spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    3 Perusahaan HIPMI Jabar Siap IPO, Investor Saham di Jabar Meningkat

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebanyak tiga perusahaan anggota DPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat berencana untuk melantai di pasar bursa saham. Targetnya, ketiga perusahaan tersebut sudah bisa tercatat di pasar bursa pada tahun 2023.

    Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPD HIPMI Jabar, Fardi Nurdiansyah Annafi mengatakan, saat ini sudah cukup banyak anggota HIPMI Jabar yang mulai melek finansial dan menyadari jika alternatif pembiayaan bukan hanya dari perbankan. Saat perayaan ulang tahun ke-50 HIPMI di Jakarta, disebutkan dana pihak ketiga di perbankan di posisi Rp70 ribu trilyun sehingga alokasi dari giro maupun tabungan bisa dialokasikan kepada sektor investasi.

    “Artinya, HIPMI punya dua posisi suply dan demand sehingga kita bisa beri dorongan kepada pengusaha di HIPMI Jabar, khususnya, untuk segera IPO (initial public offering). Di sisi demand terhadap investasi produk go public pun sudah cukup banyak dan antusias terhadap teman-teman di HIPMI Jabar membeli (saham) perusahaan IPO cukup besar,” kata Fardi saat menghadiri acara Sekolah Pasar Modal dan Workshop Go Public di kantor Mirae Asset Sekuritas, Jalan Ir. H. Djuanda 38 Kota Bandung, Kamis (16/6/2022).

    Secara nasional, lanjut Fardi, jumlah perusahaan milik pengusaha anggota HIPMI yang melakukan IPO sudah cukup banyak. Termasuk perusahaan milik Ketua DPP HIPMI, Mardani H. Maming pun sudah melantai di pasar bursa.

    “Untuk di Jabar sendiri, setidaknya saat ini sudah ada tiga perusahaan di bidang tekstil yang serius proses IPO dan menargetkan di tahun depan bisa go public. Kalau dari sisi kelayakan perusahaan, sebenarnya cukup banyak mencapai hingga 50 perusahaan yang cukup kompeten untuk go public,” dia menambahkan.

    Fardi mengaku, syarat yang cukup banyak untuk go public membuat perusahaan-perusahaan tersebut harus mempersiapkan diri dengan baik. Dengan demikian, para pengusaha dipastikan tidak kaget saat proses IPO tersebut terjadi terlepas dari upaya Bursa Efek Indonesia (BEI) mempermudah perusahaan untuk bisa IPO dan membimbingnya melalui papan pengembangan.

    Selain mempersiapkan kelengkapan syarat secara administrasi, kata Fardi, kesiapan dari holder perusahaan pun menjadi peetimbangan lain. Pasalnya, dalam perusahaan tersebut tidak hanya dimiliki oleh satu pengusaha saja.

    “Sebagian besar teman-teman pengusaha anggota HIPMI Jabar ini kan generasi kedua sehingga harus dibicarakan lebih lanjut untuk proses IPO dan rata-rata kendali perusahaan masih di generasi pertama. Dengan adanya kegiatan ini, kita sangat terbantu sehingga pengusaha muda anggota HIPMI Jabar ini bisa lebih tahu dan memahami sisi positif dengan melakukan IPO. Tidak hanya dari sisi profesionalitas dan akuntabilitas, tapi juga dari sisi lainnya,” Fardi menjelaskan.

    BACA JUGA: Fasilitasi Pendidikan Atlet Berprestasi, KONI Kota Bandung Gandeng SMA Budi Istri

    Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat, Reza Sadat Shahmeini mengatakan, pertumbuhan investor saham di Jabar tumbuh 153 persen pada tahun 2021. Dari angka sekitar 267 ribu investor ke angka 750 ribu investor di tahun 2021.

    “Bahkan untuk tahun 2022 hingga Mei lalu, jumlah investor di Jabar pun sudah tumbuh menjadi 800 ribu investor saham di Jabar. Ini menunjukkan jika masyarakat sudah mulai melek investasi di pasar modal,” kata Reza.

    Hal yang cukup menggembirakan lainnya, lanjut Reza, para investor ini tidak hanya didominasi kelompok usia 40 tahun lebih. Tapi juga generasi milenial yang jumlahnya mendominasi pada saat ini.

    “Kondisi ini berbeda dengan 2020 sebelum pandemi, investor terbanyak itu diatas 40 tahun. Tapi saat ini di rentang usia 18-25 tahun mendominasi, apalagi ditambah para pengusaha muda dibawah HIPMI Jabar,” Reza menambahkan.

    Sementara kegiatan Sekolah Pasar Modal dan Workshop Go Public, kata Reza, merupakan kerja sama antara Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat, Mirae Asset Sekuritas dan BPD HIPMI Jawa Barat dengan harapan para pengusaha muda dibawah HIPMI Jabar bisa go public dan menjadi investor handal di pasar modal. Pihaknya pun berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi kegiatan pertama tapi ada kegiatan lanjutan.

    “Seperti dimulai dari pembukaan galeri investasi BEI dengan HIPMI dan Mirae Asset atau kegiatan SPM lanjutan sehingga anggota HIPMI dan perusahaannya bisa go public serta bisa lebih paham pasar modal dan menjadi investor handal masa depan,” Reza menuturkan.

    Senior Area Manager Mirae Asset Securitas, Ilham Muslim mengatakan, kegiatan ini menjadi pre launching dari rangkaian grand launching kantor baru di Kota Bandung yang rencananya pada 30 Juni 2022. Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap bisa mengembangkan melek investasi untuk komunitas maupun perusahaan dan masyarakat Jabar.

    “Kita yakin perkembangan investor di Jabar ini akan berkembang pesat melihat peningkatan di tahun kemarin. Dengan adanya kantor baru di Dago, kita memiliki dua kantor yang sebelumnya di Jalan Dr Radjiman. Untuk target investor, kita berharap ada peningkatan diatas 50 persen dari sebelumnya karena potensi marketnya cukup bagus di Jabar, apalagi market mendukung ditambah pandemi yang sudah mulai melandai dan diharapkan usai di tahun ini,” Ilham menegaskan.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img