BANDUNG,FOKUSJabar.id: Perusahaan teknologi asal Rusia, Promobot berani membayar Rp 2,8 Milyar bagi siapa saja yang bersedia menjual hak penggunaan wajah dan suara mereka untuk diaplikasikan pada sebuah robot.
Nantinya, wajah dan suara tersebut bakal diaplikasikan pada projek robot yang bisa melayani pengunjung hotel, mall, supermarket dan tempat umum lainya untuk menggantikan pekerjaan yang biasa dilakukan manusia.
“Perusahaan teknologi ini sedang mengembangkan di bidang pengenalan wajah, navigasi buatan, pidato, kecerdasan buatan dan robotika lainya,” kata Promobot.
BACA JUGA: Elon Musk Bakal Buat Robot Humanoid “Tesla Bot”
Saat ini, perusahaan itu menyatakan pada website resminya promo-bot.ai, pihaknya sudah menerima 20.000 pelamar lebih yang ingin menjual hak wajah dan suara mereka.
Pelamar yang nantinya terpilih akan dibuatkan model 3D dari wajah mereka, yang akan diaplikasikan pada fitur eksternal dengan hak guna untuk selamanya.
Kemudian, ada kontrak perjanjian yang harus disepakati antara Promobot dan pelamar, yaitu mencantumkan hak mutlak perusahaan untuk memiliki suara.
Pelamar yang terpilih juga harus mendiktekan minimal 100 jam pidato untuk suara robot humanoid itu.
Karena membludaknya jumlah pelamar, Promobot berhenti menerima pelamar pada senin 29 november 2021.
Lisensi wajah dan suara ke perusahan untuk waktu yang tidak terbatas adalah proposisi yang menakutkan bagi sebagian orang. Selain itu, membuat fitur wajah dan suara untuk robot juga akan sangat melelahkan. Namun semua itu nampaknya tidak membuat orang berpikir untuk tidak melamar ke Promobot.
Promobot merupakan perusahan teknologi yang berfokus memproduksi robot-robot yang bisa menyerupai manusia atau Humanoid.
Sejak tahun 2019, perusahaan ini telah aktif memproduksi dan memasok robot humanoid ke pasar.
Namun, baru-baru ini persuhaan itu tengah mengalami masalah hukum. Aktor oleh arnold schwarzenegger menggugat Promobot lantaran menggunakan wajahnya tanpa meminta izin, sehingga perusahaan itu harus membayar denda sebesar Rp145 Milyar.
Agar hal tersebut tak terulang, Perusahaan itu membuat persyaratan dengan menerima aplikasi atau lamaran orang-orang yang dari semua ras, jenis kelamin usia di atas 25 tahun.
(Yusuf/Agung)