spot_img
Sabtu 4 Mei 2024
spot_img
More

    Warga Balokang Patrol Kota Banjar Was-was Rumahnya Terendam Banjir Lagi

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Dua kepala keluarga terdampak banjir luapan air Sungai Citanduy di Dusun Balokang Patrol, RT 18 RW 05 Desa Jajawar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar yang terjadi pada 12 September 2022 lalu sampai saat ini masih mengalami trauma. 

    Pasalnya pada saat kejadian tersebut selain air naik dan masuk ke dalam rumah bagian tembok dapurnya juga mengalami retak hingga pintu tidak bisa dibuka. Retaknya tembok dapur itu akibat adanya pergeseran tanah. 

    Agar tembok yang retak tidak ambruk pemilik rumah pun menahan tembok tersebut menggunakan kayu. 

    BACA JUGA: 3 Anak di RSHS Diduga Idap Ginjal Akut Misterius

    “Saya masih trauma terutama ketika hujan turun apalagi kalau sebelah barat langitnya gelap pasti tidak bisa tidur,” kata Dasman yang rumahnya retak akibat air meluapnya air dari Sungai Citanduy Senin (17/10/2022).

    Selain rumah miliknya, kata Dasman rumah adiknya Owoy yang letaknya berdampingan mengalami dampak yang sama akibat kejadian tersebut. 

    “Jadi bukan rumah saya saja yang terkena dampaknya rumah adik saya juga sama kena dampaknya,” ujarnya

    Pasca kejadian Dasman mengaku, Walikota Banjar Ade Uu Sukaesih datang ke rumahnya. Akan tetapi bukannya merasa senang ketika datang orang nomor satu di Kota Banjar tersebut. Pasalnya ada kata – kata yang tidak mengenakan yang dilontarkan Walikota Banjar tersebut. 

    “Saya malah jengkel soalnya ada kata – kata yang tidak mengenakan yang dilontarkan walikota ketika kesini,” kata dia.

    Kata Dasman, Wali Kota Banjar pada saat berkunjung kerumahnya malah melontarkan kata bahwa rumahnya itu tidak layak mendapatkan bantuan. Kata Walikota bahwa rumahnya yang sudah dibangun sejak tahun 1982 itu merupakan harim Sungai Citanduy. 

    “Yang jadi kecewa saya Wali Kota itu mengatakan tidak layak dibantu dengan alasan ini harim Sungai,” kata dia.

    Selain itu, Wali Kota juga menyuruh dirinya untuk membongkar dapur yang temboknya mengalami retak dan akan dibuatkan dapur di depan rumahnya. 

    “Kondisi seperti sekarang ini disuruh membongkar uang dari mana untuk membangunnya lagi,” kata dia.

    BACA JUGA: Bulan Inklusi Keuangan Inovasi Bank Bjb Untuk Pemulihan Ekonomi

    Eris istri dari Owoy yang merupakan adik Dasman menambahkan, ketika hujan turun ia dan suaminya takut air Sungai Citanduy meluap lagi seperti kejadian kemarin. Akibat meluapnya air Sungai Citanduy tanah dibelakang rumah tergerus air dan mengalami amblas. 

    Saya berharap pemerintah baik kota maupun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy memasang bronjong di belakang rumahnya. 

    “Saya berharap di belakang rumah itu dibronjong. Kalau hujan di sebelah barat saya was – was takut kejadian seperti kemarin lagi,” kata dia. 

    (Agus/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img