spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    SMKN 2 Kota Tasikmalaya Cetak SDM Untuk Ke Jepang Hingga Korea

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Bekerja di luar negeri menjadi mimpi dari sejumlah orang dengan berbagai macam alasannya. Di lingkungan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XII Jawa Barat, terdapat sekolah yang langganan mengirimkan lulusannya bekerja di luar negeri, yaitu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Tasikmalaya.

    SMKN 2 Kota Tasikmalaya, berkomitmen mencetak SDM yang mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan di pasar kerja. Tak ayal, saat ini ada ratusan lulusannya yang telah bekerja di luar negeri, seperti di Jepang, Taiwan hingga Korea. 

    “Alumni kami alhamdulillah saat ini banyak yang bekerja di luar negeri, kami pun terus berupaya agar lulusan kami bisa menjadi generasi yang berkualitas,” kata Kepala SMKN 2 Kota Tasikmalaya Anton Susanto.

    BACA JUGA: KCD Pendidikan Wilayah VIII Ciptakan Pabrik Oksigen di Ratusan Sekolah

    Dia mengaku setiap tahunnya, SMKN 2 Kota Tasikmalaya selalu menyalurkan anak untuk bekerja di perusahaan yang ada di luar Negeri. 

    “Setiap tahun lulusan kami selalu tersalurkan dan dapat bekerja di Jepang, Korea, Taiwan. Yang berangkat itu tiap tahunnya ada 20 sampai 30 orang. Jika keseluruhan, alumni kami sudah ratusan yang bekerja di luar negeri,” kata dia. 

    Anton mengatakan hal itu merupakan bukti bahwa sekolah menengah kejuruan bisa melahirkan generasi yang berkualitas. Sehingga tidak semestinya lulusan SMK jadi penyumbang tertinggi pengangguran di Indonesia. 

    Sebab, menurut Anton, SMK ini memiliki keunggulan dimana anak diberikan keterampilan yang siap untuk bekerja. Tak hanya itu, melalui Teaching Factory (TEFA) siswa/i pun diperkenalkan dengan situasi dan kondisi industri yang sebenarnya.  

    “Peluang setiap sekolah menengah kejuruan sebetulnya banyak, apalagi sekarang Pemerintah khusunya di Jawa Barat telah mencanangkan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) untuk Pendidikan di SMK,” ucapnya.

    Di SMKN 2 Kota Tasikmalaya saja dikatakan Anton ada beberapa core bisnis yang dihasilkan dari produk-produk jurusan. 

    “Kami memiliki tujuh jurusan yang mana masing-masing jurusan itu memiliki produk BLUD berdasarkan karakteristik jurusan contoh untuk mesin ada souvenir yang dibuat oleh CNC Milling,” kata dia.

    SMKN 2 Kota tasikmalaya
    Siswa SMKN 2 Kota Tasikmalaya.

    Berikutnya ada jam digital dari jurusan elektronik. Jurusan ini pun memiliki produk BLUD layanan jasa service center khusus merk Panasonic. 

    “Ini di priangan timur hanya ada di SMKN 2 Tasikmalaya saja, dan tentunya ini bisa memberdayakan anak-anak jika telah lulus nanti, berikut produk dari jurusan lainnya,” kata Anton. 

    Jadi Anton mengatakan SMK ini bisa melahirkan anak didik yang berkualitas sehingga tidak semestinya ada lulusan sekolah kejuruan yang menganggur. Apalagi ini jadi penyumbang pengangguran terbanyak. 

    “Hanya saja itu balik lagi terhadap management tiap pemangku kebijakan di sekolah menengah kejuruannya,” katanya. 

    Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XII Jawa Barat Abur Mustikawato mengatakan pihaknya mendorong seluruh SMK yang berada di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya agar bersinergi dengan mitra industri. Hal tersebut dirasa perlu untuk meningkatkan kompetensi siswa/i maupun pengajar di sekolah.

    “Untuk  SMK  di KCD XII itu harus betul betul punya pasangan industri, seperti misal di sini SMKN 2 Kota Tasikmalaya. Karena SMK ini sudah cukup umur, maka mereka dibagian hubungan industrinya sudah ajeg dan terkoneksi dengan industri-industri terkemuka di seluruh dunia. Termasuk Jepang, Korea dan juga di dalam negeri,” ujar Abur. 

    Selain itu, menurut dia, keahlian bahasa asing pun menjadi bagian yang tidak kalah penting untuk dikuasai oleh siswa/i. Khususnya bagi mereka yang hendak mempersiapkan diri bekerja di luar negeri. 

    “Di samping kompetensi ditekankan, yang di-push selanjutnya yaitu di sisi bahasa. Bahasa di sini adalah bahasa asing, baik itu Inggris, Jepang, Mandarin bahasa Korea,” katanya.

    Disinggung mengenai stigma lulusan SMK sebagai penyumbang pengangguran terbanyak, Abur menilai, lantaran seiring kemajuan zaman maka kualifikasi pada industri sendiri semakin berat. 

    BACA JUGA: Simulator Hasil Karya SMKN 6 Kota Bandung Tembus Pasar Internasional

    “Oleh karena itu usaha kita harus seperti itu. Jadi semua SMK yang ada di KCD 12 insya Allah kita push. Dan benar benar memiliki koneksi dengan industri industri,” katanya.

    Adapun Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Edy Purwanto mengatakan, cukup banyak lulusan SMKN di Jabar yang kini bekerja di luar negeri. Di mana SMKN 2 Kota Tasikmalaya adalah salah satunya. 

    “Seperti di SMKN 2 Kota Tasikmalaya ini, sudah lama dapat mengirimkan lulusannya ke beberapa negara. salah satunya di Jepang. Karena kita di sana industrinya sangat maju, tapi anak-anak kita seperti di SMKN 2 Kota Tasikmalaya ini tidak kalah bersaing dengan SDM yang ada di Jepang,” ujar Edy Purwanto. 

    Edy Purwanto menambahkan, kualitas dan kapasitas siswa/i SMKN 2 Kota Tasikmalaya yang unggul ini tak terlepas dari model Pembelajaran Teaching Factory (TEFA). Sehingga model pembelajaran yang dilaksanakan mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri.

    “Dengan begitu maka ketika bekerja di luar negeri tidak asing lagi pada standar dan prosedur ketat yang berlaku di sana,” katanya. 

    Berita Terbaru

    spot_img