KONGO,FOKUSJabar.id: Sedikitnya 36 orang tewas selama pecahnya protes menuntut para pasukan penjaga perdamaian PBB atau MONUCSO untuk angkat kaki dari Kongo.
Hal itu diungkap pemerintah Republik Demokratik Kongo. Korban tewas di antaranya adalah empat penjaga perdamaian PBB.
Protes tersebut dipicu oleh kemarahan warga karena MONUSCO dianggap gagal menghentikan konflik bersenjata yang terus melanda Kongo.
Jumlah orang tewas sebelumnya disebut hanya 19 orang, namun kini meningkat menjadi 36 orang. Selain itu, ada 170 orang juga dilaporkan terluka.
“Korban terbaru menandai adanya peningkatan dan eskalasi protes,” kata juru bicara pemerintah Kongo, Patrick Muyaya, Rabu (3/82022).
BACA JUGA: India Konfirmasi Kematian Pertama Akibat Cacar Monyet
Pada Minggu (31/7/2022), tiga orang juga tewas setelah pasukan penjaga perdamaian PBB melepaskan tembakan selama insiden di Kongo timur dan perbatasan Uganda.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres murka akibat insiden mematikan tersebut dan menuntut pertanggungjawaban.
Presiden Felix Tshisekedi menegaskan kepada Guterres bahwa ia menyesalkan perilaku penjaga perdamaian PBB di pos perbatasan dan mendesak agar pelakunya dihukum berat.
Perwakilan Khusus Sekjen PBB di DR Kongo, Bintou Keita, mengatakan penyelidikan telah dimulai dan terduga pelaku telah ditangkap.
“Menghadapi perilaku yang mengejutkan dan tidak bertanggung jawab ini, para pelaku penembakan diidentifikasi dan ditangkap sambil menunggu kesimpulan dari penyelidikan, yang telah dimulai bekerja sama dengan pihak berwenang Kongo,” kata Bintou, seperti dilansir IDN.
Dia mengatakan, bahwa komunikasi telah dilakukan dengan negara asal tentara sehingga proses hukum dapat segera dimulai.
Namun, Bintou tidak menyebutkan nama negara terduga pelaku berasal.
(Agung)