spot_img
Sabtu 20 April 2024
spot_img
More

    37 Juta Data Pengguna T-Mobile Bocor!

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Securities and Exchange Commission (SEC) mengatakan, bahwa 37 juta data pelanggan di perusahaan T-Mobile telah dibobol oleh peretas (hacker).

    Diketahui, Pelaku pertama kali mendapat akses ke sistem perusahaan pada November.

    T-Mobile telah memberi tahu agen federal Amerika Serikat (AS) tentang pelanggaran tersebut. Mereka juga telah mengabarkan pelanggan yang informasinya mungkin telah dicuri.

    Perusahaan mengklaim, sejauh ini peretas diketahui mencuri serangkaian data tertentu. Namun, informasi sensitif tidak berhasil dibobol peretas.

    BACA JUGA: POCO Terbaik dengan Harga Ektreme Akhir Tahun

    T-Mobile adalah perusahaan telekomunikasi yang berasal dari Jerman. Perusahaan itu telah mengembangkan bisnisnya dalam skala global, termasuk di AS yang berpusat di Kansas dan Washington.

    T-Mobile menjadi korban peretasan yang disinyalir masuk ke dalam sistem perusahaan pada November.

    The Hill melaporkan, perusahaan pertama kali mengidentifikasi peretasan pada 5 Januari. Mereka mengklaim mampu melacak dan menghentikan aktivitas jahat itu dalam satu hari.

    “Penyelidikan kami masih berlangsung, tetapi aktivitas jahat tampaknya sepenuhnya dapat diatasi saat ini, dan saat ini tidak ada bukti bahwa peretas dapat menembus atau membahayakan sistem atau jaringan kami,” kata T-Mobile.

    Laporan peretasan kali jadi yang terbesar kedua dalam tiga tahun terakhir. Pada 2021, T-Mobile juga telah kebobolan dengan peretas mencuri sekitar 50 juta data pelanggan prabayar dan pascabayar.

    Dalam peretasan terbaru, perusahaan mengatakan peretas mencuri serangkaian data pelanggan.

    Dilansir CNN, ini mencakup nama, alamat penagihan, email, nomor telepon, tanggal lahir, nomor akun dan informasi jenis layanan yang mereka miliki dengan operator.

    Informasi itu dapat dikompilasi dengan informasi lain yang dicuri atau tersedia untuk umum, sehingga dapat digunakan penipu untuk mencuri identitas atau uang. Perusahaan mengatakan sedang bekerja dengan penegak hukum untuk mengatasi masalah itu.

    Lembaga keamanan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) telah memperingatkan ancaman peretasan besar yang terjadi pada atau sekitar hari libur. Tampaknya, serangan itu dimulai sekitar hari Thanksgiving dan salah satu korbannya adalah T-Mobile.

    Perusahaan komunikasi nirkabel yang berasal dari Jerman itu mengatakan, data pelanggan yang paling sensitif tidak dapat diambil oleh peretas, dikutip ABC News.

    Dalam penjelasannya, peretas berhasil masuk ke dalam sistem antarmuka tapi tidak dapat menembus akses ke informasi kartu pembayasan, nomor jaminan sosial atau pajak, nomor SIM atau nomor identitas penduduk, kata sandi, PIN dan informasi akun keuangan lainnya.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img