spot_img
Kamis 28 Maret 2024
spot_img
More

    Tak Punya KTP, Kosdiaman Selipkan Secarik Kertas di Dompetnya

    PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Secarik kertas bertuliskan nama dan alamat terselip di dompet Kosdiaman (Kosdi) warga Dusun Sindangherang RT02/03, Desa/Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran Jawa Barat (Jabar).

    Selembar kertas tersebut dijadikan tanda pengenal (identitas) dia. Pasalnya, sejak lama dirinya tak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    BACA JUGA: Duh! 1 Keluarga di Pangandaran tak Punya KTP

    Kosdiaman terpaksa menulis manual identitas pribadinya karena kesulitan membuat KTP.

    “Mau bikin KTP tapi sulit,” kata Kosdi.

    Menurut Dia, selembar kertas tersebut sengaja dibuatnya untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu hal yang menimpa dirinya.

    “Takutnya nanti saya meninggal di luar Pangandaran. Jadi kalau ada pengenal, bisa dibawa pulang ke alamat tersebut,” katanya.

    Sebagai informasi, Kosdiaman tinggal bersama istri dan dua adik kandungnya di rumah kecil yang berdiri di atas tanah milik orang lain.

    Nampak dinding dan atap rumah tersebut terbuat dari anyaman bambu yang sudah mulai jebol.

    Sejauh ini, Dia tak pernah mendapatkan bantuan sosial apapun dari pemerintah. Pasalnya, Kosdiaman tak memiliki KTP.

    Dia berharap, pemerintah melalui dinas terkait bisa membantu dalam pembuatan KTP agar tidak menjadi bahan ejekan tetangganya.

    BACA JUGA: Ini Alasan Advokat Muda Garut Gabung Partai Demokrat

    Selain itu, dia ingin hidup seperti warga yang lainnya yang diakui sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).

    Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, Kosdiaman warga Padaherang merupakan korban banjir di Jakarta tahun 2012 lalu.

    Dia sekeluarga kehilangan dokumen penting milik pribadinya. Bahkan hingga kini tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    Kosdiaman tinggal serumah bersama istri dan dua adiknya di Dusun Sindangherang RT02/03, Desa/Kecamatan Padaherang.

    Sebelum peristiwa menimpanya, dia sekeluarga mengadu nasib ke daerah Cengkareng Jakarta sebagai kuli bangunan.

    Setelah kehilangan semua dokumen penting, Dia kesulitan tinggal di Jakarta karena kerap menjadi target razia Satpol PP.

    Oleh karena itu, Dia memutuskan pulang ke kampung halamannya.

    (Sajidin/Bambang Fouristian)

    Berita Terbaru

    spot_img