saudaranya berinisial S. Dan pada saat itulah RG mendapatkan informasi jika K berada di Jalan Kawaluyaan VI No. 16 yang notabene berada di samping rumah pemilik akun @masayuputri22.

    “Jadi tanggal 7 Mei 2023 sekitar pukul 20.00 WIB, klien kami mendatangi rumah di Kawaluyaan bersama dengan temannya. Saat itu, K berada di salah satu rumah bersama dengan seorang lelaki berinisial N serta sahabatnya M yang juga bersama pacarnya berinisial R. Klien kami pada saat itu cemburu dan emosi karena melihat pacarnya K bersama lelaki lain dan langsung membawanya keluar rumah yang kemudian dinaikan ke sepeda motor yang dikendarai temannya. Itulah potongan video CCTV yang diupload di media sosial IG, kemudian viral,” Edwin menjelaskan.

    BACA JUGA: Pemilu 2024 Proporsional Tertutup? SBY Sebut KPU dan Parpol Akan Alami Krisis dan Kegaduhan

    fokusjabar.id viral penculikan Kawaluyaan Bandung
    Screencapture potongan video CCTV dari akun IG @masayuputri22. (FOTO: Istimewa)

    Usai keluar dari kawasan komplek, RG menginformasikan kepada ayah K jika dirinya sudah bersama sang anak yang ‘kabur’ dari rumah selama tiga hari. Bahkan, RG pun mengirimkan lokasi tempat dia berada bersama K kepada ayahnya.

    “Tapi K, saat itu, bersikukuh tidak mau pulang ke rumah dan meminta klien kami untuk tidak mengangkat telepon dari ayahnya. Akhirnya, mereka berdua memutuskan untuk memesan kamar apartmen, menginap dan keluar dari apartmen pada pukul 14.00 WIB keesokan harinya,” dia menambahkan.

    Pada tanggal 8 Mei 2023 usai keluar dari apartmen, keduanya sempat mampir membeli es krim di kawasan Laswi kemudian berkomunikasi dengan paman K. Namun saat paman korban meminta bertemu, K lagi-lagi melarangnya dan meminta RG untuk tidak memberikan info keberadaannya kepada keluarganya.

    K bersama dengan RG pun sempat makan di daerah Lengkong Kecil, kemudian mampir ke Taman Pers Palasari dan bertemu dengan tiga orang temannya A, C, dan MA. Saat sudah mulai gelap, mereka berlima pindah ke salah satu cafe di kawasan Lodaya dan mulai menyadari jika kejadian RG menjemput K di komplek Kawaluyaan sudah viral di media sosial.

    RG pun kembali membujuk K untuk pulang namun lagi-lagi ditolak. Akhirnya, mereka menghubungi saudaranya S dan berjanji untuk bertemu di daerah Saparua.

    “Di Saparua, mereka ngobrol cukup lama dan S serta K menerima telepon jika ayah K akan datang ke Saparua bersama dengan polisi. Kemudian S dan K menyusuh klien kami pergi, bahkan S sendiri yang mengantar RG ke Jalan Sunda dengan motornya sebelum akhirnya klien kami di tangkap di Cipaera pada tanggal 9 Mei 2023 dinihari. Jadi apa yang disebut di media sosial jika Rizki ‘membuang’ atau meninggalkan Keysa di Saparua itu tidak benar termasuk dengan penculikan,” Edwin menjelaskan.

    Dengan kronologi tersebut, Edwin menegaskan jika kliennya RG tidak melakukan penculikan terhadap K. Sebaliknya, RG justru berusaha mengembalikan dan memulangkan K ke rumahnya di Baleendah karena sudah tiga hari tidak pulang.

    “Selama ini opini masyarakat sudah ‘termakan’ oleh paparan-paparan di media sosial dan tidak mengetahui seperti apa fakta sebenarnya di lapangan. Kami pun sudah berupaya secara kekeluargaan kepada keluarga korban K untuk mengambil jalur kekeluargaan dan mencabut laporan penculikan anaknya namun tidak digubris. Kami berharap ada solusi terbaik yang bisa diambil, apalagi nama baik klien kami sudah sangat tercemar dengan isu-isu yang disebar melalui media sosial tanpa mengetahui kejadian yang sebenarnya,” kata Edwin.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img