spot_img
Tuesday 30 April 2024
spot_img
More

    Konsultan Pendidikan Kota Banjar Minta Guru Bersertifikasi Banyak Bersyukur

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Konsultan pendidikan dan agama di Kota Banjar, Aam Alamsyah meminta guru ASN bersertifikasi banyak bersyukur. Pasalnya, tunjangan yang diterima dari Pemerintah Pusat sudah sebesar gaji pokok.

    “Artinya, tanpa mendapatkan tunjangan daerah pun pendapatan guru bersertifikasi ini sudah besar dibanding mereka guru yang belum sertifikasi apalagi tenaga honorer,” kata Aam, Jumat (7/1/2022).

    Bagi guru ASN bersertifikasi dengan golongan IIIA, lanjut dia, penghasilan dalam satu bulan jika dirata-ratakan mencapai Rp5 juta.

    “Guru ASN bersertifikasi golongan IIIA sesuai PP nomor 15 tahun 2019 besaran minimalnya Rp2,68 juta. Jadi tunjangan sertifikasi sesuai PP nomor 41 tahun 2009, besaran itu satu kali gaji pokok,” Aam menuturkan.

    Karena itu, kata Aam, bisa dibayangkan penghasilan para guru ASN bersertifikasi jika digabungkan antara gaji pokok dengan tunjangan sertifikasi.

    “Berbeda dengan guru non ASN yang penghasilannya sekitar Rp1,5 juta. Jadi saya fikir, sebaiknya guru-guru ini banyak bersyukur,” dia menegaskan.

    BACA JUGA: DPRD Kota Banjar: Penghapusan Tunjangan Daerah bagi Guru Belum Jelas Regulasinya

    Seperti diketahui, sejumlah guru ASN bersertifikasi yang tergabung dalam Forum Guru Sertifikasi (FGS) Banjar mendatangi kantor DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, Kamis (6/1/2022). Mereka bertujuan untuk melakukan hearing terkait adanya rencana penghapusan tunjangan daerah bagi guru yang sudah memiliki sertifikasi.

    Dalam kesempatan tersebut, Kordinator FGS Banjar, Eko Herdiansyah membeberkan alasan kenapa para guru di Kota Banjar menolak terkait kebijakan tersebut.

    Dia mengatakan ada 779 guru ASN yang sudah memiliki sertifikasi dan jika tunjangan yang biasa di dapatkan itu dihapus maka akan berdampak pada sosial ekonomi mereka.

    “Pemberian tunjangan daerah itu dulu tujuannya untuk kesejahteraan guru, jika dihapus berarti guru tidak sejahtera lagi, dimiskinkan. hampir 85 persen sertifikasi para guru ini diagunkan ke bank,” kata Eko.

    (Budiana Martin/Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img