spot_img
Kamis 9 Mei 2024
spot_img
More

    Desa Salto de Castro di Spanyol Dijual Seharga Rp4,1 Miliar, Berminat?

    SPANYOL,FOKUSJabar.id: Salto de Castro, sebuah desa di bagian barat Spanyol, dijual seharga 260 ribu euro atau sekitar Rp4,1 miliar.

    Desa yang terletak di provinsi Zamora ini memiliki puluhan bangunan, termasuk rumah tempat tinggal, hotel, gereja, sekolah, kolam renang, bahkan barak militer. Bangunan ini bisa digunakan untuk rumah penjaga.

    Desa Salto de Castro diharapkan dapat membantu mewujudkan mimpi seseorang yang telah jenuh tinggal di kota.

    Pembeli bisa pindah ke desa dengan suasana baru dan ketenangan. Tapi tidak pindah di satu rumah, melainkan memiliki satu desa sekaligus.

    Sebelumnya, desa ini telah dibeli oleh seseorang pada awal tahun 2000-an. Sang pemilik berniat mengubahnya menjadi tempat wisata. Hal itu dijelaskan oleh Royal Invest, perusahaan yang mewakili pemiliknya.

    BACA JUGA: 130 Anjing Laut Mati Misterius di Pantai Kazakhstan 

    “Pemiliknya bermimpi memiliki sebuah hotel di sini, tetapi semuanya tertunda,” kata Ronnie Rodriguez dari Royal Invest, seperti dilansir IDN.

    Ini karena ketidakstabilan ekonomi dan krisis zona euro, yang telah menghalangi rencana sang pemilik untuk mengembangkan desa Salto de Castro.

    Salto de Castro berdekatan dengan perbatasan Spanyol-Portugal. Untuk mencapai desa ini, diperlukan perjalanan selama tiga jam dari ibu kota Madrid.

    Melansir Euro Weekly News, desa ini sebelumnya dimiliki oleh perusahaan energi terbarukan Spanyol, Iberdrola. Kemudian seseorang membelinya dan kini Royal Invest adalah yang mewakili untuk menjual desa itu dari orang tersebut.

    Dengan harga yang ditawarkan, disebutkan bahwa desa Salto de Castro seharga satu apartemen di ibu kota Madrid.

    Pemiliknya tidak mau menyebutkan namanya, tapi telah berusia 80-an tahun dan ingin mewariskan mimpinya kepada pemilik baru.

    Total ada 44 bangunan yang ada di desa Salto de Castro. Jenis bangunannya termasuk lengkap karena ada rumah tempat tinggal, hotel, gereja, sekolah dan rumah barak untuk penjaga. Ada juga kolam renang sebagai salah satu layanan rekreasi.

    Melansir Anadolu, desa ini tak berpenghuni. Desa itu tumbuh sejak dibangun pembangkit listrik tenaga air di dekatnya pada tahun 1950-an. Namun saat pembangkit listrik tutup pada 1989, secara bertahap desa kehilangan semua penghuninya.

    Hampir tiga dekade desa telah ditinggalkan penduduk dan salah satu tantangan terbesar adalah menghidupkannya kembali. Ongkos untuk tujuan itu jauh lebih mahal dari harga desa yang ditawarkan.

    Diperkirakan perlu investasi sekitar 2 juta euro atau sekitar Rp31,6 miliar untuk membuat desa Salto de Castro beroperasi bagi wisatawan. Meski begitu, sang pemilik mengatakan ada banyak orang yang rupanya berminat membeli.

    Antara 40 hingga 50 panggilan telepon setiap hari telah diterima sejak desa itu pertama kali ditawarkan untuk dijual.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img