BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Produk Hukum Daerah (PPHD) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung Idris Kuswandi meminta, Satgas COVID-19 tingkat kecamatan lebih ketat dalam hal pengawasan kegiatan pasar tumpah dan tempat kuliner di Kota Bandung.
“Lokasi malam hari rawan pelanggaran ada di beberapa titik, seperti di Dipatiukur, Monju, Taman Cilaki, Jalan Lengkong Kecil, Jalan Riau ada kafe resto dan Jalan Dago,” kata Idris di Balai Kota, Jalan Wastukancana Kota Bandung Jabar Selasa (5/10/2021).
Menurut dia, kawasan Dago banyak dikunjungi komunitas motor di akhir pekan. Selain itu, kawasan kuliner di Taman Cibeunying, Jalan Cibadak dan Jalan Turangga pun selalu dipadati pengunjung.
“Untuk siang hari, titik rawan pelanggaran prokes di pasar tradisional, pasar tumpah Kiaracondong, Kosambi. pasar tumpah berkala di hari Minggu di GBLA, kawasan Astana Anyar, Mekar Wangi, Monju,” kata dia.
BACA JUGA: Satpol PP Banjar 2 Kali Tegur Pengembang BST
Dia mengatakan bahwa kerjasama antara Satgas COVID-19 tingkat kota dan kecamatan harus dilakukan untuk pengawasan. Pihaknya menduga di tempat-tempat tersebut banyak terjadi pelanggaran prokes.
“Kita duga banyak pelanggaran prokes. Sejak tanggal 1 hingga 22 September telah terjadi 586 pelanggaran prokes. Mereka ini kita berikan teguran lisan,” kata dia.
Lebih lanjut Idris menambahkan, sebanyak 17 teguran lisan diberikan kepada pelaku usaha yang melanggar. Penahanan KTP kepada 44 orang pelaku usaha dan penyelenggaraan persidangan kepada 34 orang pelaku usaha yang melanggar prokes.
BACA JUGA: Ini Alasan Persib Sering Turunkan Marc Klok dan Mohammed Rashid
“Sampai saat ini sudah terkumpul 151.800.000 terhadap pelanggaran prokes. Pelanggaran yang didominasi yaitu pelanggaran operasional dan kapasitas. Mereka mayoritas dikenakan denda administrasi,” kata dia.
(Yusuf Mugni/LIN)
