spot_img
Sabtu 20 April 2024
spot_img
More

    Disparbud Jabar Belajar Ke Bali Untuk Bangkitkan Pariwisata

    BALI,FOKUSJabar.id: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar belajar ke provinsi Bali untuk meningkatkan kunjungan wisata pasca Pandemi Covid-19. 

    Bali dinilai berhasil keluar dari keterpurukan masa pandemi, ketika pergerakan masyarakat dibatasi secara global. Saat ini Bali bertahap memulihkan pariwisata yang memberi dampak positif pada para pelaku yang terlibat di dalamnya seperti hotel, restoran, penyedia souvenir, dan lain sebagainya.

    Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar pun  bertukar pikiran dengan Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun awal pekan ini.

    BACA JUGA: MUJ dan PLN Bekerjasama Penuhi Sumber Energi Terbarukan

    “Di Bali dalam dua tahun kemarin betul-betul terpuruk karena pandemi. Tapi saya melihat pemulihannya sangat cepat. Maka dari itu, saya ingin mengetahui kiat-kiat apa yang dilakukan Pemerintah Bali?” katanya, Rabu (2/11/2022).

    Menurutnya, Jabar harus mengikuti kiat-kiat yang dilakukan oleh Bali, yang saat ini sudah kembali normal. Sehingga Jabar bisa memiliki kekuatan untuk melangkah dalam menjalankan program peningkatan kunjungan wisata termasuk pemulihan ekonomi di bidang pariwisata. 

    Kadisparda Bali Tjok Bagus menyebut pihaknya memiliki sejumlah strategi untuk memulihkan sektor pariwisata. Tapi sebelum itu, Pemprov Bali sudah lebih dulu menggencarkan penyebaran masker serta mempercepat pelaksanaan vaksin di seluruh wilayah.

    “Kami sangat dibombardir oleh Covid-19 sehingga seolah-olah kekurangan oksigen. Pak Gubernur kemudian memutuskan untuk mengakselerasi vaksin. Hanya itu satu-satunya jalan untuk pemulihan Bali,” kata Bagus.

    Lajut dia awal 2020, waktu itu susah mencari masker, Eselon II diwajibkan mengeluarkan 6 juta produksi masker kain. Dengan begitu industri garment hidup, masyarakat aman.

    Seiring berjalannya waktu, Bali kembali membuka penerbangan dan menerapkan kebijakan travel bubble. Travel bubble sendiri adalah ketika beberapa negara yang dinilai berhasil mengontrol pandemi sepakat untuk membuka rute penerbangan. 

    Pemprov Bali mengizinkan wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk datang ke Pulau Dewata asalkan memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditetapkan.

    “Untuk membangkitkan ekonomi di Bali, harus ada pariwisatanya. Karena itu kami menerapkan sistem travel bubble. Nah bubble ini hanya untuk di kawasan zona hijau yaitu Nusa Dua, Sanur, dan Ubud. Dari tiga zona hijau itu, kami bawa pekerjanya yang sudah divaksin 100% dan memiliki sertifikat CHSE,” ungkap Kadisparda Bali.

    Selanjutnya, Bali membuka diri terhadap penyelenggaraan event baik skala nasional maupun internasional. Promosi juga dilakukan melalui KBRI yang ada di luar negeri dan semua dilakukan secara digital.

    “Strategi lain adalah kita selalu komunikasi dengan sangat baik kepada teman-teman komponen pariwisata. Memperbanyak event yang ada di Bali sehingga menambah length of stay wisatawan,” kata dia.

    Benny mengatakan dari komparasi tersebut, didapat kesimpulan bahwa Provinsi Bali telah mengintegrasikan banyak hal mulai dari daya tarik wisata, budaya, ekonomi kreatif, serta kearifan lokal dari masyarakat. 

    BACA JUGA: Seni Angklung Masih Sepi Peminat Khususny Di Generasi Muda

    Itulah yang dianggap membuat Bali bisa memulihkan sektor pariwisata dan akan menjadi modal positif bagi Pemprov Jawa Barat untuk mereplikasinya demi mewujudkan pariwisata juara, budaya juara, serta ekonomi kreatif juara.

    “Banyak sekali insight yang kami dapatkan. Mudah-mudahan apa yang kami dapat ini, sebagian besar bisa diimplementasikan di Jawa Barat,” ucap dia.

    Berita Terbaru

    spot_img