spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    5 Fakta Unik Burung Murai Batu

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Murai Batu (MB) atau Kucica Hutan (Copsychus malabaricus) termasuk ke dalam famili Muscicapidae atau burung cacing.

    Murai Batu tersebar di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia dan sebagian pulau Jawa.

    Beberapa pakar menganggap ras dari Kalimantan Utara, Murai alis putih (Copsychus malabaricus stricklandii) sebagai spesies tersendiri.

    Murai Batu merupakan kelompok burung yang dikenal sangat teritorial dan kuat dalam mempertahankan wilayahnya. Khususnya pada saat musim kawin. Pejantan akan mempertahankan sekitar 0.09 ha dari teritorinya.

    BACA JUGA: 10 Manfaat Cacing Tanah untuk Murai Batu

    Sedikit mirip dengan burung Kacer, warna tubuhnya hampir seluruhnya hitam. Terkecuali pada bagian bawah badannya yang berwarna merah cerah hingga jingga kusam dan sedikit biru di bagian kepala.

    Ekor burung Murai Batu bila ditegakkan dalam keadaan terkejut atau berkicau bisa mencapai 30 cm.

    Tampilan fisik serta suara kicauan menjadi pembeda antara Jantan dan betina. Pejantan memiliki bentuk tubuh lebih besar dan suara yang lebih keras dan bervariasi dibandingkan dengan betina.

    Di daerah Asia Tenggara, periode musim kawin burung Murai Batu mulai dari bulan Januari hingga September. Burung ini akan bertelur dari bulan April hingga Juni dan menelurkan 4 hingga 5 butir.

    Masa inkubasi telur akan berlangsung selama 12-15 hari hingga menetas.

    Berikut beberapa fakta menarik Burung Murai Batu:

    1. Memiliki Banyak Jenis

    Burung Murai Batu memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan warna, ekor dan daerah asalnya (habitat).

    Jenis Kucica Hutan yang populer adalah Murai Nias dengan ciri khas ekor berwarna hitam, murai Kalimantan (Borneo) yang memilik gaya tarung khas dengan mengembungkan bulu dadanya, Murai Medan (ekor Panjang).

    burung murai batu fokusjabar.id
    Murai Batu (foto web)

    Murai Sumatra dikenal dengan gaya tarungnya yang khas, Murai Balak Sabang dengan ciri khas ekor hitam panjangnya dan ada juga murai balak.

    Murai Batu Medan merupakan salah satu nama burung Murai yang memiliki ekor panjang dan yang paling disukai para kicaumania.

    Kenapa demikian? Karena kicauannya yang terdengar lebih merdu dengan ciri fisik yang lebih indah dan mempesona. Ekor panjang dan tubuh gagah penyebab burung jenis ini menjadi incarab pecinta burung ocehan.

    BACA JUGA: 6 Makanan Ini Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah

    1. Mudah Jinak dan Patuh pada Pemiliknya

    MB mudah jinak dan patuh kepada pemiliknya. Meski habitat aslinya di hutanm namun sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga cocok dijadikan sebagai hewan peliharaan.

    Pada umumnya murai batu tangkapan hutan memperlukan waktu kurang lebih 1 sampai 3 bulan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

    Baru setelah selesai beradaptasi burung akan mulai mengeluarkan suara kicauan yang dimilikinya.

    1. Burung Cerdas

    Burung Murai Batu tidak hanya memiliki pesona yang menarik pada fisiknya, burung ini juga sangat cerdas dalam menirukan kicauan burung lain.

    Bukan hanya sekedar meniru, tapi mampu mengkombinasikannya dengan kicauan burung lain dan dibawakan dengan suara yang lebih lantang dan lebih nyaring dibandingkan kicauan burung lain.

    Saat ini suara isian murai batu yang paling degemari kicaumania di indonesia adalah suara cililin, lovebird dan juga kenari.

    1. Murai Hitam dan Murai Hitam Putih

    Pada umumnya burung Murai Batu memiliki 3 warna bulu yang berbeda. Yakni, hitam, gradasi warna merah hingga jingga dan warna biru pada bagian kepala.

    burung murai batu fokusjabar.id
    (foto web)

    Beberapa jenis burung Murai bahkan memiliki warna putih bersih di bagian ekornya yang panjang.

    Akan tetapi ternyata ada lagi jenis murai batu yang memiliki warna hitam polos layaknya burung kacer ireng.

    1. Burung Teritorial

    Burung Murai Batu dikenal sebagai salah satu burung teritorial dengan mental pemberani yang sangat tangguh, namun mudah tersinggung.

    Saat mendengar kicauan burung lainnya atau bahkan hanya sekedar melihat saja, maka burung ini berkeinginan untuk bertempur dan tersulut emosi.

    MB akan membusungkan dada, mengangkat ekor untuk menunjukkan kicauan terbaiknya.

    burung murai batu fokusjabar.id
    (foto web)

    (Bambang Fouristian/berbagai sumber)

    Berita Terbaru

    spot_img