CIAMIS,FOKUSJabar.id: Umumnya, pohon pisang dimanfaatkan buahnya, daun hingga seratnya oleh manusia. Ternyata, bagian pohon pisang pun (bonggol) bisa dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan.
Di tangan Sulaiman (55) staf administrasi Universitas Galuh Ciamis, Jawa Barat, bonggol pisang bisa disulap menjadi pipa rokok yang unik dan elegan.
Alhasil, dari kepiawaiannya mengolah bonggol pisang, Sulaiman berhasil mendatangkan uang dari pipa rokok buatannya.
BACA JUGA: Pohon Pisang Bertandan 3 Hebohkan Warga Cimaragas Ciamis
“Di masa pandemi ini kan waktu kerja dibatasi, nah untuk memanfaatkan waktu itu saya membuat pipa rokok dari bonggol pisang,” kata Sulaiman.
Pada prosesnya, Sulaiman membagi bonggol pisang dengan ukuran dua inci dari satu pohon pisang, Sulaiman bisa membuat delapan bagian.
Sebelum akhirnya diolah menjadi pipa unik dan siap digunakan, Sulaiman terlebih dahulu merebusnya selama enam jam untuk kemudian diikat menggunakan karet dan dijemur.
“Setelah dua hari, ikatan karetnya dikencangkan dan didiamkan selama dua minggu sampai bentuknya tidak berubah,” kata dia.
Setelah dipastikan itu mengkerut, calon pipa itu kembali dijemur selama dua bulan. Setelah dua bulan, pipa pun siap diukir dan dipercantik, kemudian dihaluskan serta dipasang ring pada bagian lubang tempat rokok dimasukan.
BACA JUGA: Ajang Balap Motor Bergengsi Bergulir di Kota Banjar Hari Ini
Dari informasi yang didapat Sulaiman, pipa rokok berbahan bonggol pisang itu bisa mengurangi kadar nikotin yang ada di dalam rokok.
“Jadi rasa rokonya itu lebih ringan,” kata dia.
Selama pandemi, Sulaiman sudah menjual hingga ratusan pipa rokok bonggol pisang. Selain dari wilayah Ciamis, pembeli pipa Sulaiman juga datang dari Pangandaran, Tasikmalaya, Banjar hingga Cirebon.
“Harga satu pipa itu mulai dari Rp100 ribu hingga Rp250 ribu. Itu semua tergantung pada ring pada lubang rokoknya. Ring biasa Rp100 ribu, ring perak Rp150 ribu dan ring emas Rp250 ribu,” kata dia.
Selain pipa biasa, Sulaiman juga menyediakan pipa cangklong. Untuk cangklong dia memasang harga Rp500 ribu.
(Budiana Martin/LIN)
